bab 23

14 5 0
                                    

Saat sudah sampai Elena dan Haikal disambut oleh bonyok Elana dan kakaknya yaitu Darrel.

Setelah mengantarkan Elena, Haikal pun pergi dari sana. Karena ia di telfon oleh bokapnya pulang lebih awal.

Setelah makan malam dan bersih bersih Elena menuju ke ruang keluarga untuk mengobrol dengan keluarganya.

Setalah Sepuluh menit hanya ada siara TV akhirnya Rendra pun angkat bicara.

" Motor ayah ambil selama sebulan " setelah mengucapkan itu Rendra pergi menuju kamarnya.

" Aaaaaaa bundaaaa" ucap Elena saat sudah menengok kepalanya kesamping yang ada Rosa.

" Gk ada susu kotak buat kamu " ucap Rosa lalu pergi seperti Rendra.

" Aaaa abngggg "

" Sorry dek, gue nggk bisa bantu " setelah mengucapkan itu Darrel pergi menuju kamarnya.

" iihhhhh " karena kesal Elena jalan menuju kamarnya sambil menghentakkan kakinya.

Kini Elena sedang rebahan dikasurnya sambil membaca novel.

" Shhh, sakit banget hikss makkkk " keluh Elena sambil meremas perutnya dengan kencang.

Karena Elena terlalu bosan disana, akhirnya Elena jalan menurut balkon sambil membawa novel.

" Kangen Erlan " ucap Elena disela sela saat melihat langit.

" Maafin gue Er,,,,,,,andai lo gk ngelindungin badan gue waktu itu, pasti lo baik baik ajh sekarang." ucap Elena yang tidak ia sadari cairan bening menetes dengan deras dari matanya.

" Kalau ada lo, pasti gue gk akan kesepian. Sikap gue juga gk akan kaya gini hikss "

" G-gue ma- "

Grepp

" Lo nggk akan kesepian, disini ada gue. " Bisik Darrel yang sedang memeluk Elena dari belakang.

" A-andai gu- "

" Sutttt "

" Hei, ini bukan salah lo! jangan salahin diri lo terus! Ini semua di luar kehendak kita dek. Gue mohon jangan salahin diri lo lagi oky? "

" Tapi- "

"Suttt, sekarang lo tidur "

" Perut lo sakit kan? " Lanjut Darrel lalu diangguki Elena dengan hidung yang memerah membuat siapa sajah gemas melihatnya, begitu juga dengan Darrel.

" Ya udah ayo tidur, gue temenin " ucapnya lalu membawa Elena ke kasurnya.

Elena pun merebahkan badannya, lalu Darrel menyelimuti Elena hingga lehernya dengan selimut yang terlihat hanya kepalanya saja.

" Masih sakit? " Tanya Darrel yang duduk dipinggir kasur.

" Nggak "

" B-bang " panggil Elena yang sedang dielus-elus kepalanya.

" Hmm? "

" Mau s-seblak " ucapan Elena membuat usapan Darrel terhenti.

" Udh malam dek "

" T-tapi kan El udh sebulan gk makan seblak "

" Kata dokter apa? "

" Kalau lagi DP gk boleh makan pedes "

" Terus? "

" Gk boleh makan malam, kecuali buah "

" Yudh "

" Tapi El mauu "

" Yudah, gue buat salad buah dulu " ucap Darrel lalu pergi dari sana menuju dapur.

Setelah dua puluh menit, akhirnya salad buah sudah jadi, Darrel pun jalan menuju kamar Elena.

RAEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang