penculikan

68 7 0
                                    

terimakasih votenya 😼
banyak typo nyaa,

Cafe butterfly sangat trending di kalangan remaja saat ini, desain dan menu di sesuaikan dengan remaja jaman sekarang, salah satu yang membuat cafe ini terkenal tidak lain adalah azka mahendra sebagai pemilik cafe ini.

Tidak jarang perempuan datang hanya untuk bertemu dengan mahen disana.
Mahen setelah lulus sma bekerja di salah satu perusahaan paman nya, namun ia juga ingin mempunyai cafe itu adalah keinginan nya sejak duduk di bangku kelas 2 sma.

dan disinilah darren dan mahen berada, di cafe nya mahen untuk berbicara hal penting.

"jadi gimana udah tau siapa pelaku yang dorong adik gua? "

" belum, disana ga ada cctv dan gua udah nanya ke beberapa orang yang ada disana , mereka smua bilang ga ngeliat orangnya "

" ah gitu, oke "

" ah ya lu gamau bilang yang sebenarnya ke azka" tanya mahen dengan penasaran

darren menggeleng pelan
" ga bang, azka zeck udah rencanain pernikahan mereka setelah azka lulus, jadi buat apa juga gua kasi tau "

" yaudah gimana lu mau nya aja, asal jangan sampai dia tau di waktu yang ga tepat " ucap mahen dengan pasrah

Darren benar benar membuktikan apa itu cinta , padahal dengan kebenaran itu ia bisa dekat dengan azka.
Mahen bukannya tidak setuju azka dan zeck, hanya saja lebih baik darren memberi tahu kebenarannya, tidak menyimpan rasa sakit nya sendiri.

" yaudah lu skolah sana, sempat sempat nya lu ke cafe gua yang bahkan belum jam nya buka "

Setelah darren pergi, tinggalah mahen yang mengurus cafe nya bersama teman nya yang berkerja di cafe nya itu

suara lonceng kecil yang berada di pintu berbunyi menandakan seseorang baru memasuki ruangan. " hai hen " sapa teman mahen pekerja di cafe.

" si rico ga masuk hen "

" iya dia udah ijin " percakapan mereka terhenti ketika pelanggan masuk ingin memesan

" hem, pesan em yang ini ya " tunjuk wanita itu sambil terispu malu menatap mahen yang juga tersenyum

"biasa fans lu lagi " bisik frans tertawa ke kuping mahen.

"ma-maaf kak mahen, boleh emm foto? "
mahen tersenyum mengangguk stuju

Mahen sudah terbiasa melakukan semacam fans service untuk para pelanggan yang merupakan fansnya.
Cafe nya hanya mempunyai dua karyawan, karyawan nya juga di perlakukan layaknya teman.

" hen gua dh dapat sesuatu soal adik lu "
frans memang ahli mencari informasi seperti itu, terlebih dia ini salah satu siswa kelas 11 di skolah yang sama dengan azka. Juga sbnarnya frans bisa melihat smua nya terjadi hanya saja dia belum bisa menuduh seenak nya jadi memerlukan bukti yang benar benar





iyan elio dan zoya sedang bersama di taman.

mereka melihat zeck dan darren yang mendatangi mereka dengan lari tergesa gesa

" yan azka mana? " iyan kaget karena azka bilang ketika selesai skolah mau langsung menemui zeck

" tadi katanya mau nemuin kak zeck"

" sial "

darren menjelaskan bang mahen yang tiba tiba menelfon berkata mengetahui yang mendorong azka, dan mengetahui rencana penculikan azka.
Oleh karena itu dia menyuruh darren zeck mencari azka memastikan dia memang di culik atau tidak.

zeck mengirim pesan ke mahen bahwa azka tidak ada di sekolah

" bentar gua sama zeck ga ada nelfon azka dari tadi, zoy coba telfon azka "

zoya mengangguk paham langsung mengaktifkan handphone nya

karena ia baru saja mengambil handphone nya saat pulang sekolah.
Dan memang hari ini hari dimana mereka dapat memegang handphone mereka.

" ternyata ada tiga panggilan dari azka tadi "

kalau ini sudah pasti azka diculik karena mereka sudah mencari dimana mana dan tidak ketemu.

" oh oke bang " zeck mematikan telfon nya dan segera bersama teman teman nya pergi

_______________________

" lepasin aku! shh sakit" azka tidak berbohong , pergelangan nya sangat sakit di ikat begini

azka diikat di bangku yang berada di sebuah gudang terbengkalai

" sialan kau! " azka sangat takut tempat ini gelap, ia benci gelap , terlebih tangan dan wajah nya yang sudah penuh luka lebam

" upss huu azka bisa ngumpat juga ya ternyata, hahaha " wanita itu tertawa dengan penuh ejekan ke arah nya

wanita itu berhenti tertawa menatap sosok orang yang terikat di bangku

"kau tau dia milik ku, dia berubah semenjak kau bersekolah disini! "

" gua yang seharusnya pantas dengan dia, lu ga tau seberapa perhatian nya dia dari kelas 10 tapi semenjak kelas 11 berubah gara gara ada lu! " wanita itu mengitari azka sambil mengucapkan kata kata itu dengan amarah

" gua udah lama suka dan mengincarnya dari smp, perlu perjuangan buat dapatin dia, tapi lu dengan mudah nya rebut dia dari gua! "

azka bahkan tidak yakin perempuan itu mencintai zeck.
Di mata wanita itu, hanya ada terdapat obsesi

azka tersenyum mengejek sang kakak kelas nya itu
" sayangnya dia tidak suka perempuan, terlebih lagi perempuan seperti mu, dia hanya mencintai ku, sadarlah "

wanita itu mendekati azka , lalu menggoreskan serpihan kaca itu ke rahang nya.


" arkhh " azka menjerit merasakan sakit di wajahnya, darah mengalir dari rahangnya

" shh dengarlah, ini bukan cinta, kau obsesi padanya "

"diam ! "

" bima lakuin apapun yang lu mau " ucap wanita itu di balas anggukan oleh laki laki kekar yang azka yakini adalah Bima

Bima menatap azka dari atas hingga bawah, mendekatinya dan tersenyum

" t - tolong "

sayang mau sekuat apapun suaranya tidak akan terdengar oleh orang orang di luar sana.Ruangan ini kedap suara.

Dengan perlahan bima menyentuh wajah lelaki mungil itu dengan elusan.

" hu.. t-tolongin azka zeck" lelaki mungil ini hanya bisa menangis terseduh seduh tidak berdaya membutuhkan pertolongan.

azka semakin menangis merasakan bahu nya terasa sakit.Dia bahkan benci untuk melihat tanda yang di buat lelaki itu di bahunya.

"hiks abang ... " air mata nya terus jatuh tidak berharap bisa selamat dari tempat menjijikan ini.

saat ini selain zeck, ada mahen yang berada di fikirannya.
Mahen ga pernah sekali pun untuk menyakiti azka, selalu merawatnya dengan sangat baik pastinya.

kan sudah aku bilang pingin sad ending😼
sampai jumpa chap selanjutnya

pay pay 🐾

mate 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang