Part 25

222 32 1
                                    

"Everyone's telling me, im just too blind to see, how you messed me up, im better off now"

-One Direction-Heart Attack-

**

Setelah melacak dimana 'seseorang' itu berada melalui GPS di ponselnya. Iapun langsung bergegas menginjak pedal gas mobil abu-abu yang selalu iya bawa itu.

Membelah jalanan kota England. Membelahnya dengan menginjak pedal gasnya dengan buru-buru seakan di kejar anjing berabies.

Ia yang sama sekali belum pernah ke tempat dimana 'seseorang' serta kawan-kawannya berada, membuatnya sedikit memutar arah. Sedikit berputar-putar karena salah jalan.

Setelah setengah jam di perjalanan. Iapun sampai di tempat tujuannya. Tak membuang waktu lama, ia langsung memarkirkan mobilnya di basement dan langsung berjalan memasuki tempat itu.

"Uhm, selamat siang" ujarnya ketika ia sampai di depan receptionist yang sedang memakai lipstick super merahnya membuat Ele memutar matanya

"Eh? Yaampun, maaf. Siang, ada yang bisa saya bantu?" tanya perempuan itu

"Iya. Mau cari kamar yang atas nama Louis Tomlinson. Dimana ya?" tanyanya

Perempuan itu mengernyit, "loh, nona pacarnya kan? Kok gatau di lantai berapa kamar pacarnya?"

Eleanor menghela nafasnya dan lalu tersenyum, "baru kali ini ke apartmentnya yang ini"

Perempuan itu mengangguk, "maaf kan saya, nona..."

"...Eleanor" ia tersenyum

"Iya, nona. Di lantai delapan nomor lima ratus delapan" ujar perempuan itu tersenyum setelah mengotak atik komputer yang ada di hadapannya

"Okay, thank you." lalu iapun langsung menuju kearah lift. Menekan tombol naik di sana. Lalu menepakkan kakinya dan memencet tombol delapan disana

Sesampainya ia di lantai delapan dan telah keluar dari lift. Iapun mulai melangkahkan kakinya kearah kanannya. "Lima ratus tiga..."

"...lima ratus enam..."

"...lima ratus delapan. got you!"

Setelah itu, iapun buru-buru menekan bel yang telah di sediakan di sana. Membalikkan badannya dan bersandar di dinding sebelah kanan pintu, menunggu pintu itu terbuka

--

"Wanjer lo! Lo bilang gitu sama dia? Terus- terus?" ujar Harry yang merasa apa yang di ceritakan Liam sangatlah seru membuatnya berpindah duduk semakin dekat dengan Liam

"Ha? Ya gitu, Hazz. Lo tau? Dia malah--"

Tintong... Tintong...

Dengan kompaknya mereka berlima melihat kearah dimana pintu apartment terletak. Lalu merekapun saling pandang. "Giliran siapa yang buka?" tanya Zayn

"Beberapa bulan yang lalu gue. Berarti abis gue, kan elo, Tommo" ujar Niall yang sedang mengaduk-aduk potato chip yang di pangkunya

Elounor // l.tTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang