03. Perjodohan

66 4 0
                                    

HAPPY READING


"Naura, ada yang ingin papa bicarakan." Celetuk Dewa di tengah tengah makan malam keluarga mereka.

Arshila mendongak dan menatap papanya, "apa, Pa?"

Sebelum berbicara, Reza menatap istrinya dengan ragu. Sarah yang mengerti pun tersenyum meyakinkan sambil mengangguk. 

"Sebenarnya, papa dan mama akan menjodohkan kamu deng-"

"APA?!? JODOHIN NAURA?" 

Ucapan Reza terpotong teriakan kaget dari Arshila. 

"Pa, yang bener aja. Ini udah bukan zaman majapahit lagi, mana ada zaman sekarang jodoh jodohan." Ucap Arshila frustasi.

"Tapi, sayang. Alasan mama dan papa jodohin kamu karena mama pengen menjalin hubungan yang lebih dekat sama sahabat mama yaitu tante Nadien." Sarah mencoba menjelaskan pada sang anak. 

"Ya kenapa nggak abang aja? Kenapa harus Naura?"

Athalla mendelik ketika namanya di sebut, "Kok gue." 

Sarah menatap sang anak senyum kecut. "Kamu kan tau, anak tante Nadien cowok. Yakali mama jodohin cowok sama cowok." 

"Yang tadi kesini?" Tanya Arshila yang di jawab anggukan oleh Sarah.

"Hih... Naura nggak mau nikah muda, ma." Rengek Arshila sambil menggoyang goyangkan lengan sang mama.

"Naura, papa mohon kamu terima perjodohan ini ya?" Pinta Reza dengan serius.

"Iya, lagian kalau Nau nikah. Nanti ada yang bisa di peluk, di jadiin sandaran. Kan enak" Goda Athalla. 

"Tapi kan nggak harus sekarang."

"Apalagi sama tuh orang." Lanjutnya kesal.

"Terima ya? Demi mama." Bujuk Sarah sedikit memaksa.

Dengan pasrah Arshila mengangguk, "Iya deh, tapi kasih garis bawahi ya. Naura. Ter-pak-sa." 

"Nggak papa, asal Naura mau."

Cup
Cup

Sarah memeluk dan mencium pipi putrinya dengan senyum yang merekah.

"Mama mau kabarin tante Nadien dulu." Ia mengambil ponselnya lalu menelpon sahabatnya.

"Halo.." 

Setelah Nadien mendengar kabar dari Sarah jika Arshila menerima perjodohan ini. Wanita itu langsung saja memberi tahu pada sang anak setelah berdiskusi dengan suaminya.

"Shaka, bunda mau ngomong sama Shaka." 

Shaka dan Dewa mengalihkan perhatiannya pada Nadien. 

"Sini." Shaka menepuk sofa di samping nya. "Bunda mau ngomong apa?"

Nadien mendudukan dirinya di samping Shaka. "Bunda..., bunda mau jodohin kamu sama anaknya tante Sarah."

Terkejud. Itulah yang dirasakan laki laki itu. "Kenapa, bun? Bunda udah nggak mau ngurusin Shaka lagi?"

Nadien menggeleng kuat, "Nggak, nak. Bunda sama tante Sarah cuman mau menjalin hubungan yang lebih baik. Dan ayah juga ada kerja sama dengan om Reza."

"Kamu harus terima ini Shaka. Karena Arshila juga sudah menerimanya." Sahut Dewa memaksa.

DOUBLE A (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang