Happy Reading!!
.
.
.Hati-hati banyak typo bertebaran!!
.
.
.Setelah perdebatan kecil antara ANJAY dan Tio di teras tadi, akhirnya sang nenek dapat memisahkan keduanya. Melanjutkan aktivitas yang seharusnya mereka lakukan.
"Galang kemana, Mah?" Tanya Tio ketika ia tak menemukan adiknya sejak tadi, karena ia terlalu fokus pada para ponakannya.
"Noh main ML sama Bintang. Kamu kayak gak tau kebiasaan adik-adikmu aja." Kekeh Belinda.
Pria itu mengangguk mengerti. "Yaudah, Tio mau ke halaman belakang dulu."
Tio melangkahkan kakinya menuju halaman belakang yang luas. Ada beberapa hewan peliharaan di sana, seperti kucing anggora, aneka macam burung, hingga beberapa hewan buas seperti harimau. Tak cukup dengan hewan, taman bunga pun ada di halaman belakang rumah mereka, semua fasilitas terbilang cukup lengkap.
Begitu menginjakkan kakinya di luasnya hamparan rumput hijau, ia melihat salah satu burungnya mati secara tragis, seperti terkena panah. Pada anak panah itu juga terdapat secarik kertas kecil. Dengan wajah penasaran sekaligus panik, Tio menghampiri burung itu.
Tubuh hewan kecil itu terbujur kaku dengan banyaknya darah yang keluar, membuat Tio menggertakkan giginya. Dibukanya secarik kertas itu kemudian dibaca. Jujur, Tio sedikit tidak mengerti, seperti... teka-teki?
"Om Tio ngapain?" Suara itu begitu dekat, membuat detak jantung Tio berhenti sesaat. Ia menoleh, dan mendapati seorang gadis cantik yang menatap bingung ke arahnya.
Tio memperlihatkan secarik kertas itu, dapat Jihan lihat tulisan yang sedikit ia tak mengerti, ini seperti kode rahasia. Jihan mengambil kertas itu dan menatapnya secara intensif.
Sebagai penyuka teka-teki dan misteri, cukup mudah bagi Jihan untuk memecahkan kode ini, meski ada yang tidak ia mengerti. Bagaimana ia bisa mengetahuinya? Itu karna Jihan senang membaca buku tentang teka-teki, misteri, dan detektif, banyak kode rahasia yang dapat Jihan temukan sekaligus Jihan pelajari di sana.
Tapi tunggu, bukankah ini soal matematika? Lalu apa hubungannya dengan teka-teki?
"Ceh, ini mah cuma soal matematika, Om, bingung banget kayaknya, pasti dulu nilai mtk Om remed mulu ya?" Ledek Jihan.
"Sembarangan..! Aduh, ga begitu my sweety, Om juga tau kalo ini soal matematika, tapi soal matematika mana yang dikirim pake panah sampe bikin burung Om mati?!" Pekiknya.
"Hah?" Jihan membeo bingung.
"Aduh, m-maksudnya burung peliharaan Om yang mati, tadi Om nemuin kertas ini bareng sama anak panah yang kayaknya sengaja ngenain tuh burung, jadi apalagi kalo ini bukan teka-teki atau kode gitu? Ini pasti dari orang iseng nih!"
KAMU SEDANG MEMBACA
A.N.J.A.Y
Teen FictionIni bukan tentang ANJAY yang biasa dikatakan oleh orang-orang. Ini kisah tentang kembar lima yang mencoba melindungi keluarganya. Keluarga mereka bisa dikatakan ajaib dan bar-bar. Mulai dari sifat yang sedingin es hingga sifat yang membuat geleng-ge...