Mumpung ide gue lagi lancar banget jadi sehari langsung empat chap dan langsung completed gapapa lah ya.
So, this's the last chap!
--
Niall yang kebetulan sedang minumpun langsung tersedak dan terbatuk mendengar apa yang Harry katakan
Dengan cepat, Liam menarik baju Harry dan membawanya agak menjauh dari yang lain "bodoh, bloon, bego, idot banget sih lo" ujar Liam
"Apaan?" tanya Harry dengan muka watadosnya
"Kissing aja mereka belum tentu mau, ini malah lo suruh make out. emang goblok lo" ujar Liam membuat Harry tertawa
Lalu iapun menarik Liam kembali ke tempat semula dimana yang lain terdiam kebingungan menatap Liam dan Harry
"Ga jadi deh, El. Cium Louis aja ya?" ujar Harry membuat Anggi mencubit perut Harry "sakit, Ngi" ujarnya sembari menggelus perutnya
"Ga ada yang lain?" tanya Ele
Harry menggeleng, "enggak. ga boleh maksudnya"
"Kalo gitu, gue truth aja deh" ujar Ele
"Truth? Gampang! Lo sebenernya sayangkan sama Louis? Terus lo juga sebenernya uda maafin dia kan? Emangnya makian orang harus lo denger ya? Emangnya itu ngeganggu lo?" tanya Harry bertubi-tubi membuat Louis maupun Eleanor kaget dan kebingungan
"Uhm, kalo gitu gue ga pilih dua-duanya deh" ujar Ele membuat Niall dan Zayn dengan serentak menjawab "loh ga bisa, pilih dong"
Dengan fikiran yang masih kelabut, serta jantungnya yang masih berdegub dengan kencang, ia mendongak menatap Louis yang ada di hadapannya yang juga sedang menatapnya
Lalu ia kembali membuang pandangannya, gimana nih? Aduh, bunuh aja gue sekarang. batinnya
Karena keheningan yang cukup lama tejadi, akhirnya Danielle pun berdehem. "Its okay, kalo lo ga mau jawab sekarang, El. Yaudah lanjutin aja, puter botolnya"
"Iya, lo pada kenapa sih. Kasian tau Elenya" ujar Cassie yang tepat berada di sebelah kirinya
Mendengar itu, Niallpun langsung memutar botol itu kembali dan berhenti tepat di depan Louis. Melihat itu, Louispun langsung bangkit. "Mau kemana lo?" tanya Zayn
"Mau nyari hati yang baru. Yang gak malu buat jadi cewe gue nantinya, dan gak ngerasa terganggu kalo ada yang maki-maki dia walaupun itu bukan salah dia" ujar Louis membuat Ele mendongakkan kepalanya menatap punggung Louis yang mulai menjauhi mereka
Lagi. Keheningan kembali terjadi, selama beberapa menit. Lalu Anggi kembali berdehem, "eh, lanjutin yuk. gue belum dapet nih" ujar Anggi yang lalu memutar botol itu
Dan berhenti tepat di depan Niall "yes, kamu yang kena! truth or dare?" ujar Cassie dengan semangatnya
"Semangat banget sih kamu! Truth aja deh" ujar Niall
"Ah, kamu cemen! Kalo berani dare dong! Gimana sih" ujar Cassie membuat Zayn dan Harry tertawa "fine, dare" ujar Niall
Lalu setelah itu, Eleanor tidak lagi begitu mendengarkan ke delapan lainnya yang sedang tertawa dan berbicara
Fikiran yang berkecamuk membuat dia terdiam. Omongan yang beberapa menit lalu ia dengar masih terngiang dan terekam jelas di dalam otaknya. Ntah kenapa, mendengar itu hati Ele serasa di peres lalu di injek truk teronton atau bahkan yang lebih sakit dari itu
Lebay. Tapi ini sakit banget. batinnya
Tanpa aba-aba, iapun bangkit membuat yang lainnya menatapnya dengan bingung. Lalu ia melangkahkan kakinya ke arah dapur. Meneguk air mineral sampai habis, berharap apa yang ada di dalam fikiranya juga akan habis terlupakan atau terselesaikan
KAMU SEDANG MEMBACA
Elounor // l.t
FanfictionMelihatmu malam itu Seperti melihat bidadari yang tuhan kirimkan untukku Seperti melihat masa depan yang nantinya akan indah Copyright ©2015 by Snow-Blue