"Ele" panggil Louis yang melihat kearah Eleanor yang sedang melamun
"Ish, ngelamun lagi.. Eleanorku sayaaang" ujar Louis tepat di kuping Eleanor membuatnya tersentak dan bangun dari lamunannya
"Apaan sih? Ih, nyebelin banget" ujar Eleanor memajukan bibirnya
"Ululu ngambek" ujar Louis yang lalu tertawa "bosen nih, ngapain kek gitu?"
"ngapain?" tanya Eleanor yang lalu memakan cookiesnya lagi
"nonton aja gimana? kamu punya kaset bagus, ga?" tanya Louis yang menyenderkan badannya ke bangku
"Loui, ini udah malem. Lagian, dari pada lo nonton mending pulang terus istirahat aja. Besok lo masih ada tour kan? Kalo nonton tuh bisa kapan-kapan"
Lalu Louispun bangkit dan melihat kearah Eleanor, "cieee perhatian sama aku ciee.." ujar Louis mencolek hidung Eleanor
"Apaan sih? Aku tuh cuma gamau lo sak--"
"Takut aku sakit? Ciee... Ah kamu bisa aja deh" ujar Louis mencolek dagu Eleanor
"Iiih! Apaan sih? Geer banget tau ga, orang maksud gue entar kalo fans-fans lo tau lo di sini, yang ada gue diamukin sama mereka" ujar Eleanor memalingkan mukanya
"Ah, masa sih? Aku tau kok kamu blushing, gausa di tutup-tutupin, cantik. Yauda deh, karna kamu udah khawatir, aku balik deh, biar kamu ga khawatir lagi" ujar Louis yang lalu berdiri
"Anterin dong, calon suaminya ke depan" ujar Louis menaik turunkan alisnya "apaan sih" ujar Eleanor yang berjalan duluan
Menaruh piring di meja dan berjalan kearah pintu, "eeh, tunggu" membuat Eleanor berbalik
"Aku belum pamit sama Mommy kamu" ujar Louis membuat Eleanor kembali berjalan kearah kamar mommnya dan mengetuknya
Tok..tok..tok..
Tok..tok..tok..
Tak ada sautan membuat Eleanor membuka pintunya dan melihat momnya yang sudah tertidur dengan pulas "mom Loui--"
"Kalo tidur gausa di bangunin deh, El. Biarin aja, ntar kamu aja yang nyampein" ujar Louis membuat Eleanor menutup pintu kamar momnya dan lalu berjalan kearah luar
"Kok tumben gaada yang ikutin?" tanya Ele ketika sesampainya mereka di luar
"Paparazi? Tau deh, keliatannya aja gaada. Liat aja besok, pasti foto aku yang masuk ke rumah kamu plus kita yang sekarang berdiri di sini udah ada"
"Hahaha... Emang biasanya gitu ya?" ujar Eleanor di balas anggukan dari Louis
"Yaudah, balik gih" ujar Ele membuat Louis tersenyum
"Aku balik ya, kamu abis ini langsung tidur" ujar Louis di balas anggukan dan senyuman Eleanor "bye, tiati"
"Iyaa, bye! sleep tight, baby" ujarnya yang lalu berjalan kearah mobilnya "eh, ada yang ketinggalan"
Membuat Eleanor mengernyitkan keningnya "apaan?"
Lalu Louis mendekat dan mengecup dahi Ele membuat Ele membeku "ini yang ketinggalan, bye cantik" ujar Louis yang lalu menancapkan gasnya meninggalkan pekarangan rumah Ele
"Aduh" ujar Eleanor memegang dadanya
**
"Eleaaaa!" teriak Thella ketika ia melihat Eleanor sedang menyantap makanannya "elo di telfonin juga ga di angkat lagi, ih!"
"Ya, maaf. Ga denger gue. Lagian ada apaan sih? Kok kayanya heboh banget gitu?" ujar Eleanor menyeruput minumannya
"Gapapa sih, hehehe... Ntar pulang nonton yuk?" ujar Thela menaik turunkan alisnya
"Ayo aja sih gue" ujar Eleanor menyandarkan badannya
"Okay, ntar gue tunggu ya di parkiran. Gue masuk duluan ya, bye Ele" ujar Thela yang lalu meninggalkan Ele
Seperginya Thela, ponsel Eleanorpun bergetar lama menandakan seseorang menelfonnya
Louis Tommo calling's...
"Loui? Ngapain?" ujarnya yang lalu mengangkat telfon itu
"Hal--"
"Hey babe! Kamu lagi di kampus ya?" ujar seseorang dari ujung sana
"Kok tau?" tanya Ele mengedarkan pandangannya
Ngapa pada liatin gue?
"Gapapa, aku cuma mau nanya doang. Yauda deh, aku mau take off. See ya soon, Eleku"
"Iyaa, see ya soon, Lou" ujar Ele yang lalu mematikan sambungannya
"Apaan sih? Pada liatin gue serem amat? Bodo, mending gue ke kelas" ujarnya yang lalu mengamit tasnya dan berjalan kearah kelas
--
"Elah lo mah, uda mau take off juga. Masih aja" ujar Zayn menyenderkan badannya
"Yeh, kaya lo ga pernah aja, pringles" ujar Louis menaikkan kakinya ke meja
"Gila, uda mau take off. Bagus-bagus lo. Jungkir balik aja, selesai idup lo"
"Berisik lu. Yang jungkir balik jug-- eh, mampus!" ujar Louis yang hampir terjatuh ke depan lalu menurunkan kakinya
"Mampus" ujar Zayn yang lalu memejamkan matanya
"Kurang ajar lo, temen lagi susah juga" ujar Louis membenarkan duduknya
"Kurang ajar? Gue sekolah sd smp bahkan sma kok, jadi gue ga kurang di ajar" ujar Zayn melirik Louis
"Bodo" ujar Louis membuat Zayn tertawa "ha ha ha... lucu banget" ujar Louis menatap Zayn tajam
"Emang" ujar Zayn yang lalu tertawa lagi membuat Louis kesal
"Apaan sih lo pada? Seru banget" ujar Liam yang duduk di bangku depan Zayn
"Ada yang bilang gue kurang di ajar, Li. Padahal mah, gue sd iya, smp sma iya" ujar Zayn membuat Liam tertawa
"Dih? Gaada yang lucu" ujar Louis memelototkan matanya ke Liam
"Emang gaada" ujar Liam yang di susul tawaan Zayn "garing, bego" ujar Louis yang lalu bangkit meninggalkan Zayn dan Liam yang tertawa
"Ngambek lo, uy!" ujar Zayn membuat Louis memelototkan matanya lagi
"Kalo lagi fallin' in love gitu emang, sensitif" celetuk Liam "gue denger ya!!" teriak Louis membuat Liam dan Zayn tertawa lagi
--
Gue tau ini garing banget. Abisnya gue bingung mau nulis apaan, hahaha
Yauda deh, vommentnya jangan lupa yaaa!
KAMU SEDANG MEMBACA
Elounor // l.t
FanfictionMelihatmu malam itu Seperti melihat bidadari yang tuhan kirimkan untukku Seperti melihat masa depan yang nantinya akan indah Copyright ©2015 by Snow-Blue