헐떡거리는

443 52 2
                                    

Felice tidak dapat menyembunyikan rona merah di pipinya. Pipinya kian terasa panas, apalagi saat Hyunjin tergelak melihat Felice menutup wajahnya dengan bantal

"Hei, kau kenapa adikku? Apa tidur di pelukanku membuatmu malu? Kau adikku kan?"

"Ck, aku benci Kak Hyunjin!"

Felice cemberut dan membuang pandangannya dari Hyunjin. Bangchan yang baru saja masuk ruang rawat itu terlihat bingung melihat ekspresi kedua adiknya yang berbeda

"Si cowo tertawa dan si cewe terlihat kesal. Ada apa dengan kalian, hm?"

Felice mendengus kesal, "Kak Hyunjin menggodaku terus! Marahi dia, Kak Chan!"

Hyunjin terkekeh, "Astaga, sakit perutku. Bukankah kau juga melihat pipi Felice memerah, Kak? Dia berteriak dan membuatku terbangun. Lalu menyalahkanku yang memeluknya selama tidur siang tadi"

Bangchan hanya menggeleng. Ia amat bahagia melihat interaksi Hyunjin dan Felice yang berubah seratus delapan puluh derajat itu. Momen ini sangat dirindukan olehnya dan saudaranya yang lain

Dan begitulah seterusnya. Felice dan Hyunjin yang beradu argumen tidak penting, dan Bangchan hanya menyimak tanpa berkomentar

Tak lama kemudian, datanglah Sohyun dan Yoojung. Kedua wanita paruh baya itu berhambur memeluk Hyunjin. Hyunjin terkejut bukan main dan menoleh kearah Chan

"Mereka ibu kita, Hyunjin" bisik Chan

Meski masih kebingungan, Hyunjin membalas pelukan ke dua ibunya. Setelah Ibu Yoojung melepas pelukannya, Ibu Sohyun masih memeluknya dengan erat. Tanpa disadari, Hyunjin ikut terisak

"Aku melihatmu... Aku melihatmu dalam mimpiku, Ibu... Aku merindukanmu..." ujar Hyunjin

Sohyun melepas pelukannya, "Benarkah? Ibu ada dalam mimpimu?"

Hyunjin mengangguk, "Aku melihatmu. Tapi, maafkan aku. Aku benar-benar lupa tentang kita. Aku jahat, Ibu. Maafkan aku~"

Dan begitulah ruang rawat Hyunjin semakin hangat setelah kehadiran Ibu Hyunjin dan Ibu Minho

Sementara itu, Changbin, Chan, Minho, dan Jeongin beserta staff Renegades mulai memindahkan barang mereka kembali ke mansion utama. Kecuali barang ibu-ibu mereka, karena tentu saja mereka menolak

Para Ibu lebih suka tinggal di desa dan melanjutkan misi Renegades Rahasia (yang bukan rahasia lagi) dari rumah mereka sendiri

Bicara tentang Renegades Rahasia, hal itulah yang membuat Bangchan tidak bersuara sedikitpun. Ia seperti sedang menahan amarahnya saat ini.

Jeongin menyadari itu, namun baik Changbin maupun Minho melarang Ia untuk berbicara terlebih dahulu. Biarkan Chan seperti itu sementara

Jangan tanya Felice dimana, karena Hyunjin terus saja menahan adiknya itu untuk dibawa pulang. Entah kenapa, Hyunjin mode amnesia sangat ingin terus menempel dengan Felice

Hal itu tentu saja bagus. Secara tidak langsung, menebus waktu yang terbuang percuma sejak Felice lahir

Seperti saat ini, beberapa menit setelah para Ibu pulang, Hyunjin ingin menghirup udara segar. Felice mendorong kursi roda kakaknya dan membawanya jalan-jalan mengelilingi rumah sakit

Satu hal yang membuat Hyunjin bingung adalah, seluruh orang di rumah sakit itu selalu membungkukkan badannya ketika berpapasan dengannya

Tuan Hwang, Nyonya Muda Hwang... Sebutan yang terdengar asing di telinganya

Felice menghentikan kursi roda sang kakak di sebuah taman kecil dengan kolam ikan yang sangat cantik. Ia duduk di kursi taman bersama Hyunjin

"Kakak haus?"

• RENEGADES •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang