##BAB 15

9 9 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.
Happy reading guys

Kalian tau manusia hanyalah seenggok daging yang dialiri oleh darah dan disokong oleh tulang serta otot yang malang-melintang, namun ia mempunyai satu kelebihan yaitu akal sehat dan insting yang kuat.

Seperti hal nya Aya, saat ia sampai dipelantaran rumahnya Aya sedikit terkejut dengan keberadaan beberapa mobil jeep yang terparkir di halaman rumahnya. Dengan menendap-endap Aya menelusup masuk, melihat siapa yang berada dikediamannya itu.

Terlihat beberapa pria berbadan besar tengah mengacak dan menggeledah setiap sudut rumahnya. Mungkin mereka mencoba menemukan petunjuk tentang siapa itu Aya, untunglah Aya buka tipe orang yang akan memajang fotonya hingga rupa wajahnya masih aman dari jangkauan publik.

Dengan gesit ia menaiki tangga tanpa diketahui para pria tersebut, mencoba mengambil sesuatu yang sangat berharga untuknya, hanya sebuah sapu tangan sebenarnya, tapi sapu tangan itu lah yang menjadi barang peninggalan terakhir ibunya. Ia akan menyelamatkan benda itu meski dengan nyawanya.

Tangannya terulur memasukan sapu tangan tersebut ke saku dalam jaketnya dan memakai sebuah slayer hitam guna menutupi wajah miliknya. Saat Aya membuka pintu kamarnya, dua orang terlihat ingin memasuki kamar hingga bertatapan dengannya.

Aya langsung menutup kembali pintu tersebut, menguncinya dengan rapat, sedangkan dirinya sibuk membuka jendela balkon kamarnya, menyambung seprai dan turun menggunakan benda tersebut.

Brakkk....

Pintu berhasil dibuka paksa oleh mereka, ketika tau Aya sudah dibawah dan bersedia menaiki motornya untung saja dua orang pria sudah siaga menghadang laju milik Aya dan mencabut kunci motor miliknya.

"Minggir lo anjeng!!" Teriak Aya sembari mendorong kasar tubuh pria tersebut.

"Kuat juga doronganmu anak kecil" ujarnya meremehkan kemampuan Aya.

Tanpa babibu langsung saja Aya melayangkan bogemannya tepat di hidung pria tersebut membuat darah segar mengucur hebat. Bukan hanya sekali melainkan Aya melayangkannya berkali-kali ditik yang sama membuat pria tersebut terkulai lemas.

Dught...

"Bangsat, rasain nih" Aya kembali melayangkan tinjunya pada pria yang berani memukulnya dari belakang.

Beberapa pria terlihat mendekati mereka, jika harus melawan mereka semua Aya tidak akan sanggup karena kalah jumlah, dengan seluruh tenaganya Aya mencengkram lengam milik pria yang tersisa, mengangkat bobot tubuhnya melawan gravitasi dan

Dught... krayak....

Aya berhasil membantingnya dan mematahkan beberapa sendi milik pria tersebut, terlihat menakjubkan memang seorang gadis remaja mampu membanting tubuh pria yang berkali-kali lipat dari bobot tubuhnya.

Astrum AmoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang