*******Saat itu hari rabu, saat Wendy bangun dari tidur dan harus menahan pusing di kepalanya.
"Aww" Wendy terduduk sambil memegangi kepalanya, bagian paling yang tidak dia suka dari mabuk adalah harus merasakan sakit kepala di pagi hari.
"Kau sudah bangun?"
"Ya..." Mata Wendy membulat lalu menaikkan pandangannya, "Park Chanyeol!"
"Tidak perlu terkejut begitu. Aku bukan hantu"
Wendy mengerjapkan matanya berulang kali dan menepuk pipinya, mencoba berpikir kejadian ini adalah sebuah mimpi. "Aw, sakit"umpatnya kesal, karena tidak sadar memukul pipinya terlalu kencang. "Ini bukan mimpi" Wendy mendengus kesal, lalu kembali melihat ke arah Chanyeol yang sudah duduk tenang di samping kasur.
"Kau menyukai kamar ini?" Tanya pria itu santai, masih memperhatikan Wendy yang kebingungan. "Kalau kau tidak suka. Aku akan mencari rumah yang lain"Ucapnya lagi.
"Ha?" Wendy mengedarkan pandangannya ke isi ruangan itu, tidak ada yang menarik. Kamar bercat abu-abu gelap, itu cukup luas bahkan sangat luas. Dengan aksen kayu di beberapa dindingnya membuat terkesan natural dan elegan. Wendy juga bisa melihat ada balkon di belakang Chanyeol yang terhubung langsung dengan kamar.
"Bagaimana?" Tanya pria itu sekali lagi.
"Bagus. Aku suka warnanya-" Wendy terdiam sesaat dia menyadari sesuatu. lalu menatap Chanyeol lagi, "Dimana ini??! Ini bukan kamarku, Park Chanyeol!"Ujarnya setengah berteriak.
"Kau ada di rumahku, ah bukan. Rumah kita" Ujar pria itu sambil tersenyum, "Kau akan tinggal disini setelah kita menikah. Ya kalau kau mau lebih awal tinggi disini juga bukan masalah"
"Bukan itu maksudku. Kenapa aku bisa ada disini?!"
"Wendy, tenanglah. Kau seharusnya berterima kasih padaku karena tidak membiarkanmu tidur di depan rumahmu sendirian. Kemarin setelah kau mabuk dan tidak sadarkan diri, aku mengatarkanmu pulang. Dan ternyata di rumahmu tidak ada orang, aku tidak punya pilihan lain selain membawamu pergi"Jelas Chanyeol, Pria itu bangkit dari duduknya, "Aku akan pergi ke kantor. Kau tetap disini, setelah aku pulang. Aku akan mengantarkanmu"
Wendy memasang wajah marahnya, "Kenapa aku harus menunggumu? Aku mau pulang sekarang."
"Kau ingat? Kita akan menikah dan aku harus bertemu dengan orang tuamu"
Setelah mengatakan itu, Chanyeol pergi begitu saja meninggalkan Wendy yang terdiam diatas tempat tidur.
"Park Chanyeol, sialan!" Umpatnya kesal.
*******
Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Chanyeol langsung pergi pulang lebih cepat dari biasanya.
Hal tersebut membuat beberapa staf kantor yang bekerja dekat denganya terheran-heran karena untuk pertama kalinya. CEO mereka pulang di siang bolong. Biasanya Chanyeol akan memilih lembur untuk mengerjakan project lebih awal dari deadline yang sudah diatur.
Sepanjang perjalanan pulang bahkan pria itu tidak bisa berhenti tersenyum. Suasana hatinya cukup baik hari ini.
"Pak Kim, Antarkan aku ke toko itu" Ujar Chanyeol pada supir pribadinya.
Dikalangan pembisnis hebat yang ada, Chanyeol adalah salah satu pembisnis yang dikenal low profile. Dia jarang diekspose karena permintaan pribadi. Orang-orang memang mengenal namanya sebagai pebisnis sukses tapi tidak semua orang pernah mengenali wajahnya. Hanya orang-orang tertentu. Itu semua demi kebebasan dalam hidup pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
NO; PROBLEM
FanfictionWARNING NC-21⚠️ Chanyeol x Wendy Ada pepatah yang mengatakan Tak kenal maka Tak sayang