Chapter 05

564 80 5
                                    

Hi! It's me sluppy. siap baca uwu² ga? ehehe aku nulis ini sambil dengerin lagu take a chance with me - Niki ver.speed nya tapi ver biasa jg it's okey karena sama-sama enak. Cobain deh sambil baca ini sambil dengerin lagu itu, karena lumayan relate sm mereka HAHAHA

and yeah happy reading and enjoy readers! like and comment if you like it. 🫶🏻

☆☆☆

"Oh! Ternyata kamu sudah bangun ya."

'Apa-apaan?'

Cale bisa mendengar suara itu menyapa nya dengan hangat seperti yang biasa dia lakukan dulu.

Cale bangun dari tidurnya dan duduk dipinggiran kasur.

Dia mengamati ruangan sekitar, ini sangat berbeda dengan apa yang terakhir kali Cale ingat sebelum dia tertidur -dibaca: pingsan- dia berada di dinding perbatasan desa Elf.

Cale berharap saat bangun dia akan mendapatkan roti tetapi ini sangat jauh dari harapannya.

tes...

tes...

tes...tes..

Suara rintik hujan terdengar di telinga Cale, matanya melirik jendela. Terlihat embun mengendap di jendela yang mengarah langsung pada pemandangan taman yang asri.

Tapi, Cale tidak menganggap pemandangan itu indah karena Cale tidak menyukai hujan atau bisa dibilang dia membenci hujan.

Namun, dia yang saat ini sedang bertatapan dengan Cale dan tersenyum hangat pada nya. Orang itu sangat menyukai hujan.

"Ada apa? Mengapa kamu menatapku seperti orang bodoh?"

Gadis itu menyilangkan tangan di depan dada dan bertanya sambil bersender pada langkan jendela.

Itu lebih terdengar seperti olokan dibandingkan pertanyaan bagi Cale.

'Haaa...gadis ini.'

Cale menghela napas karena orang dihadapan nya tidak berubah.

"Kamu sungguh menyebalkan." balas Cale dengan datar.

Pffttt.

"Hahahaha. Aku anggap itu sebagai pujian." Gadis dihadapanya itu tertawa terbahak-bahak memegangi perutnya.

Cale hanya diam untuk memperhatikan nya, bagaimana cara dia tertawa dan tersenyum setelahnya sungguh menghangatkan bagi Cale.

Apa Cale terkejut? Tentu, dia sangat terkejut.

Tapi rasa senangnya melebihi rasa ke-terkejutan nya. Dia senang karena bisa bertemu lagi dengan gadis di hadapan-nya setelah sekian lama.

'Apakah ini mimpi?'

Jika ini adalah mimpi, Cale berharap dia bisa sedikit lebih lama berada disini bersama gadis nya.

"Berhenti menatapku seperti itu, Soo-ya. Kamu benar-benar terlihat seperti orang bodoh."

Mengangkat bahu nya dengan tidak peduli Cale kemudian membalas.

"Terserah apa katamu."

"Ck. Kamu tidak berubah sama sekali." balas gadis itu dengan kesal.

Cale mengalihkan pembicaraan nya. Dia tidak ingin membuat gadis ini lebih kesal lagi.

'Sulit untuk membujuknya.'

"Hei...bagaimana kita bisa bertemu?"

Dia bisa melihat gadis itu tersentak. Gadis itu menatap Cale dengan tatapan yang terlihat sayu.

Reunited Through Destiny             [Tcfxreader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang