4

283 24 0
                                    

- Author POV -

"Cih! Dasar anak ga guna!" Kata Zaya ketus dan melemparkan pisau ditangannya kesembarang arah

Atsumu terkapar lemas dilantai dengan darah yang lumayan banyak keluar dari lengan dan punggungnya.

Iya, Zaya melukai Atsumu dibagian lengan dan punggungnya. Atsumu dengan pandangan yang mulai kabur berusaha berdiri namun gagal, dia diam sebentar dan duduk bersandar di dinding.

"Hiks hiks salah hiks Tsumu apa?" Tanya Atsumu pada dirinya sendiri yang masih terisak

Atsumu berusaha berdiri dengan sekuat tenaganya dan menuju kamar mandi dikamarnya, di kamar mandi Atsumu bercermin dan melihat tubuh dibagian belakangnya penuh darah. Sebisa mungkin Atsumu membersihkan darah ditubuhnya dan mengobati luka-lukanya sendiri.

Perih, sakit, capek, dan melelahkan.

Atsumu ingin menyerah saja rasanya, dia sudah tidak kuat dengan keadaan saat ini tapi Atsumu harus terus berjuang demi Osamu dan janjinya dengan kakeknya.

Setelah mengobati luka-lukanya Atsumu segera berganti pakaian dan bersiap-siap untuk bekerja, dia terlalu memaksakan dirinya bukan?

Atsumu keluar dari kamar dan menuju pintu keluar dengan pelan supaya tidak mengusik bundanya dan syukurlah bundanya tidak memperhatikannya karena sibuk dengan selingkuhannya.

"Huhh, punggungku perih banget" Gumam Atsumu

Atsumu sering berangkat ketempat kerjanya jalan kaki karena tokonya tidak terlalu jauh dari rumahnya, hanya butuh wakti 15 menitan berjalan. Atsumu sudah sampai ke tempat tujuan, ya walaupun dia terlambat.

"Atsumu? Tumben kok telat?" Tanya Shirabu yang sedang menyapu

"Haha aku tadi ketiduran" Atsumu berbohong

"Oh! Yaudah ganti baju sana" Titah Shirabu

Hey Shirabu tidak sebodoh itu kau tau? Shirabu tau kalau Atsumu berbohong namun dia memilih diam.

"Hmm baiklah" Atsumu menuju ruang ganti

Iya baju tokonya tidak boleh dibawa pulang, jadi setiap kerja harus ganti baju di toko dulu.

"Aww! Perih banget" Rintih Atsumu saat melepaskan bajunya

"Yah... Perbannya harus ku ganti" Atsumu melihat perban dilengan dan punggungnya terbuka dan darahnya yang sudah menembus baju

"Mana ga bawa perban cadangan lagi" Atsumu menggeledah tasnya

Ceklek

"Nih perban" Shirabu tiba-tiba masuk tanpa mengetuk pintu, Atsumu tersentak saat Shirabu tiba-tiba masuk

"L-lu tau?" Tanya Atsumu gugup

"Udah diem, bisa masang perban sendiri ga?" Shirabu menghampiri Atsumu

"Tadi bisa sekarang enggak" Atsumu

"Yaudah sini biar gw bantu?" Shirabu mulai membersihkan darah di tubuh Atsumu

"Ma-makasih" Ucap Atsumu sambil tersenyum tipis

Shirabu masih tetap fokus mengobati luka-luka Atsumu, rasanya Shirabu ingin menangis saat melihat tubuh Atsumu yang penuh luka. Kenapa temannya ini malah nekat buat kerja, udah tau badannya luka-luka.

"Lu kalo masih sakit jangan kerja dulu napa" Omel Shirabu

"Ya gimana kalo ga kerja, nanti gajiku bisa dipotong" Atsumu

Pacarku Seorang Pembunuh Bayaran?! (Sakuatsu) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang