10. Kecewa

491 58 40
                                    

"Jungkook, aku hamil." Ucap Yn kala sambungan telponnya sudah diterima oleh pria itu

Sontak saja, sang ibu yang diam-diam menguping dari balik pintu kamar sang anak, tak kuasa menutupi rasa terkejutnya.

Wanita paruh baya itu pun lantas membuka pintu kamar Yn dengan marah. "Apa kau bilang? Kau hamil?"

Deg. Yn terkejut sembari membeku diam kala mendengar pertanyaan sang ibu yang entah sejak kapan telah menguping pembicaraan.

Dengan tangan yang bergetar, Yn berbalik menghadap ibunya. "I-ibu, a-aku bisa jelas—"

Plak.

"Bisa-bisanya kau hamil sebelum menikah, Jung Yn." Bentak ibu Yn setelah menampar sang anak

Yn pun hanya bisa menunduk, memegangi pipinya yang memanas. "Ma-maafkan aku bu. Aku sangat mencintainya, karena itu aku tak masalah hamil sebelum menikah dengannya. Hiks hiks." Tangisnya kemudian

"Mencintainya! Maksudmu apa? Apa jangan-jangan yang menghamilimu adalah Jungkook? Benar begitu?" Tanya sang ibu, mengingat sang anak tadinya tengah menelpon Jungkook lalu memberitahukan kehamilannya

Yn mengangguk, kemudian mengangkat wajahnya untuk menatap sang ibu yang tak kuasa menahan kekecewaannya. "Tapi tenang saja bu, Jungkook berjanji akan bertanggung jawab padaku. Dia akan menikahi ku bu."

"Menikah? Lalu bagaimana dengan kakakmu, apa menurutmu ia akan sanggup membagi suaminya denganmu? Yn, kenapa kau seegois ini. Apa kau tak berpikir sebelum melakukannya dengan Jungkook? Kau harusnya memikirkan perasaan kakakmu juga." Sahut sang ibu, memikirkan Yoonie

Yn menggeleng, kecewa karena ibunya hanya memikirkan saudari kembarnya saja. "Lalu bagaimana denganku? Aku sudah terlanjur melakukannya dengan Jungkook dan sekarang hamil anaknya. Apa aku harus merelakannya lagi? Sebelum Yoonie, aku lah yang lebih dulu menyukainya, bu. Aku menyukai Jungkook, jauh sebelum mereka berkencan dan menikah."

"Ibu tahu, tapi kau seharusnya tak melaku—"

"Melakukan apa? Bahkan sebelum ini Yoonie pernah memintaku untuk menikah dengan Jungkook karena dirinya tak bisa memberikan keturunan pada pria itu. Lalu salahku apa? Aku hanya melakukan apa yang ia pinta dulu, padaku. Dan sekarang ibu menganggapku egois. Tidak bu. Ibulah yang egois. Ibu lebih menyayanginya ketimbang aku. Dan ibu juga lebih mementingkan kebahagiaanya dari pada aku. Aku sungguh kecewa denganmu, bu." Sela Yn, meluapkan kekesalan dan kekecewaannya pada sang ibu

Tak lama, Yn pun berlalu pergi dari kamarnya—meninggalkan sang ibu yang perlahan menangis di dalam sana.

.

Malamnya, Yn memilih menginap di rumah Lini, sebab dirinya enggan kembali ke rumah setelah pertengkaran dengan ibunya tadi.

Di kamar sang teman, Yn berbaring dengan menyelimuti dirinya. Sedangkan pemilik kamar, hanya duduk diam di sampingnya sembari melihatnya khawatir.

"Jadi bagaimana, apa kau akan tetap menikah dengan Jungkook? Bahkan ketika ibumu tak merestuimu!" Tanya Lini yang telah mengetahui kehamilan Yn, setelah diberi tahu tadi siang

Yn mengangguk dalam selimut. "Tentu saja. Kau tahukan aku sangat-sangat menyukainya. Aku tak mau kehilangan kesempatan emas seperti sekarang ini. Aku akan tetap menikah dengannya, apapun yang terjadi."

"Lalu bagaimana dengan Yoonie?" Tanya Lini sekali lagi, menanyakan perihal kakak Yn

"Aku akan memberitahukan kehamilanku juga padanya. Dia harus tahu itu. Agar dia paham posisinya. Agar dia tak menghalangiku untuk menikah dengan Jungkook." Jawab Yn

"Lalu bagaimana dengan Jungkook? Apa yang dia katakan tadi setelah kau menelponnya?" Tanya Lini, lagi

Yn diam. Tak lekas menjawab pertanyaan Lini, pasalnya saat ia menelpon Jungkook tadi, telponnya sontak terputus setelah sang ibu masuk ke dalam kamarnya. Makanya ia tak sempat mendengar sahutan dari pria itu setelah memberitahukan kabar kehamilannya.

Second WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang