26. Perhatian

425 47 16
                                    

Sudah beberapa bulan Yn tinggal di apartemen Yoongi, dan selama itu pula Yoongi selalu membantunya serta memenuhi kebutuhannya. Seperti hari ini, ketika Yn mengidam ingin makan salad buah, dengan perhatian dan sabarnya, Yoongi membuatkan nya salad buah.

"Terima kasih." Ucap Yn, saat dirinya tengah duduk di sofa ruang tengah apartemen Yoongi dengan Yoongi yang menyodorkan salat buah yang telah dibuatnya, padanya

Yoongi mengangguk lalu ikut duduk di samping Yn. Kemudian memperhatikan si wanita yang mulai lahap memakan salah buah buatannya.

"Bagaimana? Enak?" Tanya Yoongi, dan Yn hanya mengangguk mengiyakannya-karena mulutnya sibuk mengunyah salad buahnya

.

"Ada apa kemari? Bukankah urusan kita sudah selesai." Ucap Yoonie pada Jimin, saat lelaki itu berkunjung ke rumahnya selepas Jungkook berangkat bekerja

Jimin menggeleng. "Selesai apanya? Kau belum balas membantuku menemukan Yn setelah kau mengusirnya dari sini. Jadi aku menganggap urusan kita belum selesai. Apalagi, sekarang kau juga mengandung anakku. Aku tak bisa melepaskanmu begitu saja."

Yoonie kesal mendengar ucapan Jimin. Saking kesalnya, ia hendak menutup pintu rumahnya, namun langsung ditahan oleh Jimin.

"Urusan kita belum selesai, Jung Yoonie. Kau harus membantuku menemukan Yn, dan membuat dia menjadi milikku seutuhnya. Jika tidak, aku akan memberitahu Jungkook yang sebenarnya. Bahwa anak yang kau kandung itu bukan anaknya, melainkan anakku." Jelas Jimin sembari tangannya menahan pintu rumah Yoonie

Yoonie sontak menggeleng dengan raut wajah ketakutan. "Kalau begitu, bantu aku. Jika tidak, aku juga akan menghancurkan hidupmu, Jung Yoonie." Sambung Jimin padanya, sebelum pergi meninggalkan kediamannya

Brak. Yoonie menutup pintu rumahnya dengan keras. "Sialan. Ku pikir hidupku sudah tenang karena berhasil mengusirnya, tapi nyata? Dia masih membuatku kesulitan setelah pergi dari sini." Kesalnya sembari berjalan masuk ke dalam rumahnya

.

Di sisi lain, Jungkook menghela napas berat sembari melirik surat pengajuan perceraiannya dengan Yn, yang belum sempat ditandatangani oleh wanita itu.

Bagaimana tidak? Jungkook tak tahu Yn pergi kemana setelah Yoonie mengusirnya. Ke rumah ibunya, tidak juga. Ke rumah temannya, tidak ada juga.

"Sebenarnya, kau ada dimana Jung Yn." Ucap Jungkook dengan gusarnya - menyisir rambutnya ke belakang, lalu menghela napas kasar

Tok tok tok. Pintu ruang kerja Jungkook diketuk dari luar. Tak lama pintu pun terbuka, menampilkan sosok Tuan Jeon, yang berjalan masuk-menghampiri Jungkook dengan raut wajah tegasnya.

"Ayah! Ada apa ayah kemari?" Tanya Jungkook, terkejut sembari berdiri dari duduknya

"Apa lagi? Tentu saja memastikan kinerja pekerjaanmu." Jawab Tuan Jeon, kemudian duduk di salah satu sofa yang ada di ruang kerja sang anak

Jungkook mengangguk kecil, lalu ikut duduk di sofa - sebelah ayahnya.

"Kau terlihat tak baik-baik saja setelah mengusirnya? Kenapa, apa kau sudah memiliki perasaan padanya?" Tanya Tuan Jeon, setelah menelisik penampilan Jungkook yang terlihat tak baik

Jungkook diam. Tak balas menjawab pertanyaan sang ayah. Sebaliknya, ia mencoba mengalihkan pembicaraan dengan membahas pekerjaannya. "Ayah tak perlu khawatir, kinerja pekerjaan tetap sama seperti dulu. Tak menurun sedikitpun. Sebaliknya, pekerjaan Min Yoongi tetap sama seperti dulu."

"Hahahaha. Benarkah? Sepertinya kau salah. Selama beberapa bulan ini, kinerja pekerjaanmu lah yang menurun, bukan Min Yoongi. Bahkan kau kalah saing dengan perusahaan Park Corp." Sahut Tuan Jeon, setelah tertawa terbahak-bahak

Second WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang