-02

812 57 15
                                    




*******



Malam itu, Wendy mengenakan rok pendek biru dan kaos putih polos. Dia terlihat sangat santai dalam perjamuan makan malam yang sudah sempat ayahnya singgung kemarin.

Hari ini mereka kedatangan Park Junho dan anaknya Park Chanyeol berkunjung untuk makan malam bersama. Jamuan itu berjalan dengan baik, Bae Seohyun menyiapakan set makanan tradisional Korea.

Wendy duduk bersebelahan dengan Ibunya dan berhadapan langsung dengan Chanyeol.

"Chanyeol-ah, Paman dengar projectmu kali ini berjalan dengan lancar. Kau memang hebat sebagai pebisnis"

Mendapatkan pujian dari Son Seunghan membuat Chanyeol tersenyum, "Terima kasih Paman, aku hanya beruntung karena bisa mendapatkan tim yang bekerja dengan baik"

"Chanyeol-a, Kau masih menyukai Ikan panggangkan? Bibi membuatnya sendiri, kau harus mencoba nya" Seohyun meletakkan sepotong ikan panggang tanpa tulang keatas nasi Chanyeol. Menurut tradisi, pemberian seperti bentuk sambutan yang baik dari Tuan rumah.

"Terima Kasih bibi"

Makan malam itu berjalan sangat hangat. Mereka bercengkram dan saling tertawa. Tidak ada yang salah sampai Son Seunghan menyinggung sesuatu.

"Junho-ya, bukankah menyenangkan bisa berkumpul seperti ini?"

Kata Keluarga yang di ucapkan Ayahnya berhasil menarik perhatian Wendy. Sejak tadi dia mencoba untuk tidak merusak makan malam
itu karena suasana hatinya yang sedang buruk, tapi sepertinya dia sudah tidak tahan lagi. Wendy berpikir harus mengambil tindakan sebelum semuanya berubah semakin rumit.

Wendy berdiri, suara kursi yang berdecit mengambil perhatian semua orang yang ada di ruang makan.

"Wendy ada apa?" Tanya Ibu Wendy.

"Maafkan Aku, Ayah,Ibu, Paman Junho dan juga..." Wendy menaikkan pandangannya menatap Chanyeol yang juga sedang melihat kearahnya, "Dan juga Chanyeol"

"Wendy, ada apa sayang?" Kedua alis Seunghan menyatu, dia sepertinya cemas.

"Aku menghormati Paman Junho. Aku juga tidak ingin mengecewakan Ayah dan Ibu. Namun, A-ku, Aku meminta maaf karena seperti aku tidak bisa melakukan apa yang kalian inginkan. Aku tidak bisa menikah dengan Chanyeol" Wendy membungkukkan tubuhnya sebagai bentuk rasa bersalah yang ia rasakan, "Maafkan aku"

Ke-empat pasang mata orang-orang yang ada di ruangan itu semuanya tertuju pada Wendy,

"Junho-ya, sepertinya ada kesalahanpaman disini-"Ujar Seunghan cepat, ia kebingungan harus berbuat apa.

Wendy tahu apa yang akan Ayahnya ucapkan, ia segera kembali menbungkuk dan kali ini terfokus pada sahabat Ayahnya, "Paman Junho, sekali lagi aku meminta maaf"

Saat para orang tua tenggelaman dalam pikiran mereka. Chanyeol, salah satu pemeran utama disini, pria itu bangkit berdiri lalu berjalan ke arah Wendy yang masih menduduk.

"Aku ingin berbicara denganmu"

Chanyeol membawa Wendy ke taman belakang, dan kini mereka sudah duduk berdampingan.

"Kenapa? Katakan padaku dengan jelas, kenapa kau menolak menikah denganku"

Keheningan akhirnya terpecahkan oleh suara Chanyeol, pria itu memiringkan kepalanya ke kanan, agar bisa melihat wajah Wendy dengan jelas.

"Ada pepatah mengatakan, Suami adalah hakim dan istri adalah penasehat. Aku tidak ingin dihakimi olehmu dan aku juga tidak ingin menjadi penasehatmu" Ujar Wendy serius sambil melihat kedepan.

NO; PROBLEMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang