Chapter 22

285 54 5
                                    

Hi! it's me Kajev. Jika ada typo atau kesalahan dalam mengeja tolong di koreksi oke!

And yaa happy reading & enjoy readers! please vote and comment if you like it. 🫶🏻

☆☆☆

Eruhaben memijit dahi nya yang terasa pusing karena bayi Naga di depan nya.

"Aku bukan orang yang seperti itu anak kecil, aku hanya ingin mengobrol." jelas Eruhaben.

Walaupun begitu semua orang tentu saja tidak langsung mempercayai nya.

"Lagipula, aku yakin gadis kecil itu juga tidak ingin pembicaraan kita terdengar orang lain, bukan?" Eruhaben melirik ke arah Eliza.

Eliza memasang senyum lebarnya.

"Mm! Aku baik-baik saja Raon, tidak perlu khawatir."

Meski begitu, Cale merasakan dengan jelas ketakutan yang Eliza rasakan. Tangan gadis itu bergetar dan berkeringat dingin.

"Eruhaben-nim."

"Ya?"

Eruhaben memandang Cale dengan tanda tanya.

"Jika tidak keberatan, saya ingin bergabung dengan kalian berdua."

'Kenapa kau ingin ikut?!!'

Batin Eliza berteriak saat mendengar penyataan Cale. Namun wajah nya tetap kalem dan memasang senyum polos.

"Hm? Kenapa?"

"Karena saya yang bertanggung jawab atas Eliza, dan dia sedang berada dalam pengawasan saya. Bukan begitu, Eliza?"

"Y,ya! Itu benar."

'Ini bahkan lebih buruk jika kau ikut bersama kami!'

"Baiklah, itu bukan masalah."

Eliza merasa lebih tertekan sekarang. Rasanya umur nya sudah berkurang sangat banyak.

Apa sebenarnya yang ingin di bicarakan Naga Emas ini?

'Dia tidak mungkin mengetahuin nya...kan?'

Eliza merasa gelisah dan was-was dengan apa yang akan di bicarakan oleh Naga Emas yang agung ini.

Percakapan terus berlanjut, kali ini mengenai topik kekuatan kuno Cale.

Eruhaben lagi-lagi membuat mereka terkejut.

Setelah menandai Eliza, sekarang dia mengatakan hal yang membuat orang-orang disana tertegun.

"Bagaimana kamu masih hidup setelah mendapatkan begitu banyak kekuatan kuno?"

'…Hmm?'

"Kebanyakan orang akan meledak dan mati."

'…Apa?'

Cale menjadi sangat fokus setelah mendengar kata-kata itu yang menyapu kekhawatirannya tentang Raon yang menyebabkan masalah. Dia bisa mendengar suara mendesak Raon.

"Apa?! Hei, Goldie. Apa yang baru saja kamu katakan?!”

Raon terkejut.

Cale juga terkejut.

Bahkan, semua orang terkejut.

"…Apakah kamu mengatakan mati?"

Meeeeeeooow?

Ron, yang diam-diam berdiri di samping, dan bahkan Hong, yang setengah tertidur, keduanya melihat ke arah Eruhaben dengan kaget.

Eliza menatap Cale dengan mata lebar.

Reunited Through Destiny             [Tcfxreader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang