Sals.

769 52 1
                                    

Wanita 25 tahun itu baru saja mengakhiri senyumnya pada seorang waitress kafe yang mengantarkan pesanannya, sebelum ponselnya bergetar dan memunculkan sebuah nama tak asing di dalam layar. Novia.

Seperti biasa, wanita batak itu akan mengabsennya setiap hari, memastikannya baik-baik saja. Perpisahannya dengan mantan kekasihnya itu, memang membuatnya sedikit terpuruk. Dan Novia lah, manusia nomer satu yang menariknya untuk kembali bangkit, melawan kepahitan yang durjana.

Salsa sedang asyik mengaduk latte favoritnya dengan sebuah sendok kecil yang panjangnya kurang dari sepuluh sentimeter, ketika seseorang tiba-tiba saja menggeser kursi hingga mengeluarkan bunyi decit yang tentu saja membuyarkan konsentrasi gadis berkacamata itu.

"Hai.." sapa seorang lelaki hitam manis yang beberapa kali ia temui di basement parkir kantornya.

Wanita itu sedikit terperanjat lalu menyunggingkan senyum lebar.

"Sendirian banget?" tanya lelaki yang sekarang sudah duduk di kursi tepat di hadapannya.
Salsa mengangguk, "Iya nih. Lu?"

Salsa mengedarkan pandangan ke sekeliling, mencari tahu mungkin saja Dimansyah datang bersama orang lain, atau mungkin saja bersama Paul. Namun nihil, ia tak menemukan siapa-siapa.

"Iya. Gue tadi cuman mampir beli kopi buat stok di kulkas. Malah lihat lu duduk sendirian di pojokan." jelas Dimansyah.

Salsa terkekeh kecil, lalu menyeruput latte nya yang kini sudah teraduk sempurna.
"Kok nggak sama Paul?"

Dimansyah menggeleng, "Dia lagi di bandara."

"Oh ya? Ngapain?"

"Jemput orang kantor. Lawyer baru."

"Oh.." gumam wanita itu, bereaksi singkat sebelum melanjutkan obrolan ringan mengenai cuaca panas hingga nasi uduk depan kantor yang harganya sudah naik.

Sore itu Salsa tidak sendirian lagi di pojokan Igor Coffee. Ada Dimansyah, teman baru yang dikenalnya dari Paul, lelaki blasteran Indonesia-Swedia yang merupakan sahabatnya sejak SMP. Mereka berdua adalah pengacara di Bhumi Consultant. Sementara wanita itu, bekerja sebagai notaris di kantor yang sama, menggeluti pekerjaan yang sudah dua tahun memberinya kehidupan.

SUNSHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang