14. Flashback

32 2 0
                                    


Hallo!!!
Anyeongg!
Bila disiniiii!!

Apa kabarr ??
Jangan lupa vote ya. Semoga sukaa
Terimakasihh!!

Happy reading!!


Flashback sebelum Rafkha bertemu Ahlya.

   Brukk!!

Rafkha menjatuhkan tasnya diatas meja kantin, yang terdapat Raja dan Abyasa keduanya langsung terlonjak kaget.

"Apa apaan si lo! bikin orang jantungan aja," kesal Raja.

Rafkha lalu mendudukkan dirinya di bangku yang kosong.

"Kenapa lo? tumben, acak-acakan banget," ucap Abyasa.

"G-gue lagi bingung sama perasaan gue sendiri," ucap Rafkha sambil mengacak rambutnya.

"Yaa lo ikutin aja apa kata hati lo."

"Gue bingung, lo tau kan gue sama Ahlya udah ngga bisa sama-sama lagi? Tapi Ahlya ga bisa lepas dari gue. Disisi lain gue mau perbaikin hubungan gue sama Thania kayak dulu lagi." Raja dan Abyasa menganggukkan kepala.

"Ya... Lo selesaiin dulu sama Ahlya, baru lo mulai sama Thania. Itu si saran dari gue," ucap Abyasa.

"Gue takut salah ambil keputusan, gue takut kalo nanti pada akhirnya gue cuma nyakitin mereka berdua, gue gamau itu terjadi,"

"Gue tau ini susah buat lo, tapi apa dengan lo ngehindar kayak gini semuanya bakal selesai dengan sendirinya? Nggak ka, saat ini lo di lagi di hadapin sama pilihan, dimana lo harus bisa milih salah satu. Lo mau selesai apa lo mau diem aja. Pilihan itu ada di tangan lo," tutur Abyasa.

"Jadi gimana saran kalian? Gue harus gimana? Jujur aja gue tau gue bakal nyakitin salah satu dari mereka atau malah gue nyakitin mereka berdua. Dan... sejujurnya gue gamau hal itu terjadi, tapi kayaknya gue gabisa," ujar Rafkha sambil terus menundukkan kepala.

"Lo bisa, lo harus bisa yakin sama keputusan yang lo ambil. Lo belum nyoba kan? Lo ga bakal tau akhirnya kayak gimana kalo lo ngga nyoba buat memperbaiki," timpal Raja.

Rafkha terus berpikir dalam benaknya, apa keputusan yang harus ia ambil? Ia sungguh bingung saat ini. Biasanya saat sedang ada masalah Thania lah yang membantu Rafkha memberikan bantuan dan solusi..

Oke, gue harus bisa sendiri. Gue yakin gue bisa ambil keputusan yang tebaik, batin Rafkha lalu segera berdiri dan meninggalkan kantin.

Abyasa dan Raja langsung terkejut, sebab tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba Rafkha langsung berdiri dan berlari.

"WOII MAU KEMANA LO?!" Ucap keduanya, yang tidak ada niatan untuk kembali ke kelas, padahal bel jam pertama sudah berbunyi sejak tadi. 

Rafkha terus berlari, memfokuskan pandangannya kedepan dan tidak memperdulikan teriakan 2 temannya tadi.

"Nggak, nggak gue harus bisa nyelesain ini semua. Gue gamau pada akhirnya kehilangan mereka," gumam Rafkha.

Rafkha sedikit memelankam langkahnya saat matanya menangkap sesosok gadis yang ia cari.

"Ahlya!" panggil Rafkha dengan sura yang cukup keras.

Yang mempunyai nama itu lantas langsung menoleh ke arah sumber suara. Dan berjalan menghampiri laki-laki yang memanggilnya tadi.

"Iya, ada apa Ka?" Tanya Ahlya tanpa basa basi.

"Besok aku mau ngobrol sedikit sama kamu, apa kamu bisa?"

"Dimana? Dan..... jam berapa?"

"Di taman deket sekolah aja mau nggak?"

"Yaudah boleh, aku bisa nya sore gapapa? Sekitar jam 4 gitu,"

"A-h iya gapapa kok, yaudah thanks ya,"

Ahlya hanya menganggukkan kepala kepada Rafkha untuk menanggapi perkataannya. Lalu Ahlya pergi meninggalkan Rafkha.

Rafkha terus menatap punggung gadis itu, hingga tak terlihat lagi.
  

Hallo halloo!!
Gimana sama ceritanya? suka ngga? semoga suka ya.

jangan lupa vote

⚪🔵

Tentang Aku, kamu, dan Putih Biru Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang