Chapter 21

326 63 1
                                    

Hi! it's me Kajev. Jika ada typo atau kesalahan dalam mengeja tolong di koreksi oke!

And yaa happy reading & enjoy readers! please vote and comment if you like it. 🫶🏻

☆☆☆

Cale mulai merasakan ketidakpastian. Apa yang lucu? Tidak bisakah Eruhaben membagikan informasi itu kepada mereka semua?

Dentang.

Choi Han mengambil sedikit pedangnya dari sarungnya lagi. Cale juga bisa melihat Rosalyn melakukan pemanasan untuk mengeluarkan sihir jika diperlukan. Dan Eliza yang masih menatap Eruhaben dengan ... berbinar-binar.

Perasaan gugup yang aneh memenuhi udara. Namun, segera menghilang.

Elf pirang, Eruhaben, berdiri tegak saat dia mulai berbicara.

"Ikuti aku."

Eruhaben mulai berjalan ke sarangnya saat dia mengatakan satu hal lagi.

"Ini semua adalah bagian dari takdir, kurasa."

Cale diundang ke Eruhaben, sarang Naga Emas. Dia menempatkan Raon yang tertarik dan Choi Han yang serius di depannya saat mereka melangkah ke sarang.

Cale menarik Eliza ke sisi nya untuk mencegah hal-hal aneh yang akan gadis itu lakukan.

"Mereka mengincar Pohon Dunia?"

"Ya. Berdasarkan apa yang Cale-nim dengar, mereka mungkin mendapat dukungan dari kerajaan atau organisasi dengan tingkat pengaruh yang sama.” Pendrick sesekali melirik Eliza.

Eruhaben dan Pendrick sedang mengobrol serius di tempat yang tampaknya didekorasi seperti kantor.

Cale dan lain nya sedang sibuk ber cakap-cakap. Entah apa yang mereka bicarakan Eliza tidak terlalu mengerti.

Eliza sibuk memandangi sekeliling.

Semua penuh dengan emas berkilauan!

Kursi yang Eliza gunakan juga seperti nya di buat dengan kualitas terbaik karena sangat empuk. Dan oh jangan lupakan cemilan yang sangat enak ini, Eliza merasa sedang di surga.

Walaupun Eliza terkesan tidak peduli dengan obrolan yang lain nya,

Bukan berarti dia tidak mendengarkan. Eliza diam-diam mendengarkan pembicaraan mereka walaupun tidak sepenuh nya mengerti karena keterbatasan kosakata.

Tapi, inti yang bisa Eliza dapatkan dari pembicaraan ini adalah tentang penyerangan yang dilakukan kelompok brengsek itu, kelompok yang pernah menyandra nya.

Sekelompok bajingan yang tidak memiliki rasa kemanusiaan, sekelompok bajingan yang bahkan lebih rendah dari pada binatang.

Orang-orang brengsek yang ingin sekali Eliza habisi.

Orang-orang yang memberinya rasa sakit, harus mendapatkan balasan nya.

Yah, sebenarnya Eliza tidak ingin mengingat momen yang menyedihkan itu.

Tapi, pria brengsek yang pertama kali dia temui di hari dia membuka mata nya, Eliza berharap bisa mengingat orang itu.

Karena orang itu lah Eliza menghabiskan beberapa tahun hidupnya seperti di neraka.

Eliza harus membalasnya.

'Ugh, sial kepala ku sakit karena mencoba mengingat orang itu.'

Kepala nya terasa nyeri dan telinga nya seperti berdengung.

Eliza mengabaikan nya dan kembali sibuk memakan cemilan, melupakan apa yang dia pikirkan sebelum nya.

Setidaknya itu lah yang ingin dia lakukan. Sebelum,

Reunited Through Destiny             [Tcfxreader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang