25. Pergi

438 48 47
                                    

Yn kembali ke rumah Jungkook, untuk menjelaskan pada pria itu. Tapi sesampainya ia di sana, sudah ada Yoonie yang menunggunya di depan rumah mereka dengan satu koper besar di sampingnya.

Yoonie menyeringai pada Yn, kemudian mendorong koper tersebut ke arahnya. "Pergilah, karena Jungkook sudah tidak ingin bertemu denganmu lagi."

Yn menggeleng. "Tak bisa. Aku harus bertemu dengan Jungkook, untuk menjelas-"

"Menjelaskan apa? Menjelaskan padanya bahwa hasil tes DNA prenatal mu ditukar oleh seseorang? Percuma kau jelaskan hal itu pada Jungkook, ia tak akan mau mempercayai mu lagi. Jadi sebaiknya, kau angkat kaki dari sini sebelum aku berbuat lebih buruk kepadamu." Sela Yoonie, lalu berbalik masuk ke dalam rumahnya-meninggalkan Yn di sana sendirian

Yn pun tak punya pilihan lain selain pergi dari sana. Dengan hati yang berat, wanita itu menarik kopernya, kemudian berjalan pergi meninggalkan kediaman tersebut dengan sedih.

.

"Dia sudah pergi?" Tanya Jungkook, pada Yoonie yang menghampirinya di luar keluarga rumah mereka

Yoonie mengangguk, duduk di samping Jungkook, kemudian memeluknya dengan erat. "Iya. Dia sudah pergi. Kenapa? Kau menyesal mengusirnya?"

"Tidak. Dia pantas untuk diusir dari rumah ini setelah ketahuan membohongi selama ini." Sahut Jungkook, namun dengan raut wajah yang terlihat sedih

"Kau benar. Dia memang pantas untuk diusir dari rumah ini." Timpal Yoonie, lalu tersenyum bahagia di samping Jungkook

.

Yn duduk diam di halte bus. Termenung dalam pikiran yang berkecamuk. "Setelan ini aku harus pergi kemana?" Batinnya bingung, sebab ia tak mungkin kembali ke rumah ibunya setelah apa yang ia lakukan selama ini. Tak mungkin juga kembali ke rumah Lini, tak mau menyusahkan dan menjadi beban bagi temannya itu.

Tak lama, sebuah mobil tiba-tiba saja berhenti di depannya. Namun karena Yn masih sibuk memikirkan nasibnya, ia tidak menyadari kehadiran mobil itu di sana.

"Apa yang kau lakukan di sini?" Tanya seseorang-si pemilik mobil pada Yn

"Ya?" Sahut Yn sembari mendongak, menatap wajah orang yang berdiri di depannya

Si pemilik mobil yang tak lain ialah Yoongi, mengerutkan kening penasaran kala matanya menangkap koper besar di samping si wanita-Yn.

"Ku bilang, apa yang kau lakukan di sini?" Ulang Yoongi, hingga tanpa sadar berhasil membuat Yn menitihkan air matanya

Iba melihat Yn menangis, Yoongi pun mengeluarkan sapu tangannya dari balik jas hitamnya, kemudian mengulurkannya ke arah Yn. "Ambilah. Seka air matamu dengan ini."

"I-iya. Hiks." Sahut Yn, mengambil sapu tangan Yoongi, lalu menyeka air matanya dengan kain kecil tersebut

Beberapa saat setelahnya, Yn pun tenang juga. Wanita itu menghentikan tangisnya, lalu menjawab pertanyaan Yoongi tadi. "Jungkook mengusirku, karena hasil tes DNA prenatal ku menunjukkan bahwa anak yang aku kandung bukan anaknya. Padahal benar, anak ini memang anaknya. Hanya saja seseorang sudah menukar hasil tesnya, hingga hasilnya berbeda dari kenyataannya."

Yoongi diam. Bingung harus menimpali ucapan Yn. Sebaliknya, ia memilih menepuk bahu wanita itu sembari tersenyum tipis. "Lalu, setelah ini kau mau kemana? Apa kau mau kembali ke rumah ibu mu? Jika iya, sini biar aku antar pulang."

Yn menggeleng, menolak ajakan pulang Yoongi sembari menunduk sedih. "Tidak. Aku tidak bisa kembali ke rumah ibuku. Aku masih punya malu setelah menentang dan mengecewakannya. Jika aku kembali, ibuku pasti akan menghinaku dan berucap kasar padaku."

Second WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang