Happy reading
.
.
.
"Weiying!" Panggil Wangji begitu dirinya menginjakkan kaki di aula utama. Wuxian segera menolehkan kepalanya dan tersenyum saat Wangji menghampirinya.
"Apa yang ingin kau katakan?" tanya Wangji dengan berterus terang
Wuxian tidak langsung menjawab. Ia tersenyum lalu menuntun Wangji untuk duduk di sebelah nya
"Duduk dulu dan atur nafasmu" ucap nya sambil mengusap rambut Wangji dengan penuh kasih
"Ya ya, aku tidak apa. Jadi bisa kau katakan sekarang?" Desak Wangji
"Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat mengingat sejak kedatangan mu kau tidak pernah keluar sedikit pun dari Yiling"
"Yiling?" Wangji mengangkat sebelah alisnya dan sedikit meninggikan suaranya
"Ya.. tempat ini adalah Yiling. Apa ada yang salah?"
Tersadar atas kecerobohan nya Wangji segera terbatuk palsu untuk menutupi kegugupannya
"Kau tak apa, Wangji?" Tanya Wuxian sedikit khawatir
"Ya aku baik. Oh ya tadi kau bilang mau mengajak ku ke suatu tempat, dan dimana tempat itu?" Wangji mengalihkan pembicaraan
"Oh, itu aku tidak bisa menjelaskan secara detail tapi malam nanti aku akan membawa mu kesana untuk bersenang-senang"
"Ta-
"Sekarang waktu nya makan siang, ayo" Wuxian segera mengandeng tangan Wangji menuju ruang makan.
Malam pun tiba. Sesuai dengan janji Wuxian ia akan mengajak Wangji nya ke suatu tempat.
"Kau bilang mau mengajak ku ke suatu tempat, tapi kenapa kita berada di Mingshi?" Protes Wangji
"Tunggu sebentar Wangji"
"Harus cepat! Aku tidak suka menunggu!" Wangji menyilangkan kedua tangannya di depan dada dengan pipi mengembung lucu membuat Wuxian tidak tahan mencubit pipinya kalau saja ia tak ingat kelinci manis nya sedang merajuk.
Wuxian pun mengeluarkan Chenqing dan mulai memainkan nya. Wangji yang melihat Chenqing sedikit tersipu
Melihat bibir gelap Wuxian bersentuhan langsung dengan suling yang Wangji gunakan untuk- ah lupakan itu.
Wangji kembali fokus dan meluruskan pandangan nya, detik itu juga ia membulatkan matanya takjub melihat portal yang perlahan muncul di dinding Mingshi
Setelah portal nya terbuka sepenuhnya Wuxian pun menghentikan permainan suling nya lalu menggandeng tangan Wangji
"Ayo" ucapnya kemudian menarik Wangji untuk masuk ke dalam portal itu.
Seperkian detik mereka telah berada di suatu tempat. Wangji memegang kepalanya yang pening, sungguh melewati portal membuat kepalanya pusing dan perutnya mual
"Ayo, kita lihat-lihat sekeliling Wangji" Wuxian hendak menarik Wangji tapi yang ditarik tidak bergeming dari tempatnya membuat Wuxian menolehkan kepalanya
Dan begitu melihat si batu giok itu, Wuxian membulatkan matanya.
"Wangji kau tak apa?" Tanya Wuxian khawatir melihat wajah Wangji yang sedikit pucat dan lesu
"Aku- hoekkkkk" Wangji segera menutup mulut nya
"Tidak apa, muntah kan saja Wangji" Wuxian mengelus punggung Wangji pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
Demon Kultivation [END]
FantasyKehidupan Wangji sangat damai, dia juga menikah dengan seseorang yang dia cintai tapi semua berubah dalam sekejap saat kultivator iblis terkenal meratakan rumahnya 'Gusu Lan' Wangji bersumpah akan menghabisi kultivator iblis itu.... Tapi apakah Wang...