08. California

13 7 2
                                    

Setelah perjalanan yang begitu panjang akhirnya mereka tiba di tujuan. Clarissa tidak begitu mengenali tempatnya, tapi yang pasti di sini cukup indah. Mereka tiba di saat hari sudah menjelang siang, namun cuaca masih cukup bagus dan sangat cocok untuk jalan-jalan.

Clarissa dan Prince turun dari mobil setelah mematikan mobilnya. Dari area parkir Clarissa sudah dapat menemukan pemandangan yang cukup indah. Ia membeku menatap bukit hijau lepas itu dengan kagum.

"Astaga, kenapa dia selalu bersikap bodoh seperti itu." Prince berbalik menatap Clarissa yang tertinggal.

"Lo mau ikut atau tetap di sana?" Kata Prince kembali berjalan meninggalkan Clarissa.

Pria itu cukup lelah melihat reaksi Clarissa yang berlebihan itu.

Clarissa mengeluarkan ponselnya lalu memotret keindahan di hadapannya. Menggambil banyak gambar adalah misinya saat ini, kesempatan ke sini tidak akan terulang lagi. Setelah menggambil cukup gambar, Clarissa segera berlari kecil mengejar Prince.

Saat ia masuk ke kawan bukit terlihat banyak kebun dan kegiatan tani penduduk setempat. Kebun yang ditanami jagung dan selada bokor oleh petani setempat menambah pemandangan segar saat mereka masuk.

"Lo nggak bilang kita akan piknik." Ucap Clarissa tanpa menatap mata Prince. "Harusnya kita bawa cemilan." Ucap Clarissa tampak kecewa melihat beberapa pengunjung duduk dengan makanan bawaannya.

"Gua pikir ini bukan piknik. Kita nggak akan piknik seperti mereka." Kata Prince terus berjalan melewati kebun-kebun itu.

"Wahh! lihat strawberry itu!" Clarissa tampak sangat antusias menunjuk ke arah strawberry merah di salah satu kebun itu.

Mereka mendekati strawberry merah itu melihat seberapa segar dan sehatnya strawberry di sana.

"Lo mau coba? Itu mungkin sangat manis." Kata Prince melihat Clarissa tampak begitu penasaran dengan Strawberrynya.

"Kita boleh mencobanya? pemiliknya nggak akan marah?" Tanya Clarissa penasaran.

"Tidak, kita hanya perlu membayar agar dia tidak marah." Jawab Prince menatap sekitar. "Ini, cobalah." Kata Prince memberikan strawberry yang baru ia petik.

Clarissa mengambil strawberry itu dan menatapnya kagum. Sebelum ia memakannya Clarissa menyempatkan untuk mengambil gambar bersama strawberry itu.

"Cih! Lo memang sangat berlebihan, seolah itu akan menjadi strawberry terakhir lo." Prince memutar matanya sinis pada Clarissa.

"Gua cuma mau mengabadikannya, ini mungkin akan menjadi yang pertama dan terakhir buat gua." Kata Clarissa terus berfoto bersama strawberry itu.

"Lo bisa ke sini lagi kalau lo mau." Timpal Prince menaikkan alisnya menyelidik.

"Udahlah, lo nggak akan mengerti. Lo kan kaya." Clarissa pergi mengambil gambar dan makan strawberry lebih banyak. Sedangkan Prince pergi membayar pemilik strawberry itu dan mengambil keranjang kecil.

Dari kejauhan Prince memperhatikan Clarissa yang terus memakan strawberry itu sambil menggambil gambar bersama strawberry-strawberry nya. Mungkin memang gadis itu suka mengambil gambar, apalagi ini kali pertamanya ke negara ini.

Prince menghampirinya lalu memberikan keranjang kecil itu.

"Petik strawberrynya lalu taruh di sini. Ambil sebanyak yang lo mau." Prince memberikan keranjang itu pada Clarissa dengan satu tangannya dan tangan lainnya bersembunyi di saku celananya.

Clarissa mengambil keranjang itu dengan senang hati, kapan lagi ia bisa melakukan ini semua. "Tolong foto gua metik strawberry." Ucapnya memberikan ponselnya pada Prince.

Masa Putih Abu-AbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang