kebenaran

96 6 0
                                    

terimakasih votenya😺
banyak typoo nya

. . .

"kenapa si ga bilang sama aku ren!"
mereka smua berkumpul di apart milik darren awalnya hanya untuk menjenguk.

Semulanya berjalan baik baik saja,
sampai saat azka yang sekarang tiba tiba marah menjadi pusat perhatian mereka semua.

" kenapa tiba tiba marah za"
abangnya berusaha menenangkannya.
Tidak enak sama darren yang masih sakit kan.

zeck fino elio iyan juga menatap azka dengan tatapan ingin tahu maksudnya

"aku baru aja jawab telfon dari mama darren"

flashback on

"sebentar ya telfon darren ni bunyi terus mana orang nya masi di kamar mandi"

" yaudah angkat aja ka"

"sayang jadi kan pulang"

azka tersentak kaget yang menelfon mamanya darren

"stop lupain garrison mu itu ren, mamah udah bilang kan dia udah lupa dan bersama orang baru, lagi pula kalian masi kecil saat itu"

merasa janggal azka merasakan semakin kebingungan, dirinya? ada apa dengan dirinya? kenapa di bawa bawa.

azka hanya mematikan telfon rumah
itu sepihak tanpa berbicara satu kata pun.

Azka berniat menghampiri darren masuk ke dalam kamar, tapi ternyata sang pemilik apart tidak di kamar,

"yah sudah deh mungkin di dapur"

pintu kamar kembali lagi
di buka setelah ia melihat
sesuatu tergeletak di lantai
kamar yang tak putus dari pandangannya.

"eh maaf ya darren aku masuk kamar mu"

hehe azka kepo aja soalnya , entah gimana seolah benda itu sendiri yang menariknya ke kamar.

"foto?"

dengan telaten dia menatap sangat sangat intens karena foto tersebut
tidak asing baginya

"ini.. ini kan aku waktu kecil! iya bener muka aku waktu kecil kaya gini!"

ya tidak salah lagi sosok
anak kecil yang lebih pendek
dengan menggunakan topi biru tersenyum menggenggam tangan
anak laki laki yang tinggi dari nya,
itu adalah azka sosok kecilnya.

"eh tapi aku ga kenal anak ini"
ucapnya dengan sangat amat penasaran sambil tetap terus menerus melihat gambar di genggaman nya

matanya tertuju pada tulisan di belakang gambar

garris dan lelen selamanya!
tertanda darren garris

azka seperti menjadi patung saat tau kebenaran di depannya.
" jadi- jadi darren itu lelen" gumamnya pelan

ya perlahan memori memori masa kecilnya kembali lagi. Dia yang selalu berada dekat dan tidak mau jauh dari darren.Selalu mengekori darren kemana pun dia berada

"a- aku teman masa kecil darren yang berjanji itu.. "

seketika dia merasa sendu menatap gambar yang sudah bertahun lamanya.
Darren ternyata masih menyimpan janji seorang anak kecil, dia bahkan sampai tidak pernah sekali pun berpacaran dengan siapapun.Meskipun di jodohkan dengan banyak wanita dan cowo yang manis manis, tetap saja Darren memilih memegang janji masa kecilnya.

mate 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang