11. Cemburu

62 1 0
                                    

HAPPY READING

Seperti biasa, Arshilla datang ke sekolah pagi pagi sekali. Hari ini dirinya merasakan perasaan yang tak pernah ia rasakan yaitu, naik ojek sendirian. Ini adalah pertama kalinya Arshilla menaiki ojek, rasanya biasa namun karena belum terbiasa ia masih takut.

Dengan perasaan yang lega, Arshilla menghembuskan nafas panjangnya. Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut ruang kelas. Kosong, tak biasanya kelas masih sepi pukul 06.15 biasanya sudah ada sekitar tiga sampai 4 orang yang datang. Tapi, Arshilla mengacuhkan itu.

Ia beranjak menuju toilet sekolah yang masih sangat sepi. Setelah mencuci tangan dirinya hendak kembali ke kelas namun saat berjalan ia merasa ada yang memperhatikan dirinya dari jauh.

Karena takut, Arshilla berpura pura tidak tahu dan tetap berjalan seperti biasa meskipun hatinya merasa gelisah.

"Huft.." Ia menghembuskan nafas ketika sudah kembali di bangkunya.

"Tadi orang bukan sih?" Monolognya.

"Ih.. merinding gue." Ia mengusap usap lengannya takut.

Di tolet sekolah, seseorang berbaju serba hitam sedang menelpon seseorang lewat ponselnya.

"Halo, She."

"Gimana?" Tanya orang yang disebut 'she'.

"Dia sendian di kelas, dan sekolah juga masih sepi."

"Bagus, awasin dia terus. Kalau udah aman lakuin rencana kita"

"Oke, lo kapan turun tangan?"

"Tunggu aja."

Ia berdecak, "Yaudah gue tutup."

Tut
Tut

"Bentar lagi lo bakal menderita, Arshilla." Ia tersenyum misterius kemudian pergi dari sana.



Kringg
Kringg
Kringg

Bel istirahat telah berbunyi, Arshilla bersama Citra dan Annisa keluar dari kelas menuju ke kantin sembari mengobrol ringan.

Setelah ketiganya duduk di salah satu meja kantin, Annisa kembali berdiri. "Mau pesen apa?"

"Gue bakso sama es teh." Ucap Arshila.

"Gue samain." Timpal Citra.

Annisa tersenyum, "Oke. Ayo, Cit. Bantuin gue." Ia menarik pergelangan tangan sahabatnya untuk mengikutinya.

"Ck, kebiasaan deh." Gumam Citra.

Arshilla memainkan ponselnya sembari menunggu pesanannya datang.

"Arshilla."

Arshilla menoleh ke arah laki laki yang memanggilnya. "Eh, elo, Zar. Kenapa?"

Zaezar mendudukan dirinya di depan Arshilla, "Gue mau minta tolong sama lo."

Arshilla meletakkan ponselnya. "Minta tolong apa?"

"Jadi gini-"

"Oh gitu."

Zaezar menatap datar gadis di hadapannya, "Gue belum ngomong."

Arshilla tertawa keras, "Canda elah, apa apa."

"Jadi gini, beberapa hari lagi hari ulang tahun sekolah. Gue selaku OSIS disuruh guru ngadain pensi waktu acaranya, nah salah satu pensinya itu ada drama. Dan OSIS kekurangan cewek buat karakter ceweknya. Gue mau minta tolong sama lo buat jadi salah satu karakter cewek di dramanya." Jelas Zaezar panjang lebar.

DOUBLE A (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang