Chapter 18

327 51 5
                                    

Hi! it's me kajev. semoga suka dengan chapter kali ini, jika ada typo tandain yap!

and yeaa happy reading and enjoy readers! please vote and comment if you like it. 🫶🏻

☆☆☆

"Ayo pergi."

Cale berujar pada kelompok nya yang sedang menunggu diri nya.

Sudah waktunya untuk menuju ke sarang Naga Emas, Naga kuno yang telah hidup untuk waktu yang lama.

Cale sekilas melirik pada gadis berambut coklat keabu-abuan. Gadis itu berdiri sambil membaca buku yang sedang dia pegang.

Terlihat sekali bahwa dia mengabaikan sekitar nya.

Apa dia tidak lelah?

Dari semalam, Cale memergoki Eliza yang terus menerus membaca buku hingga tak kenal waktu.

Saat di tanya pun gadis itu malah membuat Cale merasa kesal.

"Apa yang sedang kau lakukan? Ini sudah larut malam."

"Apa kau buta? Aku sedang mambaca. Pergilah, kau mengganggu ku."

Eliza menjawab dengan ketus, tanpa mengalihkan perhatian nya dari buku yang sedang dia baca.

Mengingat kejadian semalam membuat Cale kembali merasa kesal.

Ck.

'Menyebalkan.'

Cale menghampiri rombongan nya dan kemudian berangkat ke tempat sarang naga berada.

Cale mencengkeram kerahnya. Di sini dingin, meskipun saat itu musim panas. Tidak, seperti yang ditunjukkan oleh salju di bawah sepatunya, tempat ini dingin.

Srak, srak, srak

Suara kertas yang di balik mengalun di tengah keheningan.

Cale melirik Eliza yang berada di samping nya, yang masih saja sibuk membaca padahal mereka sedang berjalan.

"Apa kau itu bodoh?" ucap Cale dengan nada yang terdengar datar.

Eliza mengangkat kepala nya dan menoleh pada Cale.

'Apa dia bicara padaku?'

Eliza memiringkan kepalanya dan melirik pada yang lain, netra biru nya bersitatap dengan netra berwarna merah. Itu Rosalyn, dia tersenyum pada Eliza yang di balas dengan anggukan dan senyum kecil dari Eliza.

(a/n. aku lupa² inget warna mata nya rosalyn, jd kalau salah tolong koreksi ya!)

Eliza kembali melirik pada Cale yang berwajah datar dan hanya menatap ke depan.

'Hm, sepertinya bukan pada ku? Ya, mungkin dia sedang bicara pada Raon?'

Eliza yang berpikir seperti itu lantas kembali pada kegiatan awal nya, membaca.

Dia sedang mempelajari bahasa Roan, ini sangat sulit!

Andai dia punya otak se-cerdas Albert Einstein yang di kenal sangat pintar di dunia nya dulu, mungkin dia sudah bisa menggunakan bahasa Roan dengan lancar saat ini. Hah sungguh menyebalkan.

Sretttt.

"Eh?"

Eliza berkedip beberapa kali dan menghentikan langkah nya sesaat sebelum dia mengejar buku nya, ah maksud nya orang yang mengambil buku nya.

"Heii! Apa yang kau lakukan!"

Eliza menarik baju orang itu, ya siapa lagi, tentu saja Cale.

Cale hanya mengangkat bahu nya dengan acuh sambil mengangkat tinggi-tinggi buku tersebut.

Reunited Through Destiny             [Tcfxreader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang