-18 (New)

117 20 2
                                    






*****



Setelah kekacauan dipesta, Junmyeon berinsiatif membawa Chanyeol dan Jongin pergi ke Bar langganan mereka. Sebagai teman ia tahu pasti kalau suasana hati Chanyeol sangat buruk, dan pria itu butuh pelampiasan.

"APA?!! Wendy sudah punya anak?"Jongin berteriak histeris mendengar cerita Junmyeon yang bertemu dengan Wendy Sehun dan Jiyoo beberapa hari yang lalu di bandara.

Kemudian Chanyeol yang sama sekali sudah tidak terkejut lagi, ia menegak satu gelas penuh minumannya, tidak peduli dirinya akan berakhir mabuk berat. Pikirannya kacau.

Masih dalam keadaan kaget, Jongin menelan ludahnya kasar, sebab pertanyaan yang selanjutnya ingin ia tanyakan mungkin akan memancing perdebatan panjang. "Lalu Hyung- apa kau tahu siapa Ayah dari anak itu?"Tanyanya hati-hati, sekali-kali melirik Chanyeol di samping kanan Junmyeon.

"Aku lihat usianya mungkin masih sekitar 3-4 tahun.   Jika dilihat kemungkinan yang ada, anak itu mungkin saja anak Chanyeol atau-"Junmyeon melihat kearah Jongin santai, "Sehun?"

"Ey... Tidak mungkin. Firasatku mengatakan anak itu, anak Chanyeol hyung. Tidak salah sama sekali"

"Aku hanya memprediksi. Namun, sejujurnya aku juga punya pendapat yang sama. Jika anak itu adalah anak Sehun. Paman dan Bibiku sudah akan menculik anak itu sejak dulu. Atau bahkan mereka akan memaksa Wendy menikah dengan Sehun. Lalu sebelum itu terjadi- Wendy pasti sudah datang menemui Chanyeol dan melayangkan surat cerai"

"He? Mereka belum bercerai??!"
Ini gila, fakta ini hampir membuat Jongin kembali menjerit. "Wah ini mengerikan"

Junmyeon mengedikkan bahunya, ia sama seperti Jongin, yang masih tidak mengerti dengan jalan pikiran sepasang suami-istri yang berperilaku layaknya orang asing ini.

Namun jika tidak segera diselesaikan, Junmyeon tidak bisa menjamin kalau keadaan akan baik-baik saja, apalagi ditambah oleh kemunculan anak kecil yang masih dipertanyakan siapa sosok ayahnya.

"Chanyeol."

Tidak ada respon apapun dari Chanyeol saat dirinya dipanggil oleh Junmyeon, dia terus melanjutkan sesi minum-minumnya seorang diri.

"Aku pikir sudah saatnya kau memperjelas segalanya dengan Wendy. Kalau memang jalan terakhir kalian harus bercerai, itu bukan sesuatu yang terlalu buruk-"

Tiba-tiba Chanyeol menoleh dan membuat Junmyeon berhenti berbicara.

"Jangan ikut campur."Pria itu tampak marah.

Junmyeon tak gentar, ia membalas tatapan tajam itu penuh keyakinan, "Kalian sudah berpisah selama lima tahun. Wendy sudah menemukan jalan hidupnya, dan kau juga harus mencari jalan yang lebih baik. Hidup ini adalah  pilihan."

"Aku bilang jangan ikut campur."Sebut Chanyeol tak suka. Ia kesal sampai darahnya mendidih.

"Chanyeol, aku mengatakan ini karena-"

"Karena Sehun adikmu?"

"Hei Park Chanyeol. Aku bukan-"

Chanyeol berdiri, rasanya kepalanya akan meledak sebentar lagi. Tanpa mengatakan apapun, dia mengambil jasnya lalu melenggang pergi begitu saja. Hal itu membuat Junmyeon menghela napasnya dalam. Dia hanya ingin Chanyeol menjalankan hidupnya ke jalan yang lurus. Bukan seperti ini, hidup didalam putaran tak berujung.

NO; PROBLEMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang