Chapter 27

327 51 4
                                    

Hi! it's me, Kajev. Jika ada typo atau kesalahan dalam mengeja tolong di koreksi oke!

And yaa happy reading & enjoy readers! please vote and comment if you like it. 🫶🏻

☆☆☆

"Hm...?"

Orang tersebut bergumam dengan nada heran. Dia bertanya-tanya apa yang di mimpikan gadis itu hingga membuatnya terlihat begitu gelisah?

"Kau berkeringat dingin," katanya sambil mengusap dahi dan leher gadis itu menggunakan handuk kecil.

"Ca ... le ...,"

Dahi nya mengeryit dalam, tangan nya terangkat seolah-oleh ingin mencapai sesuatu.

tap.

"Apa yang sebenarnya kau mimpikan, Eliza?"

Eliza meremas tangan yang berada di genggaman nya. Tiba-tiba gadis itu tersentak dan membuka mata nya.

"Hah ... hah ...,"

Nafasnya terengah-engah dan jantungnya berdebar-debar layak nya seseorang yang berlari tanpa henti.

'Ah, aku kembali?'

Eliza menatap sekeliling seperti orang bingung.

'Bukan kah ini...'

tersentak.

"E-Eruhaben-nim?!" teriak nya.

Eliza kemudian sadar bahwa sedari tadi dia menggenggam tangan sang Naga Emas dengan begitu erat.

Dia kemudian melepaskan nya dengan canggung. Eliza membuka mulutnya untuk meminta maaf, tapi sebelum Eliza bisa melakukan nya, suara yang penuh kelegaan terdengar.

"Kamu akhirnya bangun." ucap Eruhaben dengan anggun.

Eruhaben memperhatikan Eliza yang masih terbaring di tempat tidur nya, terlihat pucat.

"Bagaimana perasaan mu? apa ada sesuatu yang terasa tidak nyaman?" tanya nya.

'Mm?'

Bukankah Naga ini terlihat begitu perhatian padanya? Apa yang terjadi?

Belum beres keterkejutan Eliza dengan perilaku ajaib Naga ini, dia kembali di kejutkan dengan kata-kata selanjutnya yang keluar dari mulut Naga Emas.

"Benar, kamu sudah tidak sadarkan diri selama seminggu. Manusia pasti merasa lapar bukan? Aku akan-"

"Tunggu, tunggu, tunggu. Tidak sadarkan diri?" potong Eliza.

Eliza berusaha bangkit dari tidurnya dengan bantuan Eruhaben. Dia lalu menatap Eruhaben dengan ekspresi tidak percaya.

'Dan yang benar saja, seminggu?!'

"Maksud anda pingsan? Apa saya benar-benar pingsan selama itu?" matanya membulat karena terlalu terkejut.

'Bagaimana bisa aku berakhir seperti ini!'

Reunited Through Destiny             [Tcfxreader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang