그림

333 41 4
                                    

Jeongin bersama Felice menuju ke rumah sakit setelah mendapat kabar dari Changbin. Felice terus saja menangis selama di perjalanan dan Jeongin berusaha menenangkannya, meski Ia sendiri juga menangis dalam diam

"Gwenchana, Licie-yaa... Kak Chan dan Kak Hyunjin orang yang kuat, arraci?"

"Nona manis... Kak Chan dan Kak Hyunjin akan sedih kalau Nona menangis. Jadi tenangkan dirimu ya~ kita akan segera sampai" ujar Sunghoon di kursi kemudi

Felice menatap Jeongin dengan kitty eyesnya, Jeongin mengangguk tersenyum membalas tatapan Felice. Seolah mengerti dengan situasi, Felice mulai tenang dan menyandarkan kepala kecilnya di pundak Jeongin

Changbin sudah menunggu di pintu masuk dan segera menghampiri mobil menjemput Jeongin dan Felice. Sementara Sunghoon dan Jay berjaga di mobil. Dan beberapa staff Hwang juga sudah mengepung area sekitar secara diam-diam

"Bagaimana kondisi mereka, Kak?"

"Hyunjin sudah ditangani dan tinggal pemulihan. Bangchan... dokter masih berusaha"

Felice yang tidak tenang dalam gendongan Jeongin pun segera diambil alih oleh Changbin. Jeongin menghampiri Minho yang tertidur sambil duduk didepan ruang ICU yang mana ada Bangchan didalamnya

"Kak, Jeje datang. Kakak berantakan sekali" ujar Jeongin khawatir

Berbeda dengan Changbin yang sudah membersihkan diri, Minho masih belum menyentuh kamar mandi sejak membawa kedua saudaranya di rumah sakit. Kondisinya berantakan, masih banyak noda darah di bajunya, dan beberapa luka-luka

"Aku baik-baik saja, Je. Tidak perlu khawatir"

Jeongin menggeleng, "Baju ganti Kakak ada di mobil. Cepatlah bersihkan dirimu sebelum Felice melihatnya"

Minho tersentak mendengar nama Felice dan segera menuruti Jeongin. Kini Jeongin yang bergantian berjaga didepan ruang ICU. Jeongin mengintip sebentar dari luar jendela. Air matanya tak kunjung berhenti sedari tadi

"Kak Chan kuat!! Jeje yakin itu!! Kau harus segera pulih, Felice membutuhkanmu" gumam Jeongin

Di tempat lain, Changbin membawa Felice di ruang rawat Hyunjin. Hyunjin masih tertidur akibat efek dari obat bius. Perban terpasang rapi di pundak sebelah kanannya sampai ke lengan sehingga membuatnya tidak memakai atasan sementara ini

Felice yang masih sesenggukan, menatap sang Kakak seolah mengerti betapa kesakitannya dia. Changbin mendudukkan si kecil Felice di tepi tempat tidur Hyunjin

"Felice sedih ya, Kak Hyunjin sakit?"

Si kecil itu mengedipkan matanya seolah mengerti. Changbin mengelus pelan rambut lebat Felice

"Kak Hyunjin hanya sakit sedikit. Cuma sedikit. Sebentar lagi dia akan segera bangun, ok?"

Felice tidak merespon Changbin lagi. Matanya sibuk menatap intens tubuh sang Kakak yang sedang terbaring dengan tenang. Felice menyandarkan kepala kecilnya di pundak Hyunjin dan Changbin masih sigap memegangi pinggang kecil itu. Hingga tak sadar, kedua saudara beda generasi itu sama-sama tertidur

Sekitar 1 jam setelahnya, Hyunjin mulai siuman. Matanya mengerjap pelan menyesuaikan cahaya yang masuk. Hyunjin menatap sekitar dan menyadari kalau Ia berada di rumah sakit sekarang. Hyunjin merasa berat ditubuhnya, dan setelah melihat kebawah, Ia baru menyadari kalau kedua saudaranya tertidur disana

Felice tertidur di dada bidang Hyunjin dan Changbin menyandarkan kepalanya di tepi tempat tidur dengan memegangi Felice dan satu tangannya lagi menjaga pundak Hyunjin yang diperban

Hyunjin terpaku beberapa saat. Ia menatap dalam wajah Felice yang damai itu. Selama 8 bulan ini, Ia sama sekali tidak menyentuh dan tidak mengizinkan Felice menyentuhnya. Namun kini, si kecil itu bahkan tertidur dengan nyaman di tubuhnya

• RENEGADES •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang