Haloo haloo semuaa, sebelum membaca jangan lupa votmen nyaa. Vote aja udah berarti banget buat Author 😻
HAPPY READING
•
•
•
Seorang gadis cantik berambut panjang dan berkulit putih dengan kacamata hitam di hidungnya keluar dari mobil berwarna merah yang terparkir di parkiran Nusantara School.
Ia berjalan dengan gaya angkuhnya menuju seorang siswi yang sedang mengobrol dengan temannya.
"Ruang kepala sekolah dimana?"
Suaranya membuat orang di sekitar itu menoleh termasuk dua orang siswi di depannya.
"Kenapa, kak?" Tanya salah satu siswi di depannya.
Gadis itu memutar bola matanya malas, "Lo budeg? Perlu gue ulangi?"
Raut wajah siswi yang semula biasa berubah menjadi ketakutan. "Maaf, kak. Ruang kepala sekolah ada di sana, kakak lurus terus belok kanan."
Tanpa mengucapkan terimakasih, gadis itu pergi menuju tempat yang ia tuju setelah mendapat lokasinya.
Murid murid yang ada disekitarnya langsung berbisik bisik membicarakan gadis yang tidak tahu terimakasih itu.
"Dasar, udah dikasih tahu nggak terimakasih lagi." Celetuk teman siswi itu.
"Iya, sombong banget." Timpal siswa di dekatnya.
"Murid baru nggak sih?"
"Kayaknya iya, nggak pernah liat gue soalnya."
"Anak baru belagu banget."
Gadis berkacamata hitam yang masih berada tak jauh dari murid murid hanya diam mendengar cibiran yang mereka lontarkan.
Setelah sampai di depan ruang kepala sekolah, ia mengetuk pintu kemudian terdengar suara dari dalam yang membuatnya memasuki ruangan itu.
"Anak baru? Sheila Marcelia Pradipta? Benar?" Tanya seorang pria paruh baya berumur sekitar lima puluh tahun dengan jas berwarna coklat.
Gadis yang bernama Sheila itu mengangguk, "Dimana kelas saya?"
Kepala sekolah itu kembali mengecek buku mapnya, "Kelas 11 A."
"Oke, saya permisi." Lagi lagi tanpa mengucapkan terimakasih, dengan wajah judesnya ia berjalan keluar menuju kelasnya.
Pria paruh baya yang duduk melihat perlakuan gadis yang notabenenya anak baru itu menggelengkan kepalanya.
"Kalau saja bukan anak salah satu donatur terbesar disini sudah saya Drop out."
Kembali ke Sheila, gadis itu sudah duduk di dalam kelasnya setelah menanyakan letak kelasnya pada seorang murid. Murid murid yang ada dalam kelas itu bertanya heran pada satu sama lain. Mereka bingung dengan kedatangan Sheila yang main nyelonong ke dalam kelas tanpa permisi atau apa.
Kenapa tidak bertanya? Mereka tidak berani! Saat salah satu dari mereka menatap Sheila, gadis itu langsung saja melepas kacamata hitamnya kemudian menampilakan wajah judesnya dan mata tajamnya yang membuat murid itu mengurungkan niatnya untuk bertanya.
Beberapa menit kemudian, seorang gadis berponi dengan kacamata dihidungnya memasuki kelas dengan senyum yang merekah. Tapi saat ia menuju mejanya, ada seorang gadis yang duduk di mejanya tanpa izin.
Ia mengkerutkan keningnya, "Permisi."
Sheila yang tadinya menelungkupkan wajahnya dilipatkan tangannya sambil memejamkan mata kembali membuka matanya dan mendongak menatap Arshilla.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE A (HIATUS)
Romance[ CERITA INI MURNI HASIL PEMIKIRAN AUTHOR SENDIRI! ] [Mengandung kata kata kasar ⚠️⚠️] Arshila naura alana Geovani, gadis cantik 17 tahun yang terpaksa menikah dengan seorang Arshaka raiden Wijaya karena sebuah perjodohan yang di rencanakan oleh ked...