-11

606 40 10
                                    






*****



Sore hari itu, Setelah Chanyeol menjemput istrinya dari kampus, dia memaksa untuk pergi berbelanja sebelum pulang ke rumah. Padahal, Wendy sudah merasa kalau seluruh tubuhnya akan hancur berkeping-keping karena sangat lelah.

Wendy sedang menunggu Chanyeol membayar belanja mereka, gadis itu termenung menatap ke depan. Sampai ada seseorang yang menepuk pundaknya, Lalu dia menoleh.

"Wendy?"

"Seulgi?"

Definis, masalah tidak pernah habis dalam hidupnya. Kenapa Wendy harus bertemu dengan gadis ini, setelah melihat senyuman gadis yang bernama Kang Seulgi itu, jantungnya berdetak lebih cepat. Adrenalin-nya naik. Wendy tidak tahu harus bereaksi seperti apa, dia terlalu terkejut.

Wendy tersenyum canggung, "Apa kabar?"

"Aku cukup baik, walaupun tidak terlalu baik"

Gadis berambut panjang itu tertawa karena ucapanyan sendiri. "Kau pasti berpikir ini basa-basi. Bagaimana kabarmu?"

"Cukup baik" Jawab Wendy, dia bisa merasakan atmosfir yang sangat tidak ramah untuknya. Bahkan untuk menatap mata gadis bernama Seulgi itu, dia tidak punya keberanian. Wanita itu meremas tasnya dalam diam.

"Aku dengar kau melanjutkan pendidikanmu. Bagaimana? Pasti menyenangkan menekuni apa yang kau sukai kan"

Jika orang-orang mengenal Wendy sebagai wanita bermulut tajam, kekanakan, sulit diajak bekerja sama, maka saat inilah waktu untuk melihat bagaimana wanita itu tidak memiliki kepercayaan diri sama sekali. Kang Seulgi seperti kaca mata pembesar yang bisa menguliti Wendy sampai ke tulang, walaupun wanita itu tidak mengatakan apapun.

"Seulgi-ya..."

"Pasti menyenangkan melanjutkan hidup penuh kebahagiaan setelah menghancurkan hidup orang lain. Aku benarkan?" Wanita berwajah oriental itu tersenyum. "Tidak apa-apa, Wendy. Aku sudah melupakan semua masalah kita" Seulgi tentu sadar kalau Wendy tidak terlalu senang bertemu dengannya. Bukan tidak senang karena benci. Tapi karena terlalu merasa bersalah.

"Sayang?"

Chanyeol datang menghampiri istrinya. Pria itu meraih pinggang Wendy. Sadar akan kehadiran orang lain disana, Chanyeol mencoba untuk bersikap ramah. Pria itu tersenyum sambil mengamati keadaan sekitar.

"Wendy, siapa dia?" Chanyeol bingung. Istrinya seperti berubah menjadi orang lain setelah beberapa menit ia tinggalkan.

"Dia..."Wendy menelan ludahnya susah payah. Dia harus mengendalikan dirinya. "Chanyeol, kenalkan dia Kang Seulgi"

"Ah. Hai, aku Chanyeol. Suami Wendy" Chanyeol mengulurkan tangannya yang kosong tanpa belanjaan. Sejujurnya, hal seperti ini bukan kebiasaannya. Tapi tetap saja, Wanita ini sepertinya teman dari istrinya jadi Chanyeol berpikir harus menjaga sikapnya.

"Kang Seulgi"

Mereka berjabat tangan selama lima detik. Dan suasana pun menjadi semakin canggung.

"Aku tidak tahu kau sudah menikah"Seulgi tersenyum tipis, "Dan aku tidak menyangka suami-mu bukan dia" Wanita itu menganggukkan kepalanya beberapa kali, otaknya memcoba memahani kemungkinan apa yang sebenarnya sedang terjadi.

"Seulgi. Aku-"

"Ah. Aku mengerti" Seulgi tersenyum semakin lebar, "Senang bisa bertemu denganmu lagi, Wendy-ya"

Seulgi melambaikan tangannya pelan, dia ingin berbalik tapi terdiam sebentar, "Kau hebat, Son Wendy" ucapnya berbisik, lalu pergi dari hadapan sepasang suami istri itu.

NO; PROBLEMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang