-19 (Part 2)

346 26 1
                                    






******

Setelah usai bercengkrama dengan Bibi Yoon dibawah, Chanyeol membawa Wendy naik menuju kamarnya, kamar mereka dulu, dalam perjalanan sama sekali tidak ada sesuatu yang mencurigakan.

Bahkan bisa dikatakan sama sekali tidak ada yang berubah, menurut pengamatan Wendy sepanjang kakinya melangkah, mulai dari suasana tenang hingga aroma yang lembut. Semuanya masih sama dengan terakhir ia ingat.

Saat memasuki area kamar, Wendy sempat menahan napas, penasaran sekaligus gugup. Matanya meneliti setiap sudut, lampu tidur yang berbentuk ukiran kayu didekat ranjang masih ada, sofa diarea tengah kamar juga masih disana.

Pada akhirnya memang tidak ada yang berubah dari rumah ini.

"Sayang..."

"Eh-"Tubuh Wendy menegang, saat Chanyeol memeluknya dari belakang.
"A-pa yang sedang kau-"Belum sempat ia menyelesaikan ucapannya, tubuhnya dibuat berbalik, "-Chanyeol."Imbuhnya.

Apakah ini saatnya?

Mata Wendy mengerjap cepat, kala wajah Chanyeol yang tersenyum sudah berada didepan matanya, sangat dekat, dan tubuhnya juga didekap sangat hangat.

"Ada beberapa pekerjaan yang harus segera aku selesaikan. Maaf karena harus meninggalkanmu."

Raut wajah Wendy langsung berubah, lebih tenang walau masih terkejut, ia tersenyum tipis dan mengangguk, "Pergilah. Aku akan menunggu disini. Kapan kau akan kembali?"

"Saat makan malam? Aku akan berusaha kembali secepat mungkin."

"Ah, begitu. Baiklah. Hati-hati"

Chanyeol melepas pelukannya setelah memberikan kecupan di pipi istrinya. Masih tersenyum ia berjalan keluar kamar. Langkah kakinya terlihat sangat ringan.

Selepas kepergian pria itu, Wendy langsung terduduk diatas kasur, lemas. Ia menyetuh dadanya yang entah sejak kapan sudah berdetak sangat cepat.
Sampai-sampai keringat mulai membajiri tubuhnya.

"Huffh..."Ia menarik napas panjang.

Sekenario yang ia mainkan saat ini sungguh menguras tenaganya. Membuat frustrasi dan menegangkan sebab dirinya sama sekali tidak tahu apa yang akan terjadi kedepannya. Gerak-gerik Chanyeol sangat tidak bisa dibaca. Pria itu hanya tersenyum sepanjang waktu, memberikan sentuhan lembut dan juga kata-kata manis yang membuat jantungnya bergetar.

Semua hal itu membuat Wendy berusaha mati-matian untuk tetap dijalannya dan tidak terlena sedikitpun.

Ia melirik jam diatas dinding.

Masih pukul dua siang.

Berarti ada waktu yang panjang sampai Chanyeol pulang, seketika ada pikiran yang menghantui Wendy.

Jadi untuk apa pria itu meminta lima hari waktu bersama kalau pada akhirnya Wendy hanya tinggal sendirian didalam rumah besar itu.Hal ini cukup mengganjal pikirannya.

Wendy menghela napasnya panjang, ia berdiri dan berpikir untuk berkeliling sejenak, untuk membunuh waktu.
Ia mulai memutari kamar itu yang bentuk dan posisinya tidak ada yang berubah. Dan pada tunjuan akhirnya jatuh pada ruang walk and closet yang terhubung dengan kamar mandi disisi kiri kamar.

NO; PROBLEMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang