Part 16

229 36 1
                                    

Setelah pertengkaran antara dua sahabat itu, jika salah satu mereka bertemu di kampus mereka akan pura-pura tidak mengenal

Sebenarnya hanya Thela yang seperti itu, sedangkan Eleanor lebih ke bingung harus melakukan apa

Malam ini, angin berhembus dengan kencangnya. Menandakan mungkin sebentar lagi akan turun hujan. Sedangkan Eleanor, masih betah di balkonnya. Duduk, ntah memikirkan apa

Ketika ponselnya berdering, iapun tersentak kaget dan tersadar dari lamunannya

Tanpa melihat siapa yang menelfon, iapun menjawabnya dengan malas-malasan, "hm?"

"hey babe! apa kabar?" sapa seseorang di ujung sana membuat Eleanor bingung harus menjawab apa

"Ele? U okay?" ujarnya lagi

"Ele? Kau disana? Eleanor?"

"Ele? U alright?"

"Ele!" pekik seseorang membuat Eleanor tersentak kaget "ah ya? maaf"

"Kau baik-baik saja? Kau kenapa?"

"Gue baik-baik aja, Loui. udah ya, gue mau bobo" ujar Eleanor yang lalu mematikan sambungannya begitu saja

--

"Ih? Kok di matiin?" ujar Louis melihat layar ponselnya

"Marah kali dia sama lo" ujar Niall yang masih fokus dengan pspnya

"Marah kenapa? Orang gue gaada ngapa-ngapain dia kok" ujar Louis mencoba menelfon Eleanor lagi tetapi tak di angkat

"Nyambung, tapi ga di angkat" ujar Louis lagi

"Loui, dia dimana kita dimana. Inget time zone dong, elah" ujar Harry yang juga sedang fokus pada pspnya

"Hahaha... Mampus lo kalah, Harold!" ujar Niall menepuk tangannya "ah, gara-gara lo nih, Lou"

"Dih, kok jadi gue? Bagus bagus lu, Haz" ujar Louis lalu melemparkan bantal pada Harry "gue potong aja rambut lo, nangis" ujar Louis membuat Zayn dan Niall tertawa

"Udah udah... Ntar berantem ga jelas lagi" ujar Liam menengahi

"Ah, Daddy payno emang yang paling oke!" ujar Louis tersenyum "tapi Eleanor ga oke nih" ujar Louis cemberut lagi

"Mulai lagi deh" ujar Harry membuat Zayn dan Niall kembali tertawa

"Awas Zayn. Jangan deket-deket, ntar ketularan virus gilanya Louis" ujar Niall mencomot snack di tangan Liam

"Bagus bagus lu, blonde. Gue cekik aja, mati lo" ujar Louis yang lalu bangkit

"Uuu.. Gue takut" ujar Niall membuat Zayn, Liam dan Harry tertawa

Sedangkan Louis, melemparkan bantal yang ia pegang ke arah Niall "sialan"

***

"Louissss!!" teriak Niall yang sedang membenarkan kerah bajunya "cepetan! lama lo!"

"Sabar elah! Tinggal gue resleting nih, ntar kalo kejepitkan ga lucu. Kasian ade kecil gue" ujar Louis yang lalu membuka pintu toilet lalu nyengir

"Lo jangan deket-deket sama Harry deh, ah. Ketularan omesnya Harry lo" ujar Niall yang lalu masuk ke kamar mandi

"Harry! Kata Niall gue jangan deket-deket lo. Katanya gue--" mulut Louis di bekap oleh Niall yang sudah melototkan matanya "sialan lo"

Lalu Niallpun masuk dan mengunci pintu toiletnya "jangan ngintip lo" teriaknya

"Dih, gue juga punya kali. Ngapain ngintipin lo" ujar Louis yang lalu meneguk air mineralnya

Mengambil micnya dan bersiap keatas panggung "gila teriakannya"

"Kaya baru kali ini aja lo" ujar Zayn memukul perut Louis yang di ikuti tawaan Louis

"Jangan lupa lirik lagi ya" ujar Liam mengingatkan "udah hapal gue fucking lyricsnya si gila" ujar Louis membuat Zayn, Liam dan Harry tertawa

"Yuk, boys" ujar Niall yang lalu menarik tangan Louis dan di ikuti yang lainnya

Setelah dari sana, merekapun pulang ke apart mereka dan terlelap dengan nyenyaknya.

"Good night, boys" teriak mereka berlima bersama-sama

cape ya boys? kasian

Setelah tidur kira-kira 5 jam, merekapun dibangunkan oleh para bodyguards. Setelah itu mereka mandi dan bergegas ke salah satu radio yang mengundang mereka

Sesampainya disana, seperti biasa, para fans dengan teriakan mereka memenuhi daerah sekitaran radio

Membuat the boys harus kembali mempertahankan senyum mereka untuk para penggemar setianya

Sesampainya di dalam, mereka bersalaman dengan sang penyiar lalu merekapun langsung on air

"Okay, sekarang kita uda on air bareng One Direction!!! Hai kalian, apa kabar?"

"Kita baik, pastinya" jawab Harry di susul anggukan Niall "alhamdulillah, baik dong" ujar Zayn

"Nah, gimana nih tentang album kalian yang kelima? Gimana pendapat para fans?"

Setelah itu merekapun menjawab dengan antusiasme yang tak kalah semangat dari sang penyiar

"Nah, buat lo nih, Louis. Kemaren gue baru bilang ke Directioners kalo lo belakangan ini lagi deket sama salah satu fans lo, Eleanor. Sebenernya, lo sama Eleanor itu temenan doang atau lebih?"

Lalu dengan semangat Louis menjawab tentunya dengan senyuman khasnya "oh, gue sama Ele itu ya gitulah"

"Ya gitulah itu gimana? Ngomong tuh yang bener" ujar Zayn membuat sang penyiar tertawa

"Bisa di bilang temen deket, bisa juga di bilang pacar" ujar Louis membuat para sahabatnua berseru

Di satu sisi, Thela yang mendengarkan itu pun terkejut dan membulatkan matanya "dasar ya, orang muna!" ujarnya yang langsung menancapkan gasnya dengan kecepatan di atas rata-rata


--

Kalo gamau comment, setidaknya lo bisa vote.

Vomment lu bisa buat gue semangat ngelanjutinnya loh, hahaha

Elounor // l.tTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang