##BAB 14

10 8 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.
Happy reading guys

Flashback on

Dua orang remaja terlihat tengah terduduk di hamparan rumput yang meliuk-liuk tertiup angin. Di bawah pohon besar yang melindungi mereka dari paparan sinar matahari yang menyayat kulit, mereka adalah Aya dan Elang.

Sekarang tepat sehari sebelum Aya memasuki umurnya yang ke 15, mereka baru saja merayakan kelulusan dan telah diterima di salah satu sekolah terbaik di Kotanya. Euforia itu bertambah besar dengan perayaan hari ulang tahun Aya yang akan diadakan.

"Ay, lo besok ulang tahun, mau kado apa dari gue?" Tanya Elang.

Bukannya menjawab Aya malah mengangkat tangannya, mengelus pelan surai milik Elang yang tengah berbaring di pahanya. Bibirnya melengkung keatas, tersenyum manis, senyum yang menjadi kesukaan Elang dulu, sekarang ataupun di masa depan.

Tangan milik Elang menggenggam pelan tangan milik Aya menghentikan elusan lembut pada surainya "Ay jawab, gue nanya, lo mau kado apa dari gue" tanya nya lagi menuntut jawaban.

"Kalau gue bilang gue mau lo selalu ada buat gue, lo mau ngabulin itu" jawabnya.

Mendengar itu membuat Elang terkekeh pelan "tanpa lo minta pun gue bakalan selalu ada buat lo Ay, karena emang cuman lo yang gue punya di dunia ini" balasnya menyendu pada akhir kalimat.

Sama hal nya dengan Aya, Elang adalah anak dari pasangan agen rahasia yang bertugas untuk negara, sedari lahir ia tidak pernah melihat wajah orang tuanya dengan alasan demi keselamatnya. Hari-harinya di isi dengan kesendirian sampai ia menemukan Aya, sesosok gadis yang ceria meski tengah terluka.

Aya selalu mengajari Elang bagaimana cara tersenyum dan melihat dunia dengan caranya sendiri. Katanya kita ini anak-anak langka yang mampu bertahan hidup tanpa dekapan orang tua. Kita ini hidup hanya satu kali, kuncinya hanyalah satu, teruslah berjalan tanpa takut mati.

"Ver kita gak tau apa yang bakalan terjadi di masa depan, gue seneng banget hari ini bisa ngabisin waktu bareng lo, siapa tau besok gue mati kan" entah mengapa tidak ada angin tak ada hujan Aya mulai berbicara nglantur.

Elang bangkit dari tidurnya dan duduk tepat di samping Aya yang masih sibuk memandang ke atas Langit.

"Lo ngomong apa sih Ay, besok tuh lo ulang tahun bukan mati. Ngaco lo" ucapnya tak terima.

Aya tersenyum sendu saat mendengar ucapan yang keluar dari mulut Elang.

"Semoga aja bener" gumamnya dalam hati.

Elang tidak tau saja bahwa identitas Aya sudah mulai bocor ke ranah publik. Ya, keberadaan putri tunggal pasangan astronom terhebat dunia ini mulai tercium ke ranah publik dan tentu saja itu semua memancing beberapa oknum-oknum yang ingin memanfaatkannya.

Astrum AmoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang