Part 1

2.8K 150 6
                                    

Tinggal nulis Extra Part, doain lancar ya. Yang masih penasaran, ini cerita anak keduanya Friska dan Rafael. Kisah orang tuanya judulnya My Ex Slave dan masih on going. Cerita ini lumayan hot jadi mungkin ada beberapa bab yang tidak terposting. Ini sequel keduanya setelah A Frozen Flower

Happy reading 🥰

_____**_____

"Aaaah, aaah, aaah, Oooom, pelaaaan."

Zelin menggeliat, tangannya mencengkram kedua lengan Alex yang kini bergerak brutal di atasnya. Pria itu tampak sangat bersemangat memasukinya seperti orang kesetanan. Zelin bahkan sampai kewalahan menghadapinya.

"Kamu nikmat banget sayang. Aku nggak bisa pelan." Ucap Alex sambil memejamkan matanya, menikmati setiap gerakan pinggulnya keluar masuk milik Zelin yang hangat.

Alex membalikkan tubuh mereka, membuat Zelin kini berada di atasnya. Wanita muda itu sangat panas kala bergerak di atasnya dengan penuh semangat. Payudaranya yang sangat pas di genggaman Alex, membuat kedua tangan Alex tidak ingin berhenti meremasinya.

Tidak tahan melihat Zelin yang begitu panas, Alex mendudukkan tubuhnya. Ia mencium bibir Zelin dengan brutal. Keduanya berciuman panas dengan bagian bawah tubuh mereka yang terus menyatu dan bergerak seirama. Zelin melepaskan ciuman mereka kemudian kembali bergerak mencari kenikmatannya sendiri.

Sementara mata Alex menggelap menatap kedua payudara ranum Zelin yang sangat menggoda. Tidak tahan, akhirnya mulut Alex mengisap bagian putingnya lalu melumatnya dengan lembut. Zelin yang sibuk keluar masuk sejenak terhenti. Ia meraih rambut Alex dan menjambaknya pelan, menikmati saat-saat dimana pria itu menyusu padanya.

Alex masih terus bergantian melumat kedua payudara Zelin, membuat wanita itu mendesah keras dan mendekatkan tubuhnya ke kepala Alex. Bibir Zelin yang membengkak terbuka ketika Alex menggigit dan menciumi lehernya.

Alex kemudian mengakhiri kegiatan mulutnya lalu membalikkan tubuh Zelin. Ia meraih pantat wanita itu, membuatnya menungging kemudian kembali memasukinya dari belakang.

Tubuh Zelin terpental-pental dan mulutnya mendesah keras. Alex benar-benar memberikan kenikmatan padanya semalaman ini. Hingga bahkan menjelang pagi, mereka hanya berhenti beberapa jam kemudian kembali bercinta dengan panas.

Sesekali Alex menampar pelan bokong Zelin yang seksi. Alex juga meremasi kedua payudara Zelin yang menggantung indah. Zelin terus mendesah di tengah gerakan Alex yang keluar masuk tubuhnya. Hingga beberapa menit kemudian keduanya bergerak cepat dan mendapatkan pelepasan bersama-sama.

Zelin langsung ambruk, sementara Alex segera duduk kemudian memakai boxernya. Zelin lalu meraih selimut kemudian langsung memakaikannya ke tubuhnya yang telanjang sambil tengkurap. Alex melirik Zelin yang sudah memejamkan matanya karena kelelahan. Ia tersenyum hangat kemudian mengelus rambut wanita muda itu. Setelah mencium keningnya sekilas, Alex berjalan ke kamar mandi karena tubuhnya terasa sangat lengket.

Alex mengguyur tubuhnya dengan air dingin agar gairahnya mereda. Semalam ia dan Zelin sudah lembur sampai jam dua belas malam. Kemudian pagi ini mereka kembali bercinta hingga Alex mendapatkan dua kali pelepasan. Alex tidak bisa istirahat lagi karena pagi ini ia ada rapat penting dengan Revan, paman dari Zelin.

Setelah selesai mandi, Alex keluar dari kamar mandi dan mendapati Zelin sudah tertidur menelungkup seperti biasanya. Ia berjalan menuju lemari pakaian dan mengambil salah satu stelan jas lengkapnya. Alex segera memakainya dan kini bersisir di depan cermin.

"Om, udah mau berangkat aja?" Alex menoleh, mendapati Zelin tampak menelentangkan tubuhnya dengan mata yang masih mengantuk menatapnya.

"Iya. Hari ini aku ada rapat dengan pamanmu."

"Sama Om Revan. Sama papa juga?"

"Nggak. Ini murni kerjasama kami berdua."

"Oooooh."

Zelin kembali memejamkan matanya. Sepertinya gadis itu ingin tidur lagi. Alex mengernyit heran, apa Zelin tidak kuliah hari ini.

"Kamu nggak kuliah?" Tanya Alex sambil memakai dasinya di depan cermin. Ia sedikit kesulitan jika memasang sendiri karena akhir-akhir ini kerap dibantu Zelin.

"Mata kuliahku siang hari ini ."

"Ya udah kalau gitu. Kamu istirahat aja di sini."

"Emang rencananya gitu. Aku capek."

Zelin menggulingkan tubuhnya membelakangi Alex. Ia memeluk guling sambil membenarkan selimut tubuhnya kemudian bersiap memejamkan mata. Zelin merasakan kecupan singkat di keningnya ketika Alex akan berangkat ke kantor.

"Istirahatlah. Aku berangkat dulu."

Zelin mengangguk tanpa membuka matanya, membuat Alex tersenyum tipis kemudian keluar dari apartemen miliknya. Ia melintasi apartemen milik Zelin yang ada disebelah apartemen miliknya kemudian berjalan menuju lift.

Ting

Suara dentingan lift sejenak memberi kesempatan Alex untuk memperbaiki penampilannya. Ia keluar beberapa saat kemudian dan langsung menuju basement. Alex langsung mengendarai Ferrari-nya menuju kantor kerena sebentar lagi ia akan rapat.

Sepanjang perjalanan, ia tersenyum memikirkan bagaimana panasnya ia dan Zelin semalam. Ia yang baru saja pulang kantor, melihat Zelin memakai kaos longgar sebatas lutut tanpa celana di dapur apartemennya. Alex yang melihat itu tanpa basa-basi langsung membopong tubuh Zelin ke kamarnya dan mereka bercinta dengan panas sampai tengah malam.

Pagi tadi ketika bangun tidur, Alex kembali menyerang Zelin hingga wanita itu terlihat kepayahan. Jangan salahkan dirinya yang terus berhasrat ketika melihat tubuh wanita muda itu. Zelin sendiri yang menawarkan diri padanya.

Ya, sejak kecil, Zelin yang kala itu berumur 9 tahun sudah menyatakan diri tergila-gila padanya. Entah kapan Alex memberikan wanita itu harapan, yang jelas Zelin sudah menerornya ketika perempuan itu beranjak remaja. Alex bahkan tidak sempat mencari pacar karena wanita itu terus menguntitnya. Jangankan pacar, teman kencan saja Alex tidak punya semenjak wanita itu beranjak remaja.

Zelin selalu berhasil menemukannya ketika Alex hendak berkencan dengan seorang wanita. Entah bagaimana caranya wanita itu menemukannya. Dan selanjutnya, Zelin akan membuat ulah untuk menggagalkan kencannya. Bahkan tidak segan, Zelin akan adu pukul jika teman kencannya tidak terprovokasi oleh ucapan Zelin.

Pernah satu waktu, Zelin harus mendekam di tahanan selama satu malam karena membuat salah satu teman kencannya babak belur. Wanita itu melaporkan Zelin pada polisi, dan Alex yang harus kerepotan bahkan mengeluarkan banyak uang agar Zelin bisa keluar dari tahanan dan skandal ini tidak terendus publik, apalagi sampai terdengar oleh keluarganya dan kedua orang tua Zelin.

Dan di usianya yang ke tujuh belas tahun, wanita itu bersikeras agar Alex menidurinya. Alex semula menolak mentah-mentah karena tidak ingin mencari masalah dengan Rafael Hartono. Tapi, melihat tubuh mulus Zelin memakai bikini untuk menggodanya, tentu saja Alex bukan pria suci yang tidak akan tergoda.

Akhirnya, ia memerawani Zelin diusia gadis itu yang baru menginjak tujuh belas tahun. Dan setelahnya, mereka sering janjian sepulang Zelin dari sekolah, atau ketika Alex sedang libur. Mereka kemudian tinggal bersebelahan saat Zelin mulai kuliah. Entah apa alasan gadis itu pada kedua orang tuanya hingga diijinkan tinggal sendiri padahal usianya masih sangat muda.

Mereka kemudian berakhir tinggal bersama tanpa sepengetahuan kedua orang tua Zelin. Gadis itu sering tidur di apartemennya, membawa sebagian barang-barangnya dan mereka sudah tinggal selayaknya suami istri. Cukup menyenangkan bagi Alex, meskipun kadang Zelin juga sangat menyebalkan dan arogan. Gadis itu seperti memata-matainya dan bertingkah layaknya istri yang cemburu.

Oh, ayolah. Mereka bahkan tidak ada ikatan apapun. Hanya saling mencari kepuasan. Tapi Zelin sudah posesif bukan main. Ia tidak membayangkan jika harus menikah dengan wanita itu. Pasti Alex akan merasa di penjara seumur hidup. Dan sepertinya hubungan mereka hanya sebatas teman ranjang saja.

Selain karena Alex tidak mau berurusan dengan kemarahan Rafael Hartono, Alex juga hanya menganggap Zelin sebagai gadis kecil pengganggu yang mengisi hari-harinya agar lebih panas dan semakin menggairahkan. Jadi, sepertinya hubungan mereka tidak ada masa depan sama sekali.

Hot Passion ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang