18. Ancaman

32 5 0
                                    

HAPPY READING



Arshilla menatap kesal ponsel yang baru ia beri beberapa hari lalu. Terlihat pesan dari seseorang yang beberapa hari ini menghantuinya.

Pesan itu berisikan ancaman dan vidio vidio tentang Shaka dan murid baru di sekolahannya. Emm.. siapa nama gadis itu? Ah Arshilla ingat namanya Sheila.

Ya difoto foto dan vidio itu Shaka sedang berduaan dengan Sheila, berpelukan dengan gadis itu, berciuman, dan banyak lagi.

Apalagi ancaman ancaman untuk Arshilla membuat gadis itu sedikit takut. Salah satunya adalah seseorang itu mengancam bahwa ia akan membunuh Orang tua Arshilla jika ia tidak menceraikan Shaka.

Huh.. Arshilla memijat pelipisnya yang berdenyut nyeri. Ia saat ini berada dirumah barunya, sendirian. Shaka.. entah Arshilla tak tahu dimana laki laki itu. Semenjak pindah kerumah ini beberapa hari lalu, Shaka hanya mengantar dan memasukkan barang barangnya kemudian pergi dan sampai saat ini belum juga kembali. Kata Nadien Shaka sedang berada diluar negeri mengurus salah satu perusahaan milik Dewa.

Arshilla sedikit tidak percaya, mengingat foto foto yang ia terima menunjukan kedekatan Shaka dan Sheila.

Arshilla pun tak tahu apa yang terjadi dengan dirinya. Setiap kali melihat foto foto itu ia ingin menangis dan hatinya pun terasa sakit.

Cukup stress dengan ini semua, Arshilla memilih mengunjungi rumah sahabatnya, Citra. Ia masuk kedalam kamarnya berganti baju kemudian menuju rumah Citra diantar supirnya menggunakan mobil.



"Semuanya baik, Yah. Sudah mulai berjalan seperti semula."

"Benarkah?"

"Ayah tidak percaya?"

"Tidak tidak, ayah percaya padamu Shaka. Terimakasih ya sudah mau membantu ayah."

"Tidak masalah, ayah."

"Baiklah segera kembali ya, kasihan istrimu pasti merindukanmu."

"Ya."

Tut..
Tut...

Setelah panggilan itu berakhir, Shaka meletakkan ponselnya. Memijat keningnya. Saat ini ia sedang berada di salah satu cabang perusahaan milik sang ayah yang ada di luar negeri. Ya seperti yang ayahnya beritahu waktu itu.

Tiba tiba wajah cantik milik Arshilla terlintas dikepala Shaka. Shaka baru teringat, bagaimana kabar gadis itu? Apa dia kesepian tidak ada Shaka disampingnya? Atau malah sedang bersenang senang dengan teman laki lakinya itu?

Shaka akui ia mencintai gadis itu, sangat malahan. Ia tak bisa lepas dari gadisnya dan ingin selalu bersamanya. Tapi egonya sangat tinggi membuatnya enggan jika harus mengungkapkannya.

Huh..ia merindukan gadis itu. Shaka memilih kembali mengerjakan berkas berkas yang menumpuk dimeja kerjanya dengan sedikit tergesa gesa.

3 jam pun berlalu, jam sudah menunjukan pukul 5 sore. Shaka mengemasi barang barangnya, ia menelpon tangan kanannya untuk memesankan tiket menuju indonesia.

Benar benar tidak sabar untuk memeluk istrinya. Ia sangat merindukan gadis itu. Sangat.

Disisi lain, dirumah sederhana dengan cat hijau dua orang gadis sedang asik menggunakan masker wajah sambil berjoget ria mendengarkan musik kesukaan mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DOUBLE A (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang