14. Rumah Zaezar

48 2 0
                                    

HAPPY READING

Di pagi yang cerah ini, di hari sabtu. Sepasang suami istri masih memejamkan mata dengan posisi saling memeluk diatas kasur king size di sebuah kamar bernuansa hitam.

Saat sang suami terbangun, bukannya beranjak untuk segera mandi atau apa. Ia malah menatap wajah cantik istrinya dengan senyum tipisnya. Kemudian tangannya bergerak membelai pipi chubby istrinya yang membuat dirinya gemas dan ingin memakannya.

Mata cantik dengan bola mata berwarna coklat itu perlahan terbuka, hal pernama yang ia lihat adalah wajah tampan dari suaminya yang tersenyum tipis sembari membelai pipi miliknya.

"Pagi." Suara serak serak basah dari sang suami membuat sang istri tersipu malu.

"Morning." Sahut sang istri yang sudah memegang tangan suaminya yang ada dipipinya kemudian mendekatkan ke bibirnya untuk dicium.

Cup

Mereka saling melempar senyum manis yang menambah kehangatan dalam hubungan mereka. Tapi jangan salah, meskipun hubungan mereka tampak seperti dua orang yang saling mencintai. Tapi nyatanya hanya sang suami lah yang memiliki rasa pada sang istri. Laki laki itu mendudukan dirinya diikuti sang istri.

"Nanti gue nggak bisa nemenin lo di rumah." Ucap laki laki itu.

Dahi sang istri mengkerut, "Emang lo mau kemana?"

"Gue mau ke kantor sama ayah."

Arshilla, gadis itu menganggukan kepalanya. "Nggak papa sih, ada bunda juga."

"Bunda kayaknya ada acara sama teman temannya."

Bahu Arshilla merosot, "Yah, terus gue sendiri dong?"

Shaka mengangguk, "Lo main aja sama temen temen lo, nanti biar gue antar jemput."

"Citra lagi ada acara keluarga, Annisa juga lagi sakit."

"Lo mau ikut gue aja?"

Arshilla terdiam lalu tiba tiba ia teringat jika hari ini ada latihan untuk acara ulang tahun sekolah yang tinggal beberapa hari.

"Ah, gue baru inget ada latihan sama OSIS buat acara ultah sekolah."

Hati Shaka merasa lega, "Hm, yaudah nanti gue aja yang anterin."

"Oke."

Shaka menepuk nepuk pelan kelapa Arshilla kemudian beranjak dari kasur menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Tepat pukul 09.00 Shaka dan Arshilla sudah sampai di depan sebuah rumah minimalis yang tradisional. Arshilla turun dari mobil hitam Shaka tapi sebelum turun Shaka menyempatkan diri untuk bertanya.

"Latihannya beneran di sini?"

Arshilla mengangguk, "Kenapa?"

"Nggak papa, yaudah nanti kalau mau pulang kabarin."

"Iya, lo hati hati ya."

Shaka mengangguk, kemudian Arshilla pun turun sambil melambaikan tangan ya pada mobil Shaka yang mulai berjalan menjauh.

Ia berbalik badan dan berjalan memasuki kawasan rumah itu. Tampak di halaman rumah itu ramai dengan banyaknya motor yang berjejeran. Tanpa menunggu lama ia berjalan memasuki rumah itu tak lupa mengetuk pintu terlebih dahulu.

DOUBLE A (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang