Chapter 03

480 71 4
                                    

Hi! it's me sluppy. sorry chapter 2 ke unpublish kemarin, padahal niatnya cuman mau baca ulang buat nyocokin alur malah ke unpublish kaget untung ga ke hapus 😭

and yaa happy reading and enjoy readers! vote and comment if you like it 🫶🏻

☆☆☆

Pria paruh baya itu bertanya kepada magic spearman.

"Apakah mereka yang mengacaukan insiden putri duyung?"

"Ya, itu adalah bajingan gila itu."

Eliza bisa merasakan kemarahan yang sangat jelas dari kedua orang disampingnya.

Dia sudah cukup tertekan dengan keberadaan asing yang membuat dia bergetar. Sekarang dia juga dibuat tertekan dengan kemarahan orang-orang ini.

'Haaa..mengapa kehidupanku menjadi sangat sulit.'

Sebuah suara dingin menyela pria paruh baya dan magic spearman yang saling memandang.

Eliza bisa mendengar suara dingin dari arah depan nya, namun sekali lagi. Eliza tidak mengerti.

Eliza hanya mencoba sebaik mungkin untuk mengabaikan semuanya saat ini. Karena ini terasa sangat menyakitkan.

Mendengar suara ledakan dan teriakan-teriakan kesakitan sepanjang waktu namun tidak bisa melihat apa yang terjadi, itu cukup membuat Eliza merasa sangat frustasi.

Bayangkan saja jika kamu tidak dibiarkan bergerak dan melihat tetapi telinga mu dibiarkan mendengar jeritan-jeritan yang memekakan telinga. Tidak kah kamu akan gelisah?

Dia benar-benar akan menjadi gila jika ini berlanjut lebih lama lagi.

'Apa Dewa begitu membenciku?'

Tidak cukup kah penderitaan yang ia alami selama ini?

Apa sekarang dia juga harus mendengarkan penderitaan orang lain? Suara-suara yang menyayat rasa kemanusiaan Eliza?

'Sial. Para Dewa itu sungguh menyebalkan.'

Ah...aku menghina mereka lagi.

Ya sudahlah. Sudah terlanjur.

Disaat Eliza sibuk merutuki nasib nya, Cale dan anggota party nya mulai bergerak.

Cale memberi perintah sambil melihat para Elf.

"Kita pertama-tama akan sampai ke perbatasan."

Angin puyuh mulai terbentuk di tangan Cale.

"Hilangkan kabut."

Kabut menghilang.

"Tambahkan racun ke angin puyuh."

Angin puyuh berubah menjadi merah. Seekor anak kucing yang diwarnai hitam melompat dari pohon dan mendarat di bahu Cale. Itu adalah Hong.

Cale menembakkan dua angin puyuh beracun ke langit saat dia terus maju. Ron terus melindungi Cale. Lock tidak jauh di belakang mereka, tumbuh dengan menunjukkan taringnya.

Reunited Through Destiny             [Tcfxreader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang