공백

472 50 6
                                    

"Hyunjin-ah, apa kau tidak mau bangun? Ayahmu sudah selesai bersiap. Jika kau tidak segera bangun, maka kau akan berangkat sekolah sendiri naik bus"

Hyunjin membuka matanya perlahan. Sayup-sayup Ia mendengar suara sang Ibu di pendengarannya. Hyunjin mendudukkan dirinya dan terkejut tengah berada di sebuah kamar. Kamar yang sangat Ia kenali

Kamarnya dulu

Tunggu, apa saat ini Ia sedang bermimpi?

"Hyunjin sayang, ayo segera mandi dan bersiap. Ibu akan menjewer telingamu jika kau tak segera turun"

Suara itu terdengar lagi. Hyunjin segera bangkit dan hal pertama yang Ia lakukan adalah, menatap dirinya sendiri di cermin. Alangkah terkejutnya Hyunjin menatap dirinya sendiri mengenakan pakaian tidurnya. Seakan Ia memang sudah berada di kamar itu sejak semalam

"Yak!!! Aish malah bercermin. Kau jelek kalau belum mandi, bodoh! Ayo cepat mandi!"

Hyunjin membulatkan matanya dan pasrah saja saat Bangchan menyeretnya memasuki kamar mandi. Hyunjin tidak bisa fokus lebih tepatnya. Penasaran dengan apa yang terjadi, Hyunjin segera mempersiapkan diri

Setelah bersiap, Hyunjin segera menuruni tangga dengan seragam yang sudah bertengger di tubuhnya. Entahlah, Hyunjin sendiri sebenarnya juga bingung kenapa Ia memakai seragam sekolah di usianya saat ini

Aroma masakan sang Ibu, membuat Ia sejenak melupakan kebingungannya

"Selamat Pagi" ujarnya singkat

"Kau begadang lagi ya? Kali ini apa? Bermain games? Dasar dower!" ujar Minho ketus

Hyunjin kembali terpaku. Di meja makan, dihadapannya sekarang, seluruh keluarganya berkumpul. Ayah, Ibu, Bangchan, Changbin, juga Minho. Ketiga saudaranya memakai seragam yang sama dengan yang Ia kenakan. Mereka semua menyantap sarapan dengan berceloteh satu sama lain layaknya keluarga pada umumnya

Demi Tuhan, Hyunjin seperti lupa ingatan

"Kenapa diam saja, Hyun? Apa kau masih mengantuk?" ujar Changbin

Hyunjin hanya bisa diam. Otaknya seolah tak berada ditempatnya saat ini

"Astaga, sudah hampir terlambat! Hyunjin, sarapanmu akan Ibu masukkan kedalam kotak bekal. Chanie, pastikan Hyunjin makan sarapannya di sekolah nanti ya"

"Baik Ibu"

Bangchan, Minho, Changbin, juga Minhyun tampak menenteng tas mereka dan bersiap menuju ke parkiran. Tidak dengan Hyunjin yang masih seperti orang linglung

"Oh Tuhan, apa aku harus menyeretmu lagi, Hyunjin?" ujar Bangchan

"Kau kenapa, sayang? Apa kau sakit?" ujar Sohyun

Hyunjin menatap sang Ibu dengan mata berkaca-kaca dan bibir yang bergetar. Hyunjin langsung saja memeluk erat Ibunya dan menangis kemudian

"Ibu... Aku merindukanmu... Aku... Aku... Aku tidak suka menjadi dewasa, Ibu..." rengeknya

Sohyun mengeryit bingung dan menatap Bangchan yang sama bingungnya seperti dirinya. Sohyun pun berujar pada Bangchan dan yang lain untuk berangkat, sementara Hyunjin tetap berada di rumah

Sohyun membiarkan Hyunjin yang masih menangis memeluknya. Entah apa yang membuat Hyunjin menangis sampai sesenggukan seperti anak kecil, Sohyun sendiri tidak mengerti

Beberapa menit kemudian, Hyunjin mulai tenang. Sohyun melepas pelan pelukan anaknya dan menggenggam erat tangan Hyunjin

"Anak Ibu kenapa, hm? Apa kau bermimpi buruk semalam? Kau seperti tidak fokus sejak tadi" ujarnya lembut

• RENEGADES •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang