Puisi

245 27 6
                                    


Salsa mencomot beberapa keripik nachos dari dalam kemasan, bersanding dengan Nabila yang sibuk mengelus-elus kucing disampingnya. Kedua wanita itu sedang asyik tenggelam dalam serial drama Gyeongseong Creature yang diperankan oleh aktris kesukaan Salsa, Han So-hee.

Keduanya terhanyut dalam alur cerita, hingga tak menyadari nachos dalam dekapannya itu hampir habis. Ia lantas meraih jus jambu di atas meja, dekat dengan sofa, sebelum kemudian meneguk dan menyisakannya setengah.

Tepat setelah ia meletakkan mug putih itu kembali, ponselnya berdering berkali-kali memeprlihatkan notifikasi yang bertumpuk dari grup Whatsapp 'rumpi' nya bersama Novia, Anggis dan Syarla.

Ketiga sahabatnya itu sudah ramai memperbincangkan Tiara Andini yang telah dipastikan akan menjadi Guest Star di acara ulang tahun kantornya. Bahkan, Anggis sudah merencanakan outfit yang akan ia pakai besok malam, sembari memberitahu ketiga wanita di dalam grup itu bahwa ia akan membawa kekasihnya. Membuat Novia tentu saja bersemangat menyindirnya dan Syarla, yang masih sama-sama jomblo.

Sementara, pada kolom chat kedua, tepat di bawah grup 'rumpi' itu, lelaki yang baru saja menghabiskan hampir separuh hari mereka bersama-sama, mengiriminya sebuah pesan. Menanyakan pada wanita itu, apakah alat recodernya terbawa olehnya sore tadi, selepas mengambil beberapa rekam suara dari Mr.Chong. Salsa kemudian bangkit, beranjak menuju kamarnya. Mengecek shoulder bag hitam di atas meja riasnya, dan menemukan sebuah benda hitam kecil dengan gantungan tali berwarna merah itu di dalamnya.

"Iya, ada di gue." Send to Renjana Arulian.

One received message."Oke. Besok gue ambil ke ruangan lu."

"Gue titipin di meja frontline aja." Send to Renjana Arulian.

One received message. "Jangan, Sal. Bawa aja. Biar ada alasan gue ketemu lu."

**

Kedua wanita berkerudung itu berjalan memasuki lobby, sebelum suara serak Paul dari belakang sedikit mengagetkan mereka.

"Tumben dateng pagi banget." ucap Paul, mencoba menyeimbangi langkah mereka hingga posisinya kini sudah berjajar dengan Salsa.

"Iya, sekali-kali." ucap wanita itu datar.

"Sebenernya yang punya kerjaan pagi itu aku kak buat GR acara nanti malam, jadi kak Salsa sekalian nganter." imbuh gadis mungil itu dengan suaranya yang lembut.

"Kamu kenapa nggak chat aku aja Nab? Aku bisa jemput, kan kita searah juga." kata lelaki jangkung itu memberinya penawaran yang sayangnya sudah terlambat. Nabila melirik ke arah Salsa yang memasang wajah datar, tanpa ekspresi.

"Boleh dong, Sal?" Lelaki itu menatap sahabatnya, dengan senyum dan pandangan penuh teka-teki.

Wanita itu hanya mengedikkan bahunya. "Gue sih terserah Nabila aja."

"Lagian kalau ada apa-apa, gue juga udah tau alamat rumah lu, udah kenal sama bokap nyokap lu. Gampang nangkepnya." ucap Salsa dengan penekanan nada yang mengintimidasi, membuat kesal sahabat jangkungnya, seperti biasa.

"Bener-bener ya lu, Sal."

Puas menggoda sahabatnya, Salsa lalu memilih kabur meninggalkan kedua orang yang akhir-akhir ini saling bertukar kabar melelui telefon sampai larut malam itu.

**

Renjana membuka pintu notaris itu dalam sekali dorong. Ia menyunggingkan senyum tipis kepada Salsa, yang mengalihkan pandangannya dari layar laptop ke arahnya.

SUNSHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang