03. Kepedihan

60 8 11
                                    


Hallo!!!
Anyeongg!
Bilaa disiniiii!!

Apa kabarr ??
Jangan lupa vote ya. Semoga sukaa
Terimakasihh!!


Happy reading

Rafkha Bumi Saputra, nama seorang laki-laki yang di sukai oleh Thania. Entah mengapa Thania bisa menyukai laki-laki itu. Rafkha adalah anak yang mandiri, selalu ceria, dan tidak mudah menyerah. Rafka tinggal bersama ibunya dan satu kakak laki-laki nya.

Lalu dimana ayah Rafkha? Ayah Rafkha sudah meninggal sejak ia berumur 2 tahun karena sebuah kecelakaan pesawat yang merenggut nyawa ayahnya. Ayahnya berprofesi sebagai seorang pilot. Sekarang Rafkha hanya berdua di rumah dengan ibunya, karena kakak laki-laki nya sedang bekerja di luar kota untuk memenuhi kebutuhan ibunya dan dirinya.

Seringkali Rafkha kecil bertanya kepada ibunya dimana keberadaan sang ayah. Namun, ibunya hanya berkata "Rafkha ayah lagi di atas sana" ucap ibunya sambil menunjuk ke atas langit. Rafkha kecil hanya bisa mengangguk sambil memandangi langit biru.

"mama, langitnya bagus ya, nanti kalo Rafkha udah gede Rafkha mau ikut ayah ya di atas sana biar bisa pegang awan" hati jihan---mama Rafkha mencelos ketika mendengar ucapan sang anak.
"Rafkha nanti kalau udah waktunya Rafkha pasti bisa ketemu sama ayah, sekarang di sini dulu ya temenin mama, nanti kalau Rafkha di sana mama sama siapa? "
" Mama Rafkha ga akan kemana mana kok" ucap Rafkha sambil menampakkan semyum manisnya.

Setiap malam Rafkha selalu menghabiskan waktunya untuk bermain game atau hanya duduk di teras rumahnya sambil memandangi langit malam bersama bulan dan bintang.
"Ayah kenapa ayah malah milih di langit? Rafkha pengen liat wajah ayah langsung bukan cuma di foto. Ayah Sekarang Rafkha udah SMP tapi Rafkha belum ketemu ayah. Ayah nanti dateng ke mimpi Rafkha ya? " ucap Rafkha sendu malam itu. Ia sangat menginginkan sosok ayah di sampingnya.

Rafkha terkadang iri dengan teman temannya yang bisa diantar bersekolah dan bercanda tawa dengan ayah mereka. Tanpa di sadari sedari tadi ada yang memperhatikan Rafkha diam-diam. Erlangga Bumi Saputra, adalah kakak laki-laki Rafkha yang sejak tadi memperhatikannya. Ia menggantikan peran ayahnya sekarang, sejak ayahnya tiada Erlan lah yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk ibu dan adiknya.

Erlan dan Rafkha berjarak cukup lumayan jauh, yaitu 14 tahun lamanya sekarang Erlan sudah bekerja dan bisa memenuhi kebutuhan keluarganya itu.

Sebenarnya Rafkha juga menyimpan sedikit perasaan suka kepada Thania. Namun, entah apa yang membutnya sedikit ragu untuk menunjukkan hal tersebut. Ia takut pertemanannya akan hancur begitu saja saat ia mengungkapkannya nanti, jadi Rafkha hanya memilih memendam perasaan itu sendirian tanpa mengungkapkan ke siapapun.

Rafkha menyukai gadis itu karena ia gadis yang mandiri, jarang menampakkan kesedihannya, pintar dan cantik. Tak heran jika banyak laki-laki yang menyukai gadis itu, termasuk Rafkha.

setelah masuk ke kelas 8...

Perasaan Rafkha kepada Thania sedikit berkurang bahkan hampir hilang. Ia tak tahu bagaimana perasaan nya saat ini. Ia bingung apa yang harus di lakukan agar tidak menyakiti perasaan Thania.

Ternyata Rafkha sudah menyimpan seseorang di dalam hatinya yang bahkan menggatikan posisi Thania di hatinya dulu. Ia sangat mencintai gadis itu-----Ahlya Vebby Yuwana gadis yang di cintai nya saat ini.

Sudah sekitar 4 bulan Rafkha menyukai Ahlya. Memang tak selama ia menyimpan perasaan kepada Thania, yaitu 1 tahun lamanya yang kemudia rasa itu perlahan-lahan memudar dan menghilang. Ahlya sudah menggantikan posisi Thania di hati Rafkha. Hampir setiap hari Rafkha melewati kelas milik Ahlya sambil seringkali celingukan di kelas Ahlya mencari gadis itu.

Kelas Rafkha dan Ahlya jaraknya seperti kelas Thania dan Rafkha karena kelas Ahlya tepat di samping kelas Thania. Thania selalu diam-diam memperhatikan Rafkha. Thania masih menyukai laki-laki itu sejak dulu bahkan rasa itu tak pernah memudah atau menghilang justru rasa itu kian menambah tiap harinya. Tapi Thania hanya bisa menyukai dalam diam saja.

"Sungguh mencintai dalam diam itu sakit, tapi aku tetap melakukannya. Mencintai dalam diam adalah seni menyakiti diri sendiri." ----Thania Raqila Semesta.

Setiap hari Rafkha mengunjungi kelas Ahlya hanya untuk melihat gadis itu sedang apa. Ahlya dia cukup baik dia ekstrovert gampang bergaul. Mungkin itu yang membuat Rafkha menyukainya. Ahlya juga gadis yang cantik.

Sampai pada akhirnya tepat 5 bulan menyukai Ahlya ia memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaan nya itu. Ia mengajak Ahlya untuk bertemu di taman dekat rumahnya.

"h-hai, Ahlya."

"hm, oh hai Ka" sambil melambaikan tangan.

"Ahlya s-sebenernya a-aku suka sama kamu, kamu mau jadi pacarku?" tanya Rafkha tak mau banyak basa basi.

"hah?, e-eh iya gimana ya Ka" Ahlya bingung dengan perasaanya sendiri. apakah ia akan menerima atau bahkan menolaknya ia sungguh bingung sekarang.

"e-eeumm aku ngga maksa kok, aku cuma pengen ngungkapin perasaan ku aja. Kalo kamu gamau gapapa kok aku bisa mundur." ucap Rafkha menunggu balasan dari gadis yang di cintainya.

"Rafkha, a-aku mau jadi pacar kamu." pipi Ahlya memerah seperti buah tomat.

"BENERAN??!! YESSS akhirnya makasih ya udah nerima aku. jadi sekarang kita pacaran?"

"hahahha iya sama-sama makasih juga udah suka sama aku. iya sekarang kita pacaran."

"Tanggal 19 Oktober 2023 Rafkha dan Ahlya pacaran." ucap Rafkha siang itu di taman.

Kejadian itu disaksikan oleh Thania. Thania melihat itu semua. Hatinya sakit sangat sakit. Ia meneteskan air matanya saat itu,saat ia melihat di depan matanya sendriri Rafkha mengungkapkan perasaanya kepada gadis lain.

"Aku mungkin tak akan mengharapkan mu lagi. Terimakasih sudah pernah singgah sebentar di hatiku. Hari ini aku mundur." -----Thania Raqila Semesta.

Hallo halloo!!
Gimana sama ceritanya? suka ngga? semoga suka ya.

jangan lupa vote

⚪🔵

Tentang Aku, kamu, dan Putih Biru Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang