"Mooom!!" teriak Eleanor dari balik lemari sepatunya"Apaan sih kamu-- yaampun Ele! Kenapa semua di keluarin gitu sih sepatunya?" tanya Momnya Ele melihat anaknya yg sedang mengobrak-abrik lemari sepatu
"Itu... sepatu bolaku mana?" tanya Ele mendongakkan kepalanya
"Sepatu bola? Ohh... udah Mom botot-in" ujar Momnya santai yang lalu membalikkan badannya
"Apa?! Mom botot-in? Ish Mom! Aku mau pake tau" ujar Eleanor menghampiri Momnya yang di dapur
"Yakan kamu bisa beli lagi. lagian sepatunya uda bolong-bolong begitu" ujar Momnya yang masih sibuk dengan masakannya
"Ya tapikan Mom. Momkan bisa nanya dulu ke aku, ihh" ujar Ele menyandarkan badannya di dinding
"Lagian kamu, ngapain sih main bola? Kamu tuh cewe, El" ujar Momnya menghampiri anaknya itu
"Enak tau Mom main bola. dari pada jadi model lah, balerina lah, atau apa lah. ga seru tau. uda ah, aku mau beli sepatu dulu" ujar Ele yang hendak pergi tapi di tahan oleh Momnya
"Beresin dulu, baru pergi" ujar Momnya yang lalu menuju masakannya lagi
Ish, Mom nyebelin banget sih. batin Ele
--
Setelah selesai membereskan sepatu yang ia serakin tadi. ia pun menuju mall terdekat dan segera memasuki toko sepatu itu
"Uhm... mba, sepatu bola dimana ya?" tanyanya pada mba-mba penjaga toko tersebut
"Oh sebelah sini mba" ujar mba itu "terimakasih" ujar Eleanor
Yang di balas senyuman dari mbanya tadi "buat siapa mba? Buat pacarnya ya?" timpalnya
Hah? Boro-boro. batin Eleanor
"Haha bukan... buat saya" ujar Eleanor yang di ikuti anggukan dari mba-mbanya
Setelah mengedarkan pandangannya, ia pun melihat sepatu bola berwarna merah yang menarik perhatiannya. dengan cepat ia menggambil sepatu itu, belum sempat ia memegang sepatu itu, tapi tangannya menyentuh sesuatu, di arahkannya pandangannya ke arah tersebut dan "Louis?!" ujarnya kaget "El?!" ujar seseorang di sebelahnya
"Uhm... yaudah itu sepatunya buat lo aja" ujar Eleanor setelah mereka saling pandang dalam diam
"Ehh... engga. kalo lo suka, ya ambil aja" ujar Louis menahan tangan Eleanor
"Engga gapapa. lo aja" ujar Ele mendorong sepatu yang di sodorkan Louis
"Engga. kan lo duluan tadi yang mau ambil. nih" ujar Louis menyodorkan sepatunya lagi
"Engga. gue tadi cuma mau liat sepatunya doang kok" ujar Eleanor tersenyum lalu meninggalkan Louis sendiri
Sedangkan Louis menatap sepatu yang ada di hadapannya, jidatnya berkerut menandakan sang empunya berfikir "yang tadi Eleanor kan? Eleanor yang gue cari dari kemaren? Ya tuhan. gue kira El siapa" ujar Louis yang lalu memutari setiap sudut dari toko ini
Lagi. ia tak menemukan Eleanornya "argh! Kenapa sih gue selalu kehilangan jejak dia?" ujar Louis pada dirinya sendiri
Lalu ia pun berbicara pada pelayan di sampingnya, lalu ke kasir untuk membayar sepatu itu
Setelah dari sana, ia pun menuju tempat biasanya nongki. ia pun kekasir, memesan dan lalu membayarnya. ntah apa yang membawanya ke sini. feelingnya berkata bahwa perempuan itu ada di sini
Lalu di edarkannya pandangannya dan ia pun tersenyum. dengan cepat ia menghampiri meja ujung dekat pintu itu. tetapi... perempuan itu pergi lagi.
"Padahal... aku cuma mau ngasi ini" ujar Louis
***
Nyebelin. nyebelin banget sih tu cowo. batin Eleanor
"Sebenernya dia ga ngelakuin apa-apa. tapi kenapa gue bilang dia nyebelin sih?" ujar Eleanor pada dirinya sendiri yang lalu menyeruput sbuxxnya
"Ntaran lagi deh. gue balik ke toko tadi. takutnya masih ada dia lagi" ujar Eleanor yang lalu memainkan ponselnya
Drrt...drrt...
Ia mengerutkan jidatnya... Loui?
From: Louis Tommo
Kamu dimana El?
Itu isi pesannya. tapi tak ada niatan sedikitpun dari Eleanor untuk membalas pesan Louis
Ia pun mendongakkan kepalanya dan "mampus! Kenapa dia ada di sini?" ujar Eleanor yng langsung menundukkan kepalanya
Kenapa? Karna Louis yang sedang mengedarkan pandangannya mencari tempat duduk. di intipnya sedikit, lalu dengan cepat ia meninggalkan minumannya dan langsung lari keluar dari sana, karna Louis yang berjalan ke arahnya
Dengan tergesa ia berlari menabraki punggung orang-orang.
Ntah apa yang membuatnya ingin menghindari Louis. mungkin ia tak enak dengan sahabatnya itu
Lalu ia pun melangkahkan kakinya ke toko tadi lagi. dan mencari sepatu tadi. tapi "ah... nyebelin" ujarnya
Karna sudah bad mood ia pun keluar dari toko itu dan meninggalkan mall tadi
***
Tepat hari ini, Louis menjalankan rutinitasnya sebagai pemain bola
Hari ini, ia akan melawan Manchester United junior. ahh... dia sudah sangat tak sabar
"Kok Dad gaikutan?" tanya Zayn pada Van Persie "kan junior, Z" ujar VP melihat ke arah Zayn sambil geleng-geleng
"Oh ya Allah! Iya ya..." ujar Zayn yang lalu mendudukkan bokongnya di bangku penonton. dimana sudah ada teman-temannya di sana
Di lain sisi Louis menghirup lalu membuang oksigen dengan kasar "kenapa gue gugup banget? Padahalkan sebelumnyakan gue uda pernah main? Ahh" ujar Louis yang lalu merenggangkan badannya
Acarapun di buka. Louis dengan tegapnya berdiri di paling depan sebagai kapten, menggandeng Daisy dan Phoebe
"Gugup bang? Biasanya juga lu biasa aja" ujar Phoebe yang di ikuti anggukan Daisy
"Gatau nih. rasanya pertandingan kali ini beda aja gitu" ujar Louis kepada dua adiknya itu
Lalu Louis pun berjalan keluar dari backstage ke luar lapangan. ia edarkan pandangannya ketika ia sudah di lapangan dan mendapatkan teman-temannya yang sedang melambaikan tangan padanya yang ia balas dengan senyuman
Setelah bernyanyi lagu kebangsaan mereka, dari masing-masing club pun bersalaman. tetapi ketika sampai ke ujung pemain lawannya. ia membulatkan matanya dan mulutnya terbuka lalu tertutup lagi tak percaya. begitu juga dengan lawannya, yang juga shock setengah mati

KAMU SEDANG MEMBACA
Elounor // l.t
FanfictionMelihatmu malam itu Seperti melihat bidadari yang tuhan kirimkan untukku Seperti melihat masa depan yang nantinya akan indah Copyright ©2015 by Snow-Blue