BAGIAN 2

347 33 7
                                    

Hati-hati banyak typo bertebaran!!
.
.
.
Happy reading guys!!
.
.
.

BRAKK!!

Seorang gadis dengan gaya preman nya datang menghampiri temannya di meja kantin. Gadis itu bernama Aprilia Adhitama, seorang gadis yang terkenal dengan sebutan 'preman sekolah' itu memang benar adanya. Ia disegani oleh banyak murid. Ia juga merupakan anak silat bersabuk hitam. Ia merupakan anak dari donatur di sekolahnya.

April sengaja menggebrak meja dengan kencang yang membuat keduanya temannya yang sedang asyik makan itu tergelonjak kaget. Sehingga membuat salah satu dari mereka menyemburkan mie kuah yang berada di mulutnya ke teman yang berada di hadapannya karena kaget. Tak hanya itu ia juga reflek menyenggol mangkok mie nya dan alhasil jatuh semua ke lantai.

"OH SHIT! ARGAAAA!! PANAS BANGET SETAN!!" Seru seorang laki-laki dengan suaranya menggelegar.

"E-eh sorry bro." Mohon Arga.

Arga terkejut saat menemukan mie nya yang sudah tergeletak di lantai, "WHAT?! MIE GUE ANJRIT!!!"

"Ini semua gara-gara lo, Pril! Lo tuh bisa ga si kalo dateng yang lembut gitu, yang kalem, jangan kek orang ngajak ribut!" Seru laki-laki yang bernama Arkan itu.

"Apa kata lo tadi? Gara-gara gue?" April memajukan satu langkahnya ke arah Arkan. Seakan siap untuk melubangi kepala berambut hitam itu kapan saja.

Arkan tersenyum kikuk. Ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Eh anu, Pril tadi gua keceplosan sumpah!"

April hanya mengangguk kemudian ikut duduk di sebelah Arga. Meminum segelas jus jeruk yang ia bawa di tangan kirinya.

"Terus gimana nasib mie rebus gue yang tadi jatoh? Mana gue baru makan separo lagi!" Kesal Arga ketika ia harus menerima kenyataan bahwa mie nya harus jatuh semua ke lantai.

"Pesen lagi sono! Gue yang bayarin nanti." Arga kaget tak percaya. Matanya berhasil melotot dengan sempurna.

"Beneran lo, Pril?" Tanya Arga memastikan.

"Iyee." Jawab April.

"Lo gak lagi kesambet kan?" Tanyanya sekali lagi.

"Mau kaga?" Sentak April. Dengan cepat Arga mengangguk dan langsung memesan satu mie rebus lagi.

"Lah gue? Kaga lo tawarin, Pril?" Tanya Arkan pada April.

"Bakso lo masih banyak! Kaga ada yang tumpah." Mendengar itu Arkan hanya mengerucutkan bibirnya kesal. Yah, gak dapet gratisan ini mah.

"Pril lo udah tau belom?" Celetuk Arkan dengan wajah sok seriusnya.

"YA JELAS BELOM LAH! KAN LU BELOM NGOMONG APA-APA SAMA GUE SAMSUL!!" Teriak April tepat di depan wajah Arkan.

"Santai dong! Nih ya, katanya di sekolah kita bakal ada murid baru. Kira-kira lima orang lah!"

"Bagus dong! Lumayan, kali aja ada yang bisa gue jadiin temen." April tersenyum sumringah.

"Yeuu yang ada tuh murid bakal sawan seumur hidup kalo tau kelakuan lo!" April menatap tajam ke arah Arkan yang berhasil membuat pria itu langsung diam seketika.

"Lo tau keluarga Dirgantara kan?" Sambung Arga dari belakang sambil membawa semangkuk mie rebus. April hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Denger-denger tuh murbar keturunan keluarga Dirgantara. Cucu nya nyonya Belinda itu loh!"

BYURRR!!

Sebuah semburan keluar dari mulut April ke wajah salah satu teman mereka.

"APA?! LO SERIUS?!" Hebohnya seraya menggebrak meja kantin, menyebabkan seluruh penghuni di sana tergelonjak kaget untuk yang kedua kalinya.

A.N.J.A.YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang