09. Berantem

57 2 0
                                    

Haloo haloo semuaa, up lagi..

Jangan lupa follow akun Author shashava33

HAPPY READING

Hari ini adalah hari senin, yang berarti para murid akan melakukan upacara bendera.

Arshila, gadis itu masih bergelut dengan selimutnya, padahal jam sudah menunjukan pukul setengah tujuh pagi dan upacara akan di mulai setengah jam lagi.

Mata dengan bola mata coklat itu mulai terbuka, ia melirik jam di meja dan langsung membelakan matanya kaget.

"HAH?? JAM SETENGAH TUJUH? BUNDAA KOK NGGAK BANGUNIN ARSHILAA."

Ia langsung turun dari ranjang, menuju kamar mandi untuk mandi dan menggosok gigi tak lupa berganti pakaian.

Kemudian turun dengan tergesa gesa menghampiri Nadien yang berada di meja makan.

"Loh Arshila? Kok belum berangkat?" Tanya Nadien.

"Shaka mana, bunda?" Ia tak menjawab pertanyaan bundanya.

Nadien mengkerutkan keningnya, "Bukannya kamu udah berangkat sama Shaka?"

"Apasih, bun. Orang Arshila baru banget bangun." Ia mengambil selembar roti tanpa memberi selai dan langsung melahapnya.

"Shaka udah berangkat duluan berarti."

Mata Arshila membelak, "Hah? Yah Arshila di tinggal dong."

"Berangkat bareng bunda mau?"

"Emang ada mobil?"

Nadien menggeleng, "Adanya motor."

"Yaudah deh, ayo bun cepetan."

Arshila berlari menuju garasi meninggalkanmu Nadien yang mengambil kunci motor.

"BUNDAA."

"Iya." Nadien datang dengan tergesa gesa.

"Ayo, bun."

Setelah Arshila dan Nadien naik ke atas motor, Nadien langsung melajukan motor dengan kecepatan sedikit tinggi.

sampainya di depan sekolah arshilla segera berlari menuju gerbang hingga lupa berpamitan pada Nadien.

"Anak itu." Nadien menggelengkan kepalanya kemudian pergi dari sana.

"Hosh... Hosh..." Arshila menetralkan nafasnya setelah sampai di depan gerbang yang sudah tertutup.

"Tumben lo telat." Tanya seorang laki laki yang menjabat sebagai ketua OSIS.

"Bangun telat gue."

Laki laki itu, Zaezar membuka buku catatan dan mencatat nama Arshilla. "Oh, hukuman lo ngebersihin toilet perempuan selama 1 minggu berturut-turut."

Arshila menatap Zaezar dengan puppy eyesnya, "Ezar... Kan lo temen gue yang paling baik. Boleh ya di kurangin dikit hukumannya."

Zaezar seolah berpikir, "Oke gue kurangin 1 hari."

"Yah.. dikit banget, 5 hari kek."

Zaezar memutar bola matanya malas, "Njir, ngelunjak lo."

"Biarin."

"Tinggal pilih mau seminggu atau 6 hari?"

"1 hari."

"Nggak ada di pilihan."

DOUBLE A (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang