-01

2.4K 80 7
                                    






*******

Malam ini, Chanyeol harus bersedia untuk mengorbankan salah satu rapat penting yang bernilai ratusan juta won itu. Ini semua karena pemberitahuan ayahnya yang sangat mendadak, kalau saja dia diberitahukan lebih awal, Chanyeol tidak perlu pusing untuk mengatur ulang jadwalnya.

Untuk menghormati kedatangan sahabat ayahnya dan juga sebuah tujuan tertentu, Chanyeol menyiapkan penampilan terbaik yang dia bisa. Pria itu menggunakan stelan jas casual dengan kemeja putih tanpa dasi. Rambut yang baru saja dia potong undercut beberapa hari lalu sudah tertata rapih.

Pria yang kini menyandang sebagai ahli waris Hyundai Company terlihat begitu tampan dan berwibawa.

Seseorang yang akan mereka temui adalah seorang teman lama yang menjadi saksi hidup perjuangan Park Junho membangun karir nya, mereka terpisah karena sahabatnya itu harus pindah ke Kanada dan sekarang kembali karena anak perempuan mereka memilih melanjutkan study-nya di salah satu universitas ternama di Korea.

Chanyeol yang awalnya masih fokus dengan ponsel kini terbawa ikut berdiri sebab Park Junho-ayahnya tiba-tiba bangkit dari duduk. Dari tempatnya berdiri, Chanyeol melihat sepasang suami-istri berjalan dengan senyuman dan di belakang mereka ada siluet seorang gadis berambut pendek berjalan sambil menundukkan kepala, dari jarak beberapa langkah tersebut, Chanyeol tidak bisa menyembunyikan senyuman lebar di wajahnya, setelah sekian lama Ia menantikan akhirnya moment ini terjadi dalam hidupnya.

"Junho-ya"

Ayah Chanyeol langsung menjabat tangan sahabatnya lalu memeluk pria itu.

"Ternyata sangat sulit untuk mengatur waktu bertemu dengan anda, Tuan Son yang terhormat"

"Maafkan aku karena harus membuatmu menunggu"

Pria yang yang disebut sebagai sahabat ayahnya melirik Chanyeol dengan senyuman, "Dia Chanyeol??"

Tuan Park menoleh ke samping dan menepuk pundak putranya, "Tentu saja. Chanyeol beri salam pada Paman Seunghan dan Bibi Seohyun"

Chanyeol membungkukan tubuhnya hormat, lalu mengulurkan tangan dan disambut hangat oleh Tuan Son, "Selamat datang Paman, bibi"

"Sayang, lihatlah senyuman Chanyeol sangat mirip dengan ibu nya" Ujar Son Seunghan pada istrinya.

"Benar. Aku yakin Yoona pasti akan sangat bangga melihat anaknya tubuh setampan ini" Wanita setengah baya itu maju satu langka mendekat kearah Chanyeol, dan merentangkan tangannya untuk membawa tubuh Chanyeol kedalam pelukannya, "Bibi sangat merindukanmu, sayang"

Suara merdu Bibi-Seohyun yang sedang memeluknya tanpa sadar membuat mata Chanyeol terpejam, dia membalas pelukan wanita itu.
"Chanyeol juga, bi" 
Dia bisa merasakan damai nya pelukan wanita itu, pelukan itu juga mengingatkannya akan hadirnya sebuah keluarga yang harmonis.

Senyuman Seohyun kembali mekar, setelah melepas pelukannya, wanita itu menangkup wajah tampan Chanyeol "Kau tumbuh dengan baik. Lihatlah betapa tampannya dirimu, sayang"

"Terima kasih, Bibi"

"Seohyun..."

Tuan Son Seunghan menyetuh lengan Seohyun pelan dan hal itu berhasil mengalihkan perhatian wanita itu padanya, lalu memberikan sebuah isyarat mengangguk.
Seohyun menarik tangannya dari wajah Chanyeol, ia tertawa sesaat, "Oh iya"

Seohyun menggeser tubuhnya ke kiri sedikit, "Wendy, kemarilah" tangan wanita itu terulur ke wanita muda yang sedari tadi berdiri dibelakangnya, "Chanyeol, ini Wendy. Putri Paman dan bibi"

Gadis bernama Son Wendy itu yang sedari tadi menundukkan kepala saat ini berjalan satu langkah mendekat kearah ibunya. Gadis itu mengenakan gaun hitam minimalis sangat cocok dengan wajah cantiknya yang seperti musim dingin yang selalu dinatikan banyak orang.

NO; PROBLEMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang