15

488 31 35
                                    


Happy reading

.

.

.

Di sepanjang jalan menuju Jingshi, Wuxian hanya diam dengan wajah datarnya. Membuat Wangji beberapa kali meliriknya

"Istirahatlah Wangji" ucap nya saat mereka sudah sampai di Jingshi.

Wuxian pun berbalik badan hendak pergi dari sana tapi Wangji segera menghentikan nya

"Tunggu"

"Kenapa?" Tanya Wuxian tanpa berbalik

"Bagaimana kau bisa tau aku di gunung belakang?"

"Aku?" Wuxian tertawa pelan lalu berbalik

"Aku selalu tau kau berada dimanapun dan kapanpun itu, Wangji" Wuxian sedikit menyeringai membuat Wangji meneguk saliva nya dengan susah payah

"Hahahaha aku bercanda Wangji, aku tidak sehebat itu" kemudian Wuxian tertawa terbahak-bahak

"Ah-haha iya.. aku tahu kau hanya bercanda Weiying" Wangji memaksakan tawa nya karena ia benar-benar ketakutan sekarang, Wangji takut Wuxian tau jika ia sering bertemu dengan Shiying.

"Ada apa? Apa aku membuatmu takut?" Tanya Wuxian perlahan berjalan ke arah Wangji

"Ti-tidak Weiying" ucap Wangji sambil kakinya sedikit melangkah mundur karena Wuxian begitu dekat dengan nya

"Lalu kenapa kau terbata-bata?" Wuxian memegang dagu Wangji dengan tangan nya

"Ak-aku..." Wangji melihat ke kiri dan kanan, mencari alasan yang logis untuk menjawab pertanyaan Wuxian "kedinginan" ucap nya setelah menemukan alasan yang masuk akal

"Oh begitu..." Wuxian pun menarik tangan nya dari dagu Wangji, kemudian mengeratkan mantel yang tersampir di pundak Wangji

"Kalau begitu, masuklah" ucap nya lalu pergi begitu saja membuat Wangji bernafas lega

.

.

.

Malam ini Wangji menunggu Suaminya lagi di gunung belakang. Siang nya Wangji mengirimkan kupu-kupu pengantar surat untuk Shiying, Wangji mengatakan mereka akan bertemu di pinggir hutan dekat air terjun.

Wangji takut kejadian kemarin terulang kembali, ia takut bertemu Wuxian lagi. Jadi untuk mencegah nya Wangji meminta untuk bertemu ditempat yang berbeda.

Sekarang Wangji tengah duduk di batang kayu sambil menunggu suaminya, Wangji beberapa kali menyenandungkan lagu mengusir kesunyian, karena disini jauh lebih sunyi.

Wush

Tiba-tiba angin berhembus kencang, sampai menjatuhkan mantel yang dikenakan Wangji

Wangji pun berdecak sebelum mengambil mantel nya yang terjatuh tapi lagi-lagi angin menerpa nya. Kali ini lebih kencang

Hingga menyingkap jubah yang dikenakan Wangji dan sedikit mempertontonkan bagian pahanya yang mulus

"Akhh!" Wangji memegang jubahnya erat lalu mengambil mantel nya dengan cepat

"Kenapa malam ini dingin sekali?" Gumam Wangji sambil melihat sekelilingnya

Srkkk srkkk

Tiba-tiba ada suara dari pohon yang berada tepat dibelakang Wangji

"S-siapa itu!" Teriaknya

"Hey! Jangan mencoba menakuti ku karena itu tidak akan berhasil!" Wangji menelan saliva nya dengan susah payah

Demon Kultivation [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang