##BAB 16

11 9 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.
Happy reading guys

Coba tebak hari ini hari apa guys, yaps hari ini adalah hari senin, hari dimana para murid akan dijemur dibawah sinar matahari yang hangat saking hangatnya bahkan mampu membuat kulit semakin terlihat eksotis alian Ireng guys.

Tapi hari ini agak berbeda sedikit, karena tidak ada angin ataupun hujan, puluhan orang menyerang SMA Casildo dengan ratusan batu yang dibungkus kertas berisikan umpatan-umpatan tak senonoh, belum lagi beberapa orang membawa sajam dan pistol yang mereka tembakan random.

Semua dibuat panik dengan pecahan kaca jendela yang porak poranda dan suara tembakan yang menggjema. Gerbang sekolahan juga didobrak masuk oleh mereka yang entah siapa.

"Woyy kalian semua, naik ke atas rofftop sekarang" teriak Mars mengomandai seluruhnya agar naik ke atas rooftop yang jelas tempat paling aman di sekolah ini.

Semuanya berlari mencoba menyelamatkan diri, berdesak-desakan di dalam lift serta tangga yang dipenuhi manusia. Sedangkan para murid laki-laki yang di ekali dengan kemampuan bela diri mencoba menghalang laju mereka di depan gerbang.

Ada Elang yang mengomandoi mereka, juga Cakra dan Marshel yang setia mendampingi, serta para atlet pencak silat dan taekwondo milik SMA Casildo yang tengah beradu hantam dengan para penyerang.

Mereka bukan anak sekolah lain, sebab perawakan dan pakaian mereka terlihat terlalu tua untuk disebut murid maupun mahasiswa. Dan sudah tentu mereka adalah orang-orang suruhan yang diperintahkan untuk menyerang Casildo school.

"Cakra, awas dibelakang lo" teriak Mars yang melihat seseorang dengan stik golf ditangannya siap memukul Cakra dari belakang.

Mendengar itu Cakra langsung berbalik dan menghantampan kepalannya dan merebut stik golf tersebut. Sementara Elang dan Mars sedang sibuk sendiri dengan lawannya masing-masing.

Tepat di jarak dua meter dari Elang terdapat seorang lelaki yang siap menekan pelatuk pistol miliknya bersedia menancapkan bijih timah tersebut.

Hanya bermodalkan spontanitas Senja yang melihat itu pun langsung berlari ke kerumunan tersebut, Marsya yang berada di samping Senja pun hanya bisa berteriak mengajak Senja agar kembali ke tempat yang aman.

"SENJA, BALIK SINI"teriaknya.

Teriakan menggema milik Marsya Sontak sempat mengalihkan beberapa atensi dan menatap Senja yang tengah menerobos kerumunan.

Elang yang melihatnyapun langsung berlari menghampiri Senja, mencoba membawa gadis itu didalam perlindungannya tapi suara tembakan sudah lebih dahulu menggema memancing suara pekikan dari semua orang.

Dorr....Akhh....

Suara tembakan yang diiringi pekikan rasa sakit itu berhasil menghentikan sejenak semua pertengkaran, jika kalian mengira erangan itu berasal dari Senja kalian salah, karena erangan itu bersal dari pria yang memegang pistol tersebut.

Astrum AmoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang