28. Lelah

454 48 32
                                    

Jimin terbangun dari tidur lelapnya dengan keadaan yang acak-acakan. Mengingat semalam lelaki itu mabuk-mabukan setelah Yn menolak untuk kembali kepadanya.

"Hah—" Ia menghela napas panjang lalu melihat keadaan kamarnya yang penuh dengan botol alkohol yang bertebaran di atas meja serta lantai

Tak lama, Jimin menitihkan air matanya. Menangis dalam diam dengan kepala yang menunduk. Hatinya terlalu perih mengingat bagaimana ia selama ini berusaha meraih cinta Yn. Dari memperlakukannya dengan baik, hingga bersekongkol dengan Yoonie.

"Baiklah. Jika itu mau mu, aku akan benar-benar menyerah, Jung Yn." Pungkasnya kemudian

Jimin pun bangkit dari ranjangnya, berjalan memungut botol-botol alkoholnya yang telah kosong, kemudian merapi kamarnya sampai rapi kembali.

Sesudahnya, baru lah lelaki itu masuk ke kamar mandi. Melepas satu persatu kain yang menutupi tubuhnya, lalu berdiri diri di bawah hangatnya siraman air shower.

.

Yoongi sampai di kantornya dengan senyum simpul yang tak lepas dari wajah tampannya, hingga berhasil membuat sekertarisnya—Hoseok melirik bingung ke arahnya.

"Apa kau salah makan pagi ini?" Tanya Hoseok pada Yoongi, semasuknya mereka di ruangan atasannya itu

Yoongi berbalik ke arah Hoseok dengan mengernyit bingung. "Tidak. Memangnya kenapa?" Tanyanya, dingin

Sontak saja, Hoseok pun menatap lekat manik mata Yoongi—dalam. "Hanya saja, aku melihat sesuatu yang aneh darimu. Seperti kasih sayang, cinta dan sebagainya."

"Benarkah? Apa terlihat jelas?" Sahut dan tanya Yoongi, santai

Sontak saja, Hoseok pun memundurkan langkahnya dengan tangan yang menutup mulutnya—tak percaya "Jangan bilang, kau benar-benar sedang jatuh cinta?"

Yoongi diam. Tak menjawab pertanyaan Hoseok, namun dari sorot matanya menggambarkan jelas bahwa dirinya benar-benar sedang jatuh cinta. Itu terlihat jelas dari perubahan sikapnya akhir-akhir ini.

"Dengan siapa kau jatuh cinta? Tak mungkin dengan dia kan?" Tanya Hoseok sembari merujuk pada sosok Yn, yang tinggal di apartemen Yoongi

Yoongi masih saja diam. Namun dari diamnya itu, dapat disimpulkan bahwa ia benar jatuh cinta pada Yn.

"Yak Min Yoongi. Sadar lah. Kau tak boleh menyukainya. Dia masih istri Jungkook, saudara tirimu. Bahkan dia sedang mengandung, sekarang." Larang Hoseok, namun Yoongi malah berbalik pergi ke arah meja kerjanya

Hoseok lantas berjalan menghampiri Yoongi, kemudian berdiri di depannya. "Yak! Kau dengar aku tidak. Jangan gila. Dia itu tak cukup baik untukmu. Buktinya, dia tak tahu malu merebut suami kakaknya sendiri lalu ketahuan mengandung anak pria lain. Kau seharusnya tak—"

Brak. Yoongi menggebrak meja kerjanya, kemudian melihat ke arah Hoseok dengan lirikan tajamnya.

.

Jimin memarkirkan mobilnya tepat di depan perusahaan Jungkook dengan raut wajah seriusnya. Dimana lelaki itu sudah bertekad untuk menyelesaikan semuanya, sekarang juga.

"Maaf Jung Yoonie, aku sudah tak bisa membantumu lagi." Lirihnya, lalu keluar dari mobilnya

Setelahnya, Jimin pun berjalan memasuki perusahaan milik Jungkook. Namun belum sempat ia memasuki lift yang ada di sana, lengannya tiba-tiba saja di tarik dari belakang.

"Park Jimin, apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Yoonie, dengan raut wajah kaget bercampur kesal

Niat hati ingin meminta maaf pada Jungkook, atas masalah kemarin, Yoonie malah tak sengaja mendapati Jimin di sana.

Second WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang