♡♡♡♡♡
____________________
Happy reading
----------
♡♡♡♡♡"Vier kalo minta yang bisa dicari dongg" ujar frustasi Arjune yang sedang bingung karna tuannya ini minta yang aneh aneh.
"Aaaa Jun, Vier cuma minta telur hiu rasa red velvet masa ga dicariin.."
"Ya mana ada yang jual telur hiu rasa red velvet, adanya kue rasa red velvet."
"Maunya telur hiuu arjunee" rengeknya
"Apa ini? Berisik sekali." Ujar wanita yang baru saja datang itu.
"Vier mau telur Himaa"
"Yasudah beli saja?" Rengekkan Xavier membuat Hima mengernyit.
"Anu.. Xavier minta telur hiu nona.. kan mana ada yang jual." Adu Arjune.
"Aish lagian ngapain sih?! Orang yang harusnya ngidam aku kenapa kamu?" Omelnya ke Xavier. Membuat Xavier mengerucutkan bibir.
"Aaaa mau telur hiuu" rengeknya dengan mata yang sudah berair bersiap untuk menangis.
"Kemarin kamu ngidam pengen ikan cupang dibeliin kan? Terus ngidam pudding rasa spaghetti juga udah? Terus apalagi ini? Telur hiu."
"Himaa... kan Xavier pengennya ituu, nanti kalo ga diturutin culuk malah ileran lho?"
"Mana ada? Kan ileran kalo ngidam ibunya ga diturutin? Bukan bapaknya."
"Ishh pengen lohh"
"Gimana kalo beli boba red velvet aja?"
Xavier mengembangkan senyumnya lalu beranjak dari duduknya meraih tangan Hima untuk digenggam.
"Ayok?!" Pekik Xavier antusias.
"Dasar bayi" Hima terkekeh lalu mengusak rambut Xavier.
Setelah itu mereka pergi menuju sturbuck entah menggunakan apa?
Usia kehamilan Hima kini menginjak usia 4 bulan jadi baby bump nya udah kelihatan dikit.
"Habis ini aku mau ketemu client kamu mau ikut atau pulang." Katanya sambil menyeruput cokelat minumannya.
"Hmm? Ikut deh tapi pulang dulu Vier mau ganti baju."
"Oke."
Setelah acara dessert pagi itu Vier dan Hima menuju mansion. Hima mengganti bajunya menjadi pakaian formal sedangkan Xavier hanya menggunakan style yang casual santai tapi rapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Piccolo Marito?(ON GOING)
Science FictionStart : Rabu 20 des 2023 End : ??? Revisi : Jum'at 26 Apr 2024 Revisi done : Sabtu 25 Mei 2024 "Pria kecilku akan ku biarkan menjadi dominan?" "oh itu tidak akan pernah. sekalipun!" "Apakah aku bisa percaya? Cih, sifatnya terlalu anak anak." Smirkn...