PROLOG

117 53 30
                                    

BERITA HARI INI

Sepasang suami istri ditemukan tewas ketika melakukan penelitian mereka akibat ledakan besar yang terjadi disebuah observatorium. Penyebab ledakan tersebut masih menjadi teka-teki. Namun banyak yang beranggapan jika ledakan tersebut disebabkan oleh pembangkit tenaga surya yang digunakan di observatorium tersebut bocor.

Pernyataan tersebut diperkuat dengan klarifikasi dari seorang peneliti senior yang menjabat sebagai penanggung jawab penelitian tersebut. Dirinya meminta maaf kepada publik tentang kecelakaan yang terjadi hingga menewaskan dua figur penting dunia. Kasus tersebut kini telah ditutup dan dianggap sebagai kecelekaan semata. Kedua korban juga sudah dikebumikan secara terhormat.

Banyak yang menyayangkan kecelakaan ini karena telah menewaskan dua orang paling berpengaruh di bidang astronomi dan teknologi tersebut. Bagaimana pun kedua tokoh tersebut telah banyak menyumbangkan penemuan dan ilmu-ilmu baru yang kini menjadi acuan para astronom junior.

Suara Televisi yang tengah memutar sebuah berita itu menggema diruangan yang sunyi. Hanya ada satu manusia yang tengah menyaksikan serial tersebut.

Air matanya luruh membasahi pipi penuh rona miliknya. Terisak dalam diam saat melihat kobaran api melahap tubuh kedua orang tuanya itu pun ia hanya mampu melihatnya lewat layar kaca.

Saat keduanya telah dicap sebagai orang meninggal pun ia tetap tidak bisa bertemu dengan mereka. Dirinya selalu terkunci di sebuah sangkar yang megah dan rantai emas yang berkilauan. Jika dilihat hidup yang ia miliki sangat sempurna karena dirinya bisa melakukan apapun yang ia mau asal tidak menunjukan dirinya ke publik. Tapi satu yang ia tidak bisa lakukan. Bertemu dengan orang tuanya.

Dunia telah merantai orang tuanya dirantai yang tidak bisa ia jangkau. Kejeniusan orang tuanya itu menuntut mereka agar tetap bekerja dan mencari ilmu dan penemuan baru untuk dipersembahkan pada dunia.

Dalam diamnya ia terus menangis tak bersuara, memendam keinginan untuk memeluk jasad keduanya diakhir hayat mereka walau ia tau bahwa itu semua hanya fatamorgana yang terlintas dibenaknya.

Matanya yang sedari tadi sibuk menangis itu mulai memerah memancarkan aura kebencian kepada dunia. Ia benci ketika ia harus terus bersembunyi seperti buronan, ia benci karena harus kehilangan orang tuanya, ia benci ketika dunia tidak pernah menghargai apa yang diberikan oleh kedua orang tuanya, dan ia juga benci ketika kematian orang tuanya dibiarkan begitu saja.

Apa-apaan ini. Apakah dengan meminta maaf dia bisa mengembalikan nyawa kedua orang tuanya kembali. Bahkan polisi tidak mengusut kasus tersebut dan dengan entengnya mereka bilang ini hanya kecelakaan.

Dia mulai berpikir. Apakah dunia memang sebangsat ini? Bahkan kematian manusia yang paling berpengaruhpun hanya menjadi perbincangan semata. Dia benar-benar membenci dunia. Dalam hatinya ia telah bersumpah untuk membalaskan kematian kedua orang tuanya.

Ia tidak bodoh percaya begitu saja jika keduanya terbunuh karena ledakan tersebut. Ia yakin bahwa itu hanya bualan semata untuk mengalihkan perhatian. Senyum tipis terukis diwajah sembabnya.

'Aku akan membongkar kebusukan dunia' tekadnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

"Ayahmu masih ada. Dia hidup dan masih bernafas" ujarnya pelan.

-------------------------------


Selamat datang dicerita pertama ak kawan kawan buat kalian yang penasaran sama ceritanya silakan lanjut baca. Tapi, ak mau ingetin kalian buat follow akun ak dulu dan voment alias vote dan komen disetiap bab nya. Jangan lupa masukin ceritanya ke perpus biar dapet notif dari ak.

Inget ngevote itu gak susah jadi lakuin. Karena satu vote dari kalian sangat amat berharga buat penulis pemula kek ak. Udah segitu dulu ya babayy.

Mampir akun tik tok baru ku yuk
Bumi_kasa

Salam hangat rangerpink.

Tbc

Astrum AmoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang