17. Bullying

40 2 0
                                    

Halooo, tiga hari ini aku lagi sakit jadi pusing banget buat liat hp :(

Kalian jaga kesehatan yaa <3

HAPPY READING



Brukk

"Awh..."

Seorang gadis berambut cokelat dengan dua antek anteknya menatap angkuh gadis berkaca mata yang terduduk kotor berlumuran telur dan tepung. Salah itu yang berada ditengah tengah mereka berjongkok kemudian mencengkeram dagu gadis yang terduduk ditanah itu.

"Arshilla..." Ia tersenyum menyeringai, lalu melepas cengkramannya dengan kasar hingga membuat Arshilla meringis.

Arshilla menatap wajah ketiga gadis itu, "Apa?!"

"Gue ingetin lagi, jangan deket deket sama Shaka." Tekan gadis itu dengan marah.

Cih, Arshilla meludahi sepatu putih milik gadis itu, "Asal lo tau ya, gue itu pacarnya Shaka. Terserah gue lah mau deketin."

Wajah gadis itu memerah melihat sepatunya yang terkena ludah Arshilla. "Anjing lo, sepatu gue mahal tau nggak!?"

Arshilla berdiri kemudian kemudian melipat tangannya didepan dada. "Ya terus?? Sepatu gue juga mahal, nih." Ucapnya sinis sambil melihat sepatunya.

Terlihat tangan gadis itu terkepal kuat, "Anita, Hara jangan diem aja. Guyur dia pakai superpel."

Mendengar perintah tersebut, kedua gadis itu mengangguk. Lalu mengambil seember air yang berisi cairan yang biasanya digunakan untuk mengepel.

Sebelum mengguyurkan ember itu pada Arshilla, Arshilla lebih dulu menarik gadis dengan rambut coklat itu untuk berdiri di tempat ia berdiri, kemudian ia pergi berlari menjauh dari kedua gadis yang memegang ember kosong dan gadis dengan wajah memerah dan seragam serta seluruh tubuhnya basah terkena sabun pel.

"Akh.. bodoh banget sih kalian." Marah gadis berambut coklat itu.

Sedangkan Arshilla masih berlari sambil tertawa menjauhi ketiganya. "Enak aja mereka bisa bully gue seenaknya." Monolognya hingga tak sengaja menabrak dada bidang seseorang.

Bruk

"Aduh..."

"Arshilla? Abis kecemplung sampah lo? kenapa kotor banget?" Tanya Zaezar sembari terkekeh, laki laki yang ditabrak oleh Arshilla.

Arshilla mendongak lalu menatap Zaezar dengan sengit, "Enak aja lo, nggak ada ya. Tuh tiga curut ngebully gue." Ucapnya sambil menunjuk ketiga gadis tadi yang tak jauh dari mereka.

Zaezar ikut mengalihkan pandangannya pada ketiga gadis itu. "Kok bisa?"

"Nggak tau tuh, waktu lagi cuci tangan tiba tiba gue ditarik mereka kesana terus ya gini." Ia tersenyum lalu memperlihatkan badannya yang penuh telur mentah dan tepung.

Zaezar tersenyum kecil melihat wajah Arshilla yang terdapat teput di beberapa bagian. Tangannya terulur menghapus tepung tepung yang berada di dahi gadis itu.

Arshilla hanya diam, matanya menatap wajah serius Zaezar. "Muka lo serius amat." Ujarnya sambil terkekeh.

Zaezar menarik kembali tangannya dari wajah Arshilla, "Udah, sana ke toilet. Bersihin muka lo, celemotan gitu kayak badut."

Arshilla memutar bola matanya, lalu berjalan pergi sembari membersihkan wajahnya.

Laki laki itu menatap Arshilla yang mulai menghilang dari pandangannya, ia tersenyum kecut. "Meskipun wajah lo kotor, lo tetep cantik dimata gue, Shill."

DOUBLE A (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang